ʏᴏᴜ!

651 90 17
                                    

Suara mungil nan cempreng itu kembali terdengar setelah kelas selesai. Entah apa yang dibicarakan namja mungil ini. Ia hanya mendengarnya dengan setia, namun tidak terlalu mengerti tentang pembicaraannya.

"Chanyeol?! Hey! Aku bicara padamu. Kenapa kau mengabaikanku?"

"Kau bilang apa, Baek?"

Benar, nama namja mungil itu Baekhyun. Baekhyun teman dekatnya dari kecil. Dan dia seorang pria, namun wajahnya terlihat cantik, tidak seperti namja lainnya. Mungil dan cantik, rasanya lebih cocok jika dia menjadi seorang wanita daripada lelaki.

"Aku mengatakan bahwa senior kita yang bernama Seohyun menyukaimu. "

"Lalu kenapa?"

"Kau tidak berniat mendekatinya? Dia saat ini sedang menyukaimu." Antusias Baekhyun. Kenapa Baekhyun suka sekali menjodohkan-jodohkannya? Dia sendiri saja tidak punya kekasih, tetapi malah menjodohkan Chanyeol.

"Aku tidak berminat untuk mendekatinya, Baekhyun."

"Kenapa?" kesalnya.

"Rahasia." ujar Chanyeol lalu mengambil bukunya untuk dibaca. Baekhyun kesal tentunya. Chanyeol selalu bilang itu rahasia, tetapi kenapa dia tidak mau mengatakannya lada Baekhyun? Apa jangan-jangan Chanyeol sudah menikah diam-dian tanpa diketahui oleh Baekhyun sendiri?

"Hey! Jangan berpikiran yang aneh-aneh." celetuk Chanyeol.

"Tidak ada." jawabnya ketus.

Lalu kembali memikirkan itu sementara Chanyeol kembali fokus pada bukunya.

"Chanyeol oppa!" panggil Gayoung dari pintu kelas, lalu masuk ke kelas dan menghampiri Chanyeol. Well, Moon Ga Young dan sering di panggil Gayoung ini menyukai Chanyeol teman seangkatannya. Chanyeol menyadarinya, namun dia hanya menghiraukannya saja. Mungkin Gayoung menyukainya semenjak dirinya membantu Gayoung di koridor sekolah karena dia membawa buku yang banyak dan Chanyeol membantunya dan membantunya membawa buku itu ke perpustakaan. Hanya dengan itu Chanyeol merasa bahwa wanita ini menyukainya, dari cara menatapnya.

"Ada apa, Gayoung~ssi?"

"Jangan terlalu formal begitu, oppa." ujarnya sambil menyelipkan rambutnya yang panjang ke belakang telinganya. Dengan tersipu malu melihat wajah tampan Chanyeol. Namun Chanyeol hanya memberikannya tatapan datar. Baekhyun dengan sengaja menyenggol tangan Chanyeol dan berbisik. "Sopan sedikit, Yeol." bisik Baekhyun. Namun Chanyeol hanya memutar bola matanya malas.

"Aku ingin mengatakan bahwa, aku menyukai oppa. Maukah oppa menjadi kekasihku? Kalau oppa mau, akan aku berikan segalanya untuk oppa." ucapnya yang antusias.

"Maaf, Gayoung. Aku tidak bisa menerimamu." jawab Chanyeol lalu menarik tangan Baekhyun dan pergi meninggalkan Gayoung yang malu.

Dikoridor Baekhyun tidak henti-hentinya menggerutu. Membuat Chanyeol berhenti dan menanyakan apa yang salah dengannya.

"Kenapa kau menggerutu sedari tadi, Baekhyun? Apa ada yang salah?"

"Kenapa kau tidak menerima ajakan Gayoung~ssi untuk menjadi kekasihnya? Kalian cocok." cemberutnya. Sungguh menggemaskan!

"Maaf, tapi aku tidak bisa menerimananya. Dan alasnannya rahasia. Kau tidak boleh tau, kau lihat saja nanti."

"Kau ini!" dengan tiba-tiba perut Baekhyun berbunyi karena lapar. "Aku lapar."

"Ayo ke kantin, aku traktir." ujarnya lalu membawa Baekhyun ke kantin dam makan bersama.

"Yeol."

"Hm?" ujar Chanyeol sambil makan.

"A-apa-- kau sudah menikah?" ucap Baekhyun yang ragu. Dan di undang tawa oleh Chanyeol. Untung saja Chanyeol sudah menelan makanannya.

"Apa yang kau bicarakan, Baek? Aku sudah menikah? Hell, darimana kau mendapatkan pemikiran seperti itu?"

"Habisnya kau selalu menolak gadis-gadis yang menyatakan perasaannya. Kan aku jadi berpikir seperti itu."

"Aku belum menikah, Baek."

"Baiklah kalau begitu, nanti aku akan mencarikan gadis-gadis untukmu. Siapa tau kau menyukainya dan jangan menolak." ujar Baekhyun.

Chanyeol memutar bola matanya malas. Lalu bell masuk kelas berbunyi dan mereka pergi ke kelas bersama-sama. Dan sedikit mengobrol tentunya.

Pelajaran dimulai dan membosankan. Pelajaran math, pelajaran yang paling susah menurut Baekhyun. Setelah 2 jam lamanya, kemudian bell pergantian guru berbunyi dan ternyata gurunya tidak ada. Dan kelas menjadi riuh.

"Aku akan ke atap." ujarnya pada Baekhyun. Namun Baekhyun hanya membalasnya dengan gumaman, karena Baekhyun terlihat sedang menulis sesuatu di kertasnya. Entah apa itu PR atau apa.

Setelah beberapa menit, Baekhyun yang bosan akhirnya mencari Chanyeol ke atap. Lalu kembali mengoceh.

"Chanyeol~~~~" panggilnya dengan manja.

"Sekarang siapa lagi, Baek?"

"Somi ketua Cheerleader, Seulgi vokal di grup musik, Joy kejaran para lelaki. Yerin kakak kelas kita. Mereka semua menyukaimu, pilihlah satu. Aku ingin melihatmu berkencan sekali-sekali."

"Hahh, Baek. Aku tidak bisa memilih di antara mereka--" baru saja Chanyeol akan melanjutkan bicaranya, namun Baekhyun dengan cepat memotong bicaranya.

"Karena rahasia itu kan? Menjengkelkan sekali. Haruskah kau menyembunyikannya dariku?" kesalnya.

"Baiklah, aku akan mengatakannya. Aku sudah mempunyai orang yang ku suka. Tetapi aku tidak tau, dia menyukaiku atau tidak."

"Siapa?!" tanyanya dengan antusias.

"Aku bahkan mempunyai nomor telponnya, kau mau berkenalan dengannya? Mau ku telpon orangnya?" dengan antusias Baekhyun mengangguk. Lalu Chanyeol menelponnya.

"Chan kau menelponku?" ujarnya bingung setelah mengambil telponnya, karena merasa kantong celananya bergetar. Pasalnya hp Baekhyun berdering dan itu pun muncul nama Chanyeol.

"Hm. Aku sudah menelpon orangnya,  angkatlah. Bukankah kau ingin berkenalan dengannya?"

"..."

End.

(* ̄︶ ̄*)

Author --Beth🍁

ʏᴏᴜ! [ᴄʜᴀɴʙᴀᴇᴋ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang