Sebuah Awal (Hyunsuk) - vol.2

400 48 21
                                    


Hyunsuk memandang kesal kearah Jihoon. Sahabatnya yang sedang asik menyuapi bakso ke mulut sang pacar. Tanpa memedulikan Hyunsuk yang lagi meminta saran.

Sebel deh. Harusnya dulu, Hyunsuk gagalin aja usaha pacaran Jihoon dengan si cowok ini.

Jihoon itu suka banget sama makanan. Waktu pacaran sama Hyunsuk, kerjaan Jihoon tuh makan mulu. Tapi sejak pacaran sama cowok ini, Jihoon memilih menyuapi pacarnya daripada makan. Malah waktu itu Jihoon bertekad untuk diet. Membuat Hyunsuk, Junkyu, dan Yedam panik karena Jihoon tiba-tiba pingsan waktu mereka main bola bekel.

Dulu, ketika Hyunsuk minta putus secara sepihak, Jihoon nangis kenceng. Hyunsuk menenangkan Jihoon dengan tipu muslihatnya "Udah jangan nangis, Hoon. Lo bakal dapet yang lebih baik dari gue kok"

Dan jawaban Jihoon saat itu "Tapi nggak ada yang lebih kaya dari elo. Nanti yang bayarin semua makanan gue siapa dong?"

Hyunsuk ingat, saat itu juga ia menjitak kepala Jihoon dan hampir saja menendang perutnya kalau tidak ditahan Junkyu.

Tapi itu semua cerita lama. Yang membuat Hyunsuk kesal, sekarang dia berasa benar-benar tidak diperhatikan. Dengan wajah bete, Hyunsuk menggebrak meja "DENGERIN GUE NGGAK SIH?"

Si cowok muka nyebelin yang jadi pacarnya Jihoon, malah memandang Hyunsuk sinis "Gue pergi aja deh. Tuh, lo urus temen lo yang lagi PMS" kemudian bangkit berdiri dan berjalan keluar kantin. Jihoon menatap punggung pacarnya sedih. Dia tahu, pacarnya itu sengaja beralasan agar bisa kabur darinya.

Melihat wajah Jihoon yang sedih, Hyunsuk jadi nggak enak "Sorry deh. Habisan gue cerita daritadi lo malah perhatiin dia doang. Padahal dia nggak peduli sama lo"

Jihoon jadi makin sedih. Tapi karena rasa setia kawan yang tinggi, Jihoon berusaha tersenyum "Nggak apa-apa. Lo tadi cerita sampai mana, Suk?"

Wajah Hyunsuk kembali ceria "Kak Byunggon! Gue jadi makin deket sama dia semenjak dia jadi tim baksos. Tapi gue bingung cara deketin dia. Jadinya, gue nanya lo"

Tentu saja Jihoon bingung "Kan yang ahli dalam percintaan itu elo, Suk. Kok lo nanya gue?"

"Nah itu dia! Gue juga nggak ngerti kenapa kali ini gue nggak bisa berkutik kalo di depan dia! Aneh kan? Nggak biasanya otak gue mampet mikirin cara pedekate yang tepat"

Tentu saja ini merupakan peristiwa menarik untuk Jihoon. Dia pun berencana untuk menyebar fakta mengejutkan ini kepada Junkyu dan Yedam, sepulang sekolah.

"Lo sejak kapan sih suka sama Kak Byunggon?" tanya Jihoon penasaran.

"Lo tau kan waktu gue terjebak di tengah-tengah tawuran? Nah waktu itu Kak Byunggon nolongin gue! Gila Jihoon, dia itu udah kayak ksatria baja hitam yang sesungguhnya!" jelas Hyunsuk dengan wajah bersemu-semu pink. Ia kembali mengingat aksi penyelamatan Byunggon hari itu.

Hyunsuk yang ketakutan karena terjebak diantara tawuran antar sekolah, hampir menangis begitu melihat ada anak sekolahnya yang dibacok tepat di depan matanya. 

Sewaktu SMP, Hyunsuk memang ketua geng angkatannya dan suka membuat keributan. Tapi hanya keributan kecil seperti melempar setumpuk uang ke lapangan sekolah, mengajak teman-teman kelasnya beramai-ramai merokok di toilet sekolah, kabur dan bolos sekolah. Bukan bacok-bacokan seperti yang terjadi di depannya ini.

"Sayang sih sebenarnya harus ngebacok cowok manis kayak lo. Hmm, kamu mau temenin abang aja nggak malem ini?" tanya si babon di depan Hyunsuk dengan senyum menjijikan.

Hyunsuk yang takut akan dizalimi di usia muda, menggeleng dengan tegas. Membuat si babon jadi marah dan bersiap untuk membacok Hyunsuk.

Hyunsuk menutup matanya, sudah pasrah pada akhir hidupnya. Tapi mendadak terdengar suara pukulan yang keras 'BUK!'

Anak AdamWhere stories live. Discover now