Aku & Kegelapan

453 23 3
                                    

Haiii haii semua.....
Semoga kalian suka ya dengan cerita LY ini wekekekekeke:)
.
.
Eh btw Anyway aku mau ngelanjutin Fanfication aku yang RAIN tpi belum ada ide nih jadi mohon bersabar ya teman teman...
.
.
.
Okey happy reading :)♡
.

.

.


♡♤♡♤♡♤♡
CEKIDOT!!!♡















Aku tidak tau sekarang aku berada dimana tetapi aku tau aku sedang sendirian menatap kegelapan dan merasakan angin sepoi sepoi.  membuatku yakin sekarang aku berada di Balkon kamar dan aku yakin sekarang adalah pagi karena burung burung yang berkicauan dan udara yang sejuk tak lupa juga aku tak mengantuk. Hemm aku melamun ditemani dengan Voice Recorderku seperti biasa, aku selalu berpikir bagaimana kalau aku mati saja?, tetapi aku juga berpikir kalau aku mati aku akan langsung dihukum sama tuhan karena telah berputus asa menjalani cobaan tuhan.

"Hiks hiks.... kenapa aku seperti ini tuhan hiks hiks.. aku juga pengen melihat dunia walaupun sebentar hiks hiksss..." aku seperti orang gila menjambak jambak rambutku dan meraung raung.

Aku menyalakan Voice Recorder dan mulai berucap

Kapan cobaan ini berakhir?, kapan aku bisa melihat?, kapan kegelapan ini menyingkir dari mataku?, kapan aku mempunyai teman yang benar benar teman?, kapan keluargaku tak menjauh ku?, kapan tuhan kapan? Hikss... hikss..

Aku memencet tomblo off.
Hanya Voice Recorder yang aku punya tempat berbagi kesedihan, kesenangan tpi dominan kesedihan sih.

Tangisanku semakin menjadi jadi rasanya aku sangat membenci diriku sendiri.

♡♡♡♡

Sudah 1 jam aku menangis kepalaku terasa pusing dan ingin muntah aku segera bangkit dari balkon dan berjalan pelan pelan menuju tempat tidur, memeluk boneka boneka. akhirnya rasa mengantuk membuatku terlelap dalam dunia mimpi.

"Semoga aku tak bangun untuk selamanya" itulah ucapku sebelum terlelap. Saat aku sudah siap terlelap sebuah tangan menyentuhku dengan kasar bahuku dicengkram aku bingung dan meraba raba mencari apa yang telah terjadi.

"Heh pemalas" ucapnya, aku diam dan berusaha menebak  siapa yang dihadapanku sekarang.

"Lo itu hanya nyusahin orang tau gak, lo seharusnya jam 10 dirumah gue ambil nih sarapan lo" aku didorong kearah kasur. Sepertinya dia adalah kakak ku -Asuna-

"Maaf kak asuna aku mana tau sekarang jam berapa" ucap ku menunduk kan kepala.

"Oh ya lupa kan lo BU-TA" ucapnya menekan akhir kata. Itu benar benar membuat ku sakit hati aku menangis dalam diam tetapi apalah kak asuna kan punya mata yang sehat jadi dia tau aku menangis, kak asuna menarik daguku dan menghepaskannya kasar.

"Cengeng banget sibuta" dia langsung pergi dan melatakan sarapanku yang dibuat ibuku.

Walaupun ibuku dan ayahku tak bersamaku dan melantarkanku tetapi mereka tetap mengasih aku makanan dan itu cuman makan pagi aja itu juga aku harus menggambilnya kalau tidak kak asuna atau ibu akan marah. tidak masalah buat aku yang terpenting ayah dan ibu masih mengingatku. Rasanya sedih ketika kak asuna mengatakan fisik ku, mentalku terasa lemah ketika kak asuna mengatakanku buta tapi aku sadar aku memang seperti itu. Aku kembali tidur, mengusap airmataku. Mataku benar benar sudah tak bisa ku tahan lagi aku sangat mengantuk dan lelah.

[YAYA DREAM]

Aku menangis didalam tepi danau sembari memeluk tubuh mungilku, menangis dengan tema yang sama dan ya menjambak jambak i rambutku seperti biasa, memukul mukul badan ku.

"Aku benci keadaan ku benci sekali" tanganku terus memukul anggota tubuhku sampai ada sebuah tangan memegangi tanganku membuat aku berhenti terisak.

"Hei hei sudah kamu cantik apa yang kurang dari kamu?" Tanyanya.

Aku langsung menoleh dan...

[DREAM ENDS]

Cahaya sore menerobos jendela kamarku membuat aku terbangun dari mimpiku, aku benar benar penasaran tetapi apalah cahaya sore mengusik ku.

Aku mengusap-ngusap mataku dan mengerjap ngerjapkannya, iya aku tau kalau aku mengerjap atau mengusap warna hitam sialan dimataku tak akan hilang.

Aku berdiri dan mengambil sebukus nasi kotak Sepertinya. Aku langsung keluar dan menuruni anak tangga dengan hati hati. Memakannya di meja makan dengan suasanya sunyi tak seperti tahun tahun lalu yang aku masih bisa melihat.

FLASHBACK ON

"Aku minta ayam" aku menggambil ayam disebuh piring kecil dan kakak ku pun sama melakukannya seperti aku dan akhirnya kita pun berebut. Salahkan mama yang menggoreng ayam hanya 1 :v.

"Kakak harus ngalah dong sama adek" ucapku lagi.

"Gak gak, ngalah terus capekkk.." rengek kakak ku.

Membuat kedua orang tuaku menggeleng kan kepalanya.

"Sudah sudah Yaya, asuna. Kalian makan daging aja jangan ayam, taroh ayamnya"

"Tapi maaa... yaya pengen ayam" rengekku

"Ihhh mama asuna juga pengen"

"Yaya asuna mama potong uang jajan kalian"

"WHAT" ucapku dan kak asuna bareng
Kita pun langsunh menaroh ayamnya dan Mengambil lauk pauk yang lainnya.

Dan ternyataaaa mama yang mengambil ayamnya mangkanya mama tadi bersikeras untuk menaroh ayamnya dipiring lagi, aku dan kak asuna mendengus kesal dibalas tawaan oleh mama.

FLASHBACK OFF

"Ck" desihku dan tak terasa makanan ku sudah habis aku memutuskan untuk berjalan di arah belakang rumah walaupun aku tak bisa melihat aku hampir lumanyan hafal letak letak dirumahku.

Berjalan dengan penuh hati hati tangan  kanan memenggang tongkat dan tanggan kiri memegang Voice Reforder.

♡♤♡♤♡♤

Aku duduk dibelakang rumahku dan sembari mengenang masa dimana penyebab aku sepeti ini.

FLASHBACK ON
























{<•○●TO BE CONTINE•○●>}

See you, di Chapter 2 :)

Penasaran kan pasti kenapa Yaya buta macam ni?, iya tau gak penasaran :v

Jangan lupa untuk beri tanggapan&saran.

thank you for reading ♡
don't forget to leave a trace
(Meninggalkan Jejak)

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jul 15, 2019 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Love YourselfHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin