1

512 26 4
                                    

Hm, tahun berapa sekarang? Oh iya, sekarang tahun 2019. Maafkan aku yang sering lupa. Berarti usiaku sudah 787 tahun ya? Dan sudah cukup lama juga aku menderita. Tapi kehidupanku jauh lebih layak sekarang.

Aku mulai suka membaca. Entahlah, aku bosan jika terus berkelana tanpa arah. Dan aku mulai mempelajari kehidupan baru di setiap zamannya. Terkadang aku juga harus menyesuaikan dengan bahasa baru.

Malam ini aku sedang mencari tempat yang sekiranya bisa aku gunakan untuk beristirahat. Aku tidak mau jika harus tidur didepan toko, karna aku selalu diusir. Pernah juga ada yang membawaku ke panti asuhan, tapi kisah lama terulang lagi. Mereka menyebutku aneh dan monster.

Oh, beberapa dari mereka juga mengatakan kalau aku bocah terkutuk. Well, memang begitu kenyataannya.

Entah hanya perasaanku atau memang ada yang mengikutiku sejak tadi. Awalnya aku berusaha berpikir positif tapi pemikiran itu sirna begitu ada tangan yang membekap mulutku.

"Tetap diam kalau kau tidak ingin terluka, Gadis Manis."

Tubuhku lemas dan kesadaranku hilang.

---

Ugh, sial. Dimana aku? Bagus, aku terikat sekarang. Ini pertama kalinya dalam hidupku aku diculik. Siapa yang menculikku? Apa mereka tidak tahu kalau aku jauh lebih tua dibanding mereka? Huh, menyebalkan.

"Kenapa kau hanya membawa anak kecil, Sehun?"

"Dia tidak akan memuaskanku."

"Aku tidak suka anak kecil."

Apa maksud dari percakapan mereka? Bukannya mereka harusnya senang mendapatkan anak kecil? Setidaknya mereka bisa menjualku ke luar negeri atau hanya menjual organ dalamku saja.

"Oh, kau sudah bangun rupanya," Seorang pria memasuki ruangan diikuti beberapa pria lainnya.

Seorang pria mungil menghampiriku dengan senyum lebar di wajahnya. "Hai, Gadis Kecil. Namaku Baekhyun, siapa namamu?" Baekhyun memaksaku untuk menatap wajahnya.

"Rin," Jawabku sambil memalingkan wajah.

"Angkuh sekali kau." Pria di ujung berbicara.

"Nama itu terlalu bagus untuk seekor peliharaan. Kami akan mengganti namamu." Pria putih namun tidak terlalu tinggi ikut bicara.

Seekor peliharaan? Aku bukan binatang!

"Kira-kira nama apa yang cocok untuknya? Hei, Jongdae! Kau selalu punya nama lucu untuk peliharaan kita," Pria itu melirikku dengan smirk yang mengerikan.

Pria yang dipanggil Jongdae nampak berpikir, "Violet, namanya Violet."

Pria yang paling tinggi menghampiriku dan berlutut untuk mensejajarkan wajahnya denganku. "Jadi Violet, sebagai peliharaan yang baik kau harus tahu nama majikanmu. Aku Chanyeol." Chanyeol mengacak rambutku lalu kembali ke tempatnya.

"Aku Xiumin dan aku tidak suka anak kecil. Kenapa? Karena mereka selalu merengek dan menangis hingga membuat telingaku sakit. Jadilah peliharaan yang baik, Vi." Pria bermata kucing itu mendelik tajam.

"Jangan menakutinya seperti itu, Xiu. Aku Dio dan aku suka memasak. Jangan sampai dagingmu yang akan ku sajikan, peliharaan baru." Pria itu hanya mentapku datar.

"Aku hebat dalam teknologi, terakhir kali aku membuat robot manusia dari manusia asli. Tapi robot itu rusak. Namaku Sehun dan aku senang bermain-main." Pria putih nan tinggi itu hanya melirikku sekilas.

"Jongdae, tapi aku lebih suka dipanggil Chen. Aku suka bermain petak umpet. Lain kali main denganku ya!" Pria itu tersenyum hangat padaku.

"Namaku Lay, aku seorang dokter. Jadi, kalau kau sakit aku akan mengobatimu." Pria itu tersenyum hingga lesung pipinya terlihat.

Monster | EXOWhere stories live. Discover now