duapuluhenam

9.7K 470 13
                                    

Taeyong saat ini menunggu jisoo di depan ugd. Setelah kejadian tadi taeyong langsung membawa jisoo kerumah sakit terdekat.

"anda kerabat kim jisoo?" tanya dokter yang baru saja keluar dari ugd

"iya,gimana keadaan jisoo?" taeyong dengan raut wajah khawatir nya menatap dokter tersebut dengan penuh harap

"mari tuan, kita keruangan saya untuk membicarakan nya" ujar dokter tersebut

Taeyong dan dokter itu pun pergi kedalam ruangan dokter tersebut .

"jisoo gapapa kan dok?" tanya taeyong yang masih belum tenang

"jadi begini setelah melakukan pemeriksaan ,nona jisoo mengalami kanker hati stadium tiga.kerusakan hati nyonya jisoo sangat parah akibat obat obatan terlarang tersebut"

Setelah mendengar nya hati taeyong langsung mencelos. Karna nya perempuan yang ia sayangi terkena kanker stadium tiga.jika saja ia tak berbohong,jika saja ia segera menemukan jisoo,sudah lah penyesalan memang selalu datang diakhir.saat ini taeyong hanya bisa berdoa untuk kesembuhan jisoo.

"tolong lakukan yang terbaik untuk jisoo"

~~

Saat ini taeyong sedang ada diruangan jisoo dan gadis itu tak kunjung sadar.

"Bangun sayang.om ada disini" ujar taeyong sambil mengenggam tangan mungil milik jisoo

Melihat keadaan jisoo yang saat ini dipenuhi dengan alat medsis di tubuhnya membuatnya sedih dan dia bersumpah akan melakukan apa saja untuk kesembuhan jisoo.

Ceklek

Seorang dokter dan seorang suster masuk ke kamar jisoo untuk mengecek keadaan jisoo.

"nona jisoo belum sadar?" tanya dokter tersebut

Taeyong menggeleng.

"baiklah kalau begitu, kita akan menyuntikkannya obat saja" dokter tersebut mulai mengambil jarum yang di bawa suster suruhan itu

"jadi kapan jisoo sadar dok?" tanya taeyong

"kita masih belum memastikan.nona jisoo bisa dikatakan sedang koma saat ini" jelas dokter itu

"koma?!"

Taeyong mengacak rambutnya frustrasi.koma?sampai kapan? Bagaimana jika jisoo--ah tidak tidak jisoo adalah gadis yang kuat pasti dia bisa menghadapinya.

"bersabar lah pak,nona jisoo akan sadar pasti" setelah mengatakan itu dokter dan suster keluar dari ruangan jisoo




Taeyong saat ini berada di koridor rumah sakit mencari udara segar.berada di ruangan jisoo sepanjang hari membuatnya merasa bersalah dan bersedih,jadi keluar sebentar mungkin bisa menjernihkan kembali fikirannya.

"taeyong!"

Seorang wanita berambut hitam pendek yang sangat taeyong kenali menegurnya,tapi tunggu.

"mina?ini?" taeyong menoleh kearah bayi yang di gendong oleh mina

"iya yong ini anak kita" mina tersenyum saat mengatakan nya

"yong,aku mohon sama kamu seenggaknya akui dia sebagai anak kamu.aku tau aku salah,saat itu aku gapunya cara lain untuk membuat kamu tetep sama aku dan terpaksa aku ngelakuin itu.tapi ternyata,kamu gak mau tanggung jawab dan akhirnya ninggalin aku" jelas mina panjang lebar sambil menatap putra nya yang masih bayi

"aku mohon yong,gimana pun juga dia darah daging kamu,seenggaknya dia bisa membuat akta kelahiran" sambung mina

Ya mina sudah mengetahui kesalahannya,ia menyadari nya bahkan ia sempat menyesal melakukan itu karna taeyong tak mau bertanggung jawab bahkan ia mau menggugurkan kandungannya,tapi ia sadar bayi tersebut lah yang menemani nya saat taeyong meninggalkan.alhasil anaknya tersebut lahir ke dunia.

"baik,aku akan akui dia sebagai anak aku" jawab taeyong

Kata kata mina tadi membuat taeyong lemah,mengingat anak tersebut juga darah dagingnya bayi tersebut tercipta dari hubungan haram mina dan taeyong,tapi tetap saja bayi tersenyum tidak bersalah.

"boleh aku gendong?" tanya taeyong

Mina dengan senang hati menyerahkan putranya ke taeyong,ayah kandung nya sendiri.

Taeyong tersenyum melihat putranya. Maafkan ayah mu nak yang tidak datang saat kau dilahirkan,batin taeyong.

"siapa namanya?" tanya taeyong

"namanya hangyul" jawab mina

"lee hangyul" taeyong mengulang nama putranya dan menambahkan marganya

Mina yang mendengar nya merasa terharu.taeyong sudah menganggap hangyul sebagai anaknya itu membuat mina sangat lega.

"besok aku urus akta kelahiran hangyul" ujar taeyong yang masih setia menggendong putranya

"makasih yong" kata mina sambil tersenyum

"maafkan appa ya sayang.appa harus pergi" taeyong mencium kening putranya lalu menyerahkannya kepada mina

"aku harus kembali ke ruangan jisoo"

Tayong pun langsung pergi tanpa menunggu jawaban mina.

Om Taeyong ; Taesoo✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang