Prolog

11K 994 178
                                    

Author POV

Setelah mengalahkan Kyogai, mantan Oni 12 rembulan, Tanjirou dan yang lainnya pergi beristirahat di sebuah kediaman berlambang Bunga Wisteria.

Namun saat menuruni gunung, Tanjirou terkejut, dia mencium bau iblis, bau darah iblis yang sama persis dengan Kibutsuji Muzan.

"Hei, Tanjirou. Aku mendengar suara langkah kaki yang begitu dekat dengan kita. Suaranya... seperti iblis, aku belum pernah mendengar suara seperti ini." kata Zenitsu yang ternyata juga menyadari apa yang dipikir Tanjirou.

Tanjirou mengangguk lantas menjawab, "Itu benar. Ah, tapi kita juga harus bergegas menuruni gunung ini dan---"

"TOOOOOLOOOOOONG!!!"

Sebuah teriakan kencang memberhentikan langkah Tanjirou.

"K-KYUUUHHH!!! Apa barusan kau juga mendengarnya Tanjirou?!!! D-Disini ada Hantu..." Zenitsu langsung merinding mendengar suara teriakan tersebut. Dia bersembunyi dibelakang Tanjirou.

"GYAHAHAHAHA!! Ada iblis! Pasti ada iblis yang akan datang!" kata Inosuke menyela kegirangan. "Lihatlah kemampuanku yang sebenarnya! Aku akan membunuhnya hanya dengan satu gerakan!" lanjutnya.

Tanjirou mengangguk angguk paham. Lalu tersenyum. "Baiklah, aku serahkan padamu. Inosuke."

Sela beberapa detik menunggu, sosok yang ingin diburu Inosuke pun muncul. Dia berlari sekuat tenaga ke arah mereka bertiga. Inosuke langsung memasang kuda-kuda untuk menyerang, dan mengambil pernafasan babi hutan untuk menebas sosok yang baru muncul itu.

Namun hal ganjil pun terjadi. Yang sedang berlari ke arah Inosuke, Tanjirou, dan Zenitsu bukanlah Oni, melainkan Manusia.

"Tunggu, Inosuke! Jangan bunuh dia!" cegah Tanjirou. Inosuke berhenti. "Hah?! Kenapa kau mencegahku, Komajirou?!"

"Namanya Tanjirou!" kata Zenitsu membenarkan.

Tanjirou tersenyum, "Lihatlah. Dia manusia, dan seorang gadis. Sepertinya dialah yang berteriak tadi. Dan bukankah dia kawaii menurut kalian?"

Ya, benar. Sosok yang ingin dibunuh Inosuke adalah manusia, anehnya dia adalah seorang gadis kurang lebih seumuran dengan Tanjirou. Memakai pakaian Kimono berwarna ungu muda dengan motif bunga, dan bagian bawahnya di potong menjadi pendek diatas lutut.

Gadis manis dan cantik dengan poni tak beraturan yang dijepit di rambut bagian kirinya. Matanya yang indah bak bulan yang bersinar ditambah dengan bintik hitam kecil dibawah mata kirinya membuat kecantikannya sempurna. Rambutnya berwarna hitam kecokelatan.

Wajah Zenitsu yang ketakutan langsung berubah berkilauan. Dia mulai berjalan ke arah gadis itu. "Ya ampun. Kupikir kau itu iblis. Maafkan aku. Namaku Agatsuma Zenitsu." kata Zenitsu memperkenalkan diri. Mengambil tangan kanan gadis dihadapannya. "Sebenarnya aku ini sangat populer, para gadis pun mengantri panjang untuk mendapatkanku. Tapi kau tau? Aku hanya mencintai----"

PLAAAKK!

Satu pukulan mendarat di kepala Zenitsu. Itu ulah Tanjirou.

"Apa yang kau lakukan, Tanjirou?! Kenapa kau mencegahku melamar seorang gadis cantik seperti dia?!" _Zenitsu

"Aku tak mencegahmu! Kita bahkan belum mengenal gadis ini! Seharusnya kau menanyakan dimana dia berasal dan kenapa bisa dia ada disini!" _Tanjirou

"Aku tak peduli! Kau saja yang tanyakan itu padanya!" _Zenitsu

"GYAHAHAHAHA! Dia akan kubunuh! Dia akan kubunuh! Dia akan---" _Inosuke

"Jangan dibunuh! Dia manusia, Inosuke!" _Tanjirou

"Aku tak peduli! Dia adalah mangsaku!" _Inosuke

"Dia bukanlah mangsa siapa siapa!" _Tanjirou

"Kalau begitu bertarunglah bersamaku! Rintarou!" _Inosuke

"Siapa yang kau katakan?!" _Tanjirou

"Tentu saja kau!" _Inosuke

"Namaku Tanjirou!" _Tanjirou

"Terserah! Jika kau tidak mau bertarung maka akan kuputuskan leher gadis ini!" _Inosuke

"Inosuke... jika kau melakukan itu.. akan kubuat kau merasakan sakitnya tersambar petir!" ketus Zenitsu yang langsung sigap mengeluarkan pedangnya.

"Coba saja kalau bisa! Majulah, Burazitsu!" kata Inosuke tak kalah gentar. Dia salah mengeja nama Zenitsu.

"Sesama pemburu iblis tak boleh bertarung! Hentikan kalian berdua!" seru Tanjirou berusaha mencegah rekannya yang sedang memasang kuda-kuda.

Begitulah, mereka bertiga seperti air dan minyak. Bertengkar sana sini. Bahkan terkadang mereka bertengkar untuk sesuatu yang tak penting.

Gadis itu terdiam ditempat sambil menyaksikan pertengkaran mereka bertiga. Sedetik kemudian dia tertawa.

Ketiganya berhenti. Lalu menoleh ke gadis itu. "K-Kawaii.." batin Tanjirou dan Zenitsu.

"Kenapa kau tertawa hah?!" Inosuke malah sebaliknya, memarahi gadis itu.

"Inosuke! Jangan membentaknya." kata Tanjirou.

"Gomen.. pertengkaran kalian lucu sekali. Membuatku tertawa." untuk pertama kalinya, si gadis tertawa melihat tingkah laku Tanjirou, Inosuke, juga Zenitsu.

"Namamu.. siapa?" tanya Tanjirou.

Gadis itu mengerutkan dahinya. "Na-Nama? Aku tak punya nama."

Tanjirou tersenyum, mengulurkan tangannya. "Aku Tanjirou. Jika tak memiliki nama, kau bisa gunakan nama salah satu adikku."

Gadis itu meraih tangan Tanjirou. "Nama adikmu?"

"Ya. Dia adik ke tiga, dia sangat ceria dan cerewet. Namanya Hanako. Kau boleh memilikinya."

Benar. Gadis itu telah diberi nama oleh Tanjirou. Ya, Hanako. Nama yang indah. Sangat cocok untuk gadis ini.

Setelah itu, mereka berempat mulai melanjutkan langkah untuk menuruni gunung. Mereka akan ke rumah dengan simbol bunga Wisteria. Guna istirahat disana.

=======================

PENGUMUMAN:
Prolog ini menceritakan scene ketika Tanjirou, Zenitsu, dan Inosuke yang telah mengalahkan Iblis bernama Kyogai yang merupakan mantan Oni 12 bulan pada episode 12-13.

Cerita ini sama halnya dengan di anime ataupun manganya. Tapi bedanya disini hanya penambahan karakter dan sedikit perubahan alur cerita. Dan ya, Hanako. Gadis yang ditemui oleh Tanjirou dkk adalah "kalian para Readers 😊♥". Anggaplah kalau Hanako adalah nama pemberian dari seorang Tanjirou.

Oke, cukup sampai disini. Pada chapter pertama nanti akan author lanjutkan ceritanya mulai ketika Tanjirou beristirahat di rumah dengan lambang bunga Wisteria.

Bye-Bye^~^

@NirachiTsugiyama

better stay away ; tomioka giyuuWhere stories live. Discover now