dua

505 33 5
                                    

Hampir selama lima detik Irene shocked, mematung dan menahan nafasnya, betapa tampan pria yang akan menjadi Bossnya ini, garis mata yang tegas dengan bola mata warna biru yang indah, hidung mancung serta rahangnya yang sangat manly, membuat Irene salah fokus, hingga Bu Gwen pun menarik tangannya untuk maju ke depan meja Chris.

" Ini dia Pak, orang yang kemarin saya ceritakan. "

" Oke, Thank you Gwen. " jawabnya singkat.

Irene pun segera memperkenalkan dirinya, dan mencoba mengulurkan tangannya, berharap Chris akan menjabat tangan itu, namun ternyata tidak, ia malah fokus menatap laptop, Bu Gwen hampir saja tertawa, Irene pun segera menyembunyikan tangannya ke saku.

" Kalau gitu tolong hari ini kamu fokus ajarin anak baru ini ya. " perintah Chris,

" Baik Pak. " jawab Gwen sigap,

Rasanya Irene ingin menenggelamkan diri di rawa-rawa, baru hari pertama dia sudah terlihat sebodoh ini, dan salah fokus terus menatap wajah tampan Chris.

" Yaudah ayo Ren, ikut saya, saya kasih tau dimana meja kamu. " kata Bu Gwen seraya menarik lengan Irene,

Mereka pun meninggalkan ruangan Chris, dan Gwen bisa melihat bagaimana perasaan Irene saat ini dari reaksi wajahnya.

" Udah gakpapa tenang aja, jangan dipikir. "

" Bu, aku takut. " kata Irene memelas,

" Takut kenapa? "

" Kayanya Pak Chris gak suka sama aku, kalau aku dipecat gimana? "

" Nggak lah, pikiran kamu terlalu jauh, udah sekarang fokus aja, kalau kamu kerjanya bagus dan memuaskan, dia pasti bakal banyak ajakin kamu ngomong, dia orangnya baik kok kalau udah kenal. " jelas Gwen.

Irene pun mengangguk pasrah dan mulai mengerjakan seperti yang Bu gwen minta. jam makan siang pun ia tidak gunakan, saking bersemangatnya ingin mengejar targetnya menjadi sekertaris Chris.

" Ini makan dulu, kalau kamu sampai kelaparan, saya bisa dituntut melangar undang undang ketenagakerjaan. " kata Gwen sambil memberikan sebuah bungkus makanan.

" Makasih Bu. Bu gwen sendiri gak makan? "

" Nggak, saya mau makan sama kamu aja, soalnya saya mau kamu bener-bener sampai paham hari ini. "

" Iya Bu, Oh iya, Ibu sudah nikah ya? " tanya Irene basa-basi sambil menatap cincin Gwen,

" Sudah, anak saya udah dua, satu SD, satunya SMP. dan itu cowok semua."

" Wah senengnya. "

" Kalau kamu anak keberapa? " tanya Gwen ganti,

" Saya anak satu-satunya, nggak punya saudara. sepi juga, ditambah saya pindah kesini jadi tambah sepi deh, gak ada yang kenal. "

" Tenang aja, bentar lagi keluarga kamu bakal lebih banyak disini. "

" Huum, aku udah selesai Bu, ayo mana lagi yang harus aku kerjakan? " tanya Irene antusias,

Mereka pun kembali bergulat dengan tugas-tugas mereka berdua, hingga hari menjelang sore dan semua karyawan telah pulang, termasuk Gwen yang hendak berpamitan untuk pulang terlebih dahulu.

" Beneran nih gakpapa? "

" Gapapa Bu, santai aja, lagian Ibu kan dirumah ada yang nungguin, lah kalau aku? nggak ada siapa-siapa dirumah. sepi, mending juga disini dulu buat persiapan besok. "

" Yaudah, nanti jangan kemaleman pulangnya, nanti diculik hantu. "

" Bu Gwen jangan nakut nakutin. "

Touch You ✔️Where stories live. Discover now