Fünf : Im YoonA

1K 115 0
                                    

"Tumben sekali Sehun menghubungiku", gumamku.

Setelah tahu maksud Sehun menghubungiku, aku meminta izin pada Eomma dan Appa.

"Appa, aku izin keluar bersama teman", ucapku meminta izin.

"Malam-malam?", tanya Eomma.

"Dia baru saja pindah ke Seoul dan tak tahu tempat-tempat yang bagus, jadi aku akan membantunya"

"Bilang saja kencan", sela Heechul Oppa.

"Diam kau!", kesalku.

Oppa sangat suka menjahiliku. Kali ini aku izin keluar pun harus memakan waktu lama karenanya. Dia membuat Appa dan Eomma ragu, padahal aku tak akan berbuat macam-macam.

"Jangan terlalu malam"

Akhirnya Eomma dan Appa mengizinkanku untuk pergi.

"Saranghaeyo~"

"Padaku?", teriak Oppa.

Aku hanya mengeluarkan lidahku.

"Ya!", Oppa kesal padaku karena aku tak menjawabnya.

***

Aku kira aku akan lebih akrab dengan Sehun saat di sekolah, ternyata dia tak berubah sama sekali. Sehun tetap menjadi Sehun yang berbicara secukupnya.

"Im YoonA", panggilnya.

Sepertinya dia belum bisa memanggilku hanya dengan sebutan YoonA.

"Hm?", balasku.

"Apa kau tahu coffee shop yang nyaman dan tidak terlalu banyak pengunjung?", tanyanya.

Sepertinya dia orang yang sangat suka menyendiri.

"Aku tahu"

Sebenarnya aku juga suka tempat untuk menyendiri, karena menurutku diriku pun butuh waktu sendiri tapi Sehun terlalu sering sendiri.
Kalau kuingat kembali, pada saat bertemu dengannya di perpustakaan dia sedang sendiri, lalu kemarin dia bertanya padaku tempat yang sepi dan sekarang dia bertanya coffee shop yang nyaman menurutnya.

"Di mana?"

"Kalian sedang obrolkan apa?", sela Yuri.

"Dia hanya bertanya bahuku", jawabku.

Aku berkata seperti itu karena refleks, tetapi ekspresi Sehun seperti terheran-heran.

"Ternyata kau perhatian juga", ucap Krystal.

"Hm", jawab Sehun.

Maafkan aku Sehun, aku hanya bisa mengingat hal itu.

_ _ _

Biasanya aku pergi ke kantin bersama Yuri, Krystal, tapi kali ini tidak. Sehun menahanku. Aku yakin dia ingin menanyakan hal yang tadi kulakukan.

"Kau bisa jelaskan?"

Sehun selalu berbicara pada intinya, dia tak basa basi terlebih dahulu.

"Itu refleks, hanya hal itu yang terlintas di pikiranku. Sorry"

"Mereka jadi salah paham"

New Things [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang