"nggak perlu, kalian duluan aja pulangnya. Gue sendiri bisa kok"

"oke kalo gitu, semangat ya" tak lama kemudian dua sahabatmya itu pergi dari parkiran sekolah






Cafeteria 16.25

Rupanya Alex bekerja dengan sangat giat. Lihat saja dia melayani pelanggan dengan sangat baik

Bossnya juga seperti suka dengan cara Alex melayani pelanggan

Tak terasa jam sudah menujuk pukul 20.30

Saatnya dia pulang dan beristirahat


"assalamualaikum ma"

Seperti biasa tidak ada jawaban dari mamanya

Mau sampai kapan mamanya terpuruk dalam kesedihan....

Alex berusaha manahan agar dia tidak nangis. Tidak, ia tidak boleh menangis

Dia harus kuat demi mamanya dan demi orang-orang yang berada dekatnya terutama yang dia sayang

"mama harus makan ya, terus minum obat"

Alex sangat bersyukur mamanya mau makan sekarang. Setidaknya ada sedikit kemajuan bukan?

Selesai menyuapi dan memberikan obat pada mamanya Alex baru bisa mandi dan beristirahat

Tunggu.... Dia belum mengabari gadisnya. Segera saja dia mengambil ponselnya

Ternyata banyak notif dari Michelle yang belum sempat dia baca. Alex meringis membayangkan Michelle akan mengomel panjang lebar nantinya

Alex menelpon Michelle memberanikan diri untuk menghubungi gadisnya itu

"hallo?"

"hai sayang, maaf ya aku baru ngabarin. Belum sempat lihat handhone soalnya"

Pikiran Alex adalah Michelle akan marah padanya tapi ternyata tidak

"iya nggak apa Al. Oh iya, tadi gimana kerjanya?"

"alhamdulillah lancar Yang"

"mama kamu gimana kondisinya?"

"...."

"Al?"

"eh iya, mama baik kok. Mama udah mau makan seenggaknya ini ada sedikit kemajuan kan"

"iya, alhamdulillah ya Al. Kamu udah makan?"

"udah sayang, aku udah makan. Kamu sendiri?"

"aku udah kok. Besok minggu kamu masuk kerja?"

"iya, besok aku masuk kerja"

"suara kamu kayak ragu gitu. Kenapa? Jangan nutupin apapun dari aku lho Al. Aku nggak suka"

"besok aku kerjanya pagi. Pembantu yang ngurusin mama udah nggak kerja lagi dirumah aku. Aku jadi takut ninggalin mama"

Diam beberapa saat

"tapi nggak apa, bisa kok. Siangnya aku bisa minta izin pulang sebentar buat mastiin mama"

"Al, besok aku ke rumah kamu ya"

Alex menautkan alisnya bingung. Untuk apa Michelle ingin kerumahnya

"mau ngapain?"

"aku bisa jagain mama kamu Al"

"nggak usah Chelle. Ini bakal ngerepotin kamu"

"enggak, aku nggak apa kok. Tenang aja"

Alex berusaha menahan degup jantungnya yang menggila. Ternyata Michelle bukan sempurna saja untuk Alex tapi dia juga rela membagi waktunya untuk mama Alex




Jakarta, 07.50

Butuh mental kuat Michelle seperti ini, pergi keluar rumah dengan harus mengorbankan kepercayaan orangtuanya

"pagi-pagi gini kamu mau kemana Chelle"

Ayolah... Kenapa suara papanya muncul disaat dia hampir berhasil keluar

"itu pa, Michelle... Lagi bosen dirumah. Michelle mau leluar sama temen-temen Michelle. Boleh ya pa..."

Semoga papanya akan luluh kali inj
Terdengar helaan napas kasar yang dibuang papanya

"oke, papa ijinin. Jangan lama-lama lho Chelle"

Michelle tersenyum sumringah. Dia bersyukur papanya percaya padanya

Tak butuh waktu lama Michelle berpamitan dengan papanya lalu mama Michelle? Sedang pergi keluar entah kemana Michelle tidak tahu. Mamanya tidak berpamitan dengan Michelle, jadi ya sudah

Sesampainya dirumah Alex, Michelle melihat cowoknya berdiri didepan pintu sepertinya sedang menunggu kedatangannya

"hai Al, maaf ya aku lama"

"sama sekali enggak Chelle. Aku bahkan berterimakasih banget kamu mau datang kesini" Michelle hanya menanggapi dengan senyuman

"yuk masuk" Michelle mengganguk

Satu yang bisa Michelle deskripasikan dirumah Alex 'sepi' seperti tidak ada penghuninya

Apakah cowok itu selalu kesepian. Memikirkan saja membuat Michelle merasa iba

"Michelle, ayo aku kenalin kamu sama mama"

Tentu saja dengan senang hati Michelle mau

Bertemu dengan calon mertua, ehh. Siapa yang tidak ingin

Alex membawa Michelle ke kamar mamanya. Gelap, itu yang Michelle lihat

Alex menyalakan saklar lampu kamar mamanya

"ma, ini Michelle pacar Alex. Cantik ya..."

Michelle menjadi tersipu malu mendengar ucapan Alex barusan

"beruntung banget Alex dapetin yang kayak Michelle ma. Udah cantik baik lagi. Alex yakin kalo mama tau, mama pasti bakal suka juga sama Michelle"

"dia kesini mau nemenin mama. Supaya mama nggak sendiri. Alex mau kerja dulu, doain Alex ya ma"

Sebisa mungkin Michelle menahan air matanya agar tidak keluar tapi usahanya gagal ketika bulir bening jatuh membasahi pipinya

Alex bangkit dari duduknya dan menghadap ke arah Michelle dan terkejut mendapati gadidnya menangis

"kamu kenapa nangis?"

"aku nggak tau kalo beban yang kamu tanggung seberat ini Al. Aku pengen banget kamu bagi beban kamu ke aku Al"

"aku nggak mau kamu bebani apa-apa sendiri" lanjut Michelle

Alex justru tergelak melihat Michelle. Menggemaskan sekali gadisnya ini

"jadi kamu nangis gara-gara itu?" Michelle mengganguk polos

"aku kira tadi apa lho. Aku nggak mau kamu terbebani gara-gara aku"

"kamu ada disamping aku aja udah bantu aku buat ngurangin beban yang aku tanggung Yang"

Michelle mengerjapkan matanya, lihat menggemaskan sekali bukan?

"aku akan selalu ada buat Alex. Supaya beban yang kamu tanggung berkurang"

Alex tersenyum dan mengangguk "anak pinter... Makasih ya"

Alex mengecup ujung kepala Michelle dengan sayang yang justru membuat Michelle makin menggila

























Hey yow guys.....

Sorry for typo

Thanks buat para pembaca yang suka ama ceritaku. By the way, ini part yang melalahkan lho 😅

Makanya aku minta vote kalian comment juga boleh tu😂😂😂

Jangan lupa juga follow instagramku ya @rosittaran

Juga wattyku follow yaw😘

Papay❤❤❤

The BadBoy And Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang