27

5.6K 123 1
                                    

Dokter memberitahu bahwa keadaan Ezra membaik. Dua hari kedepan, Ezra sudah diperbolehkan untuk pulang. Hanya saja kakinya yang patah membutuhkan waktu agak lama untuk pemulihan.

"Ada yang sakit ga sayang?" -Mama Ezra

"Kaki doang Mah" -Ezra

"Kamu kenapa bisa jatuh kayak gini?" -Papa Ezra

"Jadi gini...." Ezra

Ezra POV

Line
06.21

P
P
Zheyang

Lauren: Iya kenapa?

Masih di rmh kan?

Lauren: Iya masih

Aku otw ya

Lauren: Ok

Ezra langsung mengambil kunci motornya, dan memakai earphone karena takut mengantuk, dan ia pun berangkat menuju rumah Lauren.

Volume lagu yang ia putar lumayan kencang. Sampai di pertigaan hanya beberapa meter dari rumah Lauren Ezra tidak mendengar ada mobil yang mengklakson.

Ia terus mengendarai motornya, sampai tiba-tiba ia terpental dan penglihatannya memburam, tak lama ia pingsan.
Kemungkinan besar, mobil yang mengklaksonnya mengalami rem blong.
EZRA POV END

"Jadi gitu Pah" -Ezra

"Siapa sih yang ngajarin kamu pake earphone kalo lagi bawa motor? Kan kamu tau itu bahaya!" -Papa Ezra

"Ya kan bosen Pah, takut ngantuk juga" -Ezra

"Earphone kamu Papa sita" -Papa Ezra

"Yah Pahhhh, nanti Ezra gabut gak bisa dengerin lagu" -Ezra

"Ya kan bisa gak usah pake earphone" -Papa Ezra

Percuma saja ia memasang muka memelas, dan akhirnya Ezra pun menerima dengan pasrah.
Mungkin bagi kalian, earphone tidaklah berharga tapi beda dengan Ezra, menurutnya earphone adalah barang yang sangat berharga kedua setelah ponselnya.

Lauren, Dimas, dan temannya yang lain hanya bisa menahan tawanya.

🐇🐇🐇

Hallooo!!!
Maaf banget nih baru bisa update, dan maaf juga kalau cerita di part ini pendek.
Jangan lupa voment yaapp

27 Juli 2019

SENIOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang