F O U R T I E T H ; Don't Hurt Her

Start from the beginning
                                    

Genggaman tangan mereka terlepas. Tentu saja pelaku yang melepaskannya adalah Oline.

“Berengsek,” maki Oline dengan tatapan tajam.

Bukannya marah karena Oline berkata kasar atau meminta maaf agar Oline tidak marah, Kennan malah terbahak. Seolah melihat raut wajah gadis itu sekarang adalah hiburan.

“Kenapa? Bukannya itu fakta?” Kennan kembali memancing amarah Oline.

“Sepertinya aku salah memilihmu. Lebih baik aku bersama Pangeran Alardo saja.” Oline berbalik, melangkah pergi menjauhi Kennan yang hanya menatap punggungnya dengan kekehan pelan.

***

Pagi yang seharusnya damai seperti biasanya malah mendadak ricuh setelah beberapa petinggi dari kerajaan Katias datang.

Oline yang awalnya masih tertidur nyenyak harus terbangun karena Caitlin menerobos masuk ke dalam kamarnya dengan panik.

“Kenapa terburu-buru?” Akhirnya Oline bisa bertanya setelah dirias pelayan.

Dia heran saja, mengapa dia harus dirias seperti ini. Apa lagi gaun yang dia kenakan sekarang nampak berbeda dibanding sebelumnya.

Caitlin menatap Oline lekat. Lalu menghela napas. “Kita harus bertemu Ayahanda. Pangeran Claude tidak terima keputusan Kak Kennan.”

“Pangeran Claude?”

Demon itu mengangguk. “Pewaris tahta kaum Vampire. Dia ... kakaknya Putri Silia.”

Oline tertegun. Jantungnya tanpa sadar berdegup cepat. “Kennan di sana?” Caitlin mengangguk.

“Kakak dalam perjalanan.”

“Cepat antarkan aku ke sana juga.”

Mereka segera bergegas. Entah kenapa Oline merasa gelisah. Langkahnya menjadi cepat. Di belakang mereka ada barisan pelayan yang menemani.

Mengikuti jalan Caitlin, akhirnya mereka sampai di sebuah pintu besar yang menjulang tinggi. Banyak prajurit dan pelayan yang berbaris rapi.

“Cepat buka pintunya.” Titah Caitlin membuat beberapa penjaga pintu menunduk hormat lalu membuka pintu dengan lebar.

Caitlin melirik Oline. “Ayo, Kak.” Oline mengangguk pelan, lalu berjalan masuk.

Ruangan itu sangat luas. Karpet merah membentang dari pintu masuk sampai tahta di depan sana. Semakin masuk, Oline bisa melihat beberapa orang yang berdiri di depan tahta.

“Kakak, aku mohon.”

Oline bahkan bisa mendengar suara memohon seseorang. Terdengar lirih.

Melihat kedatangan Oline, semua perhatian di sana beralih padanya. Oline melirik Caitlin gugup. Seakan tahu apa yang ditanyakan Oline, Demon itu menggeleng tidak tahu.

Pangeran Claude tiba-tiba mengendus pelan, lalu berbalik menatap Oline yang berjarak sangat jauh.

“Bukankah manusia itu yang merusak pertunanganmu?” tanya Pangeran Claude dingin yang membuat Silia terbelalak.

“T-tidak, ini—”

“A-AKH!”

Dalam sekejap mata, Pangeran Claude yang awalnya berada di samping Silia sudah berpindah tempat. Kini ia berada di hadapan Oline sambil ... mencekiknya.

“KAKAK! APA YANG KAU LAKUKAN!” Silia menutup mulutnya tak percaya melihat tindakan sang kakak.

“Lepaskan dia.” Caitlin menatap Pangeran Claude tajam. Saat hendak melangkah maju, tubuh Demon itu langsung kaku saat tatapan dingin Pangeran Claude beralih padanya. Caitlin sekarang tidak bisa bergerak.

“Kau seharusnya mati.” Cengkraman tangan Pangeran Claude pada leher Oline semakin kuat. Bahkan kuku panjang Vampire itu menusuk kulit leher Oline.

Oline hendak meminta bantuan, namun suaranya tidak dapat keluar. Kedua tangannya berusaha melepaskan tangan Pangeran Claude, namun tidak bisa. Entah tenaganya terlalu lemah atau Pangeran Claude yang terlalu kuat. Lehernya terasa akan remuk sebentar lagi. Bahkan dia tidak dapat bernapas.

Air mata Oline mengalir. Sakit. Ini sungguh sakit. Kenapa tidak ada yang membantunya melepaskan cengkraman ini?

Tiba-tiba darah mengalir keluar dari mulut Pangeran Claude. Dengan susah payah Pangeran Claude menoleh. Di sampingnya sudah ada Kennan yang menatapnya dingin sambil mencengkram lehernya sangat kuat.

Suasana di dalam ruangan itu semakin mencekam. Aura membunuh Kennan membuat Pangeran Claude tak berkutik.

“Lepaskan dia, atau kau akan mati sekarang juga.”

July 7, 2019

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

July 7, 2019.

A/N :

Oke, bagaimana menurutmu? Cukup tegang? Atau kurang?

Konfliknya gak sebegitu besar kok. Aku kasih tau memang biar kalian gak kecewa nanti. Hehe

Prince in a Dream ✓Where stories live. Discover now