01

146 5 1
                                    


"Pagi Bunda." Sapa Edsel yang langsung mengambil tangan ibu dari kekasih-nya itu,lalu ia menciumnya.

"Bunda tebak pasti kamu mau ajak Mila jalan-jalan yah?"

Edsel tertawa malu,
"Iyah Bunda,Edsel mau ajak Mila jalan-jalan. Bolehkan Bunda?"

"Selagi itu kamu boleh-boleh aja deh. Bunda percaya sama kamu  nak---" Wanita itu mengusap pelan bahu keponakan-nya itu dengan sambil tersenyum,

"Adik-mu itu masih tidur palingan. Samperin aja dikamar-nya."

Edsel mengangguk setuju,

"Edsel kedalam dulu yah Bunda." Bunda mengangguk dan kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi.

"Kok gue enggak sabaran gini yah." Gumam Edsel sambil mempercepat langkahnya menuju kamar Mila.

Setelah sampai didepan kamar Mila, Edsel mulai mengetuk pintu kamar dengan pelan.

"Mila buka dong." Teriak Edsel.

"Mila bukain dong sayang." Teriak Edsel yang masih setia dengan mengetuk pintu.

"Tangan gue remuk kalo terus ketuk-ketuk kayak gini. Masuk langsung aja deh."

Edsel membuka pintu secara perlahan dan menutup kembali pintu,

"Ya tuhan,masih aja tidur udah jam 9." Edsel geleng-geleng kepala melihat kekasih mungil-nya yang masih betah tidur dibawah selimut yang bermotif minions tersebut.

Edsel pun naik keatas ranjang,membuka selimut dan masuk kedalam balutan selimut tersebut dengan gerakan pelan dan mulai berbaring sambil merangkul pinggang kekasih-nya itu.

"Aku masih mau tidur." Gumam Mila yang sadar akan kehadiran kekasih-nya.

"Bangun dong sayang,kata-nya mau ke mall."

Mita berbalik,membelakangi Edsel sambil memejamkan mata-nya,

"Satu jam lagi sayang yah,aku masih mau tidur ini loh."

Edsel tertawa gemas melihat tingkah wanita didepan-nya. Sangking gemes-nya,Edsel mengigit pipi chuby kekasih-nya itu.

"Shh..."

Wanita itu sudah biasa menerima gigitan dari laki-lakinya itu dibagian pipi. Bahkan pernah sekali,Mila menangis gara-gara Edsel terlalu kuat mengigit pipi chuby nya itu.

"Bangun atau enggak?kamu taukan akibat-nya nanti apa sayang?"

"Tau ah,masa bodoh aku."

"Yaudah,berarti enggak jadi ke mall nya." Ucap Edsel yang berpura-pura menggerakkan kaki-nya,seakan-akan ia akan turun dari ranjang itu.

"Ihh...iya-iya aku bangun ini."

Mila langsung bangun dari tidur-nya dengan rambut yang sudah acak-acakan dan tak lupa sebelum ia masuk kedalam kamar mandi, Mila melempar sebuah bantal pada lelaki disamping-nya itu,karena sudah berani membangunkan-nya dari tidur nyenyak-nya.

Edsel hanya bisa tertawa,dan menunggu sang kekasih diruang tamu.

"Gimana,bisa bangunin-nya?" Tanya Bunda

"Perlu tenaga full Bun,bangunin-nya. Tadi aja  Edsel dilempar pakai bantal sama itu anak." Jelas Edsel  sambil tertawa.

Bunda menggelengkan kepala-nya,

"Anak itu emang enggak ada berubah-nya."

Hadrian Edsel Carlen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hadrian Edsel Carlen

Vote!!!

Love YouWhere stories live. Discover now