Chapter 15

1.4K 214 39
                                    

James nampak kepayahan mengejar gadis berambut pirang itu. Meski secara fisik gadis tersebut tak lebih besar darinya namun kegesitannya mampu mengalahkannya.

Entah setan apa yang merasuki gadis itu hingga tiba-tiba saja ia berlari keluar dari menara Astronomi. Saat sampai di pelataran Hogwarts, James sempat bertanya --yang tentu saja dengan teriakan-- mengapa ia harus berlari dan melanggar peraturan tiba-tiba seperti ini. Dan gadis itu hanya menjawab,

"Sepertinya ia benar-benar melakukannya. Bodohnya aku baru sadar, James!"

"Siapa yang kau maksud?"

Gadis itu tak menjawab. Ia terus berlari meninggalkan James yang tertinggal beberapa meter darinya. James terus mengejar Rhea agar ia bisa terus menjaga gadis itu. Bahkan malam ini Rhea sama sekali tak mengenakan mantel agar --setidaknya-- tubuhnya sedikit lebih hangat karena cuaca malam ini terasa dingin.

Saat mereka telah benar-benar jauh dari Hogwarts tiba-tiba dijalan setapak lain datang dua orang yang nampak terengah-engah seperti mereka.

"Lumos." ujar salah satu suara yang terdengar sangat berat.

Ketika cahaya itu menerangi mereka, betapa terkejutnya mereka berempat akan pertemuan tak terduga ini.

Rhea dan James kaget melihat Lyra bersama Snape, begitu pula sebaliknya.

"Lyra, mengapa kau bersama Profesor Snape?" tanya Rhea dengan nada suara yang sedikit tinggi.

Lyra menjawab. "Seharusnya aku yang bertanya padamu, kemana saja kau? Aku mencarimu keliling Hogwarts bersama Snape dan tak menemukanmu."

"Untuk apa kau mencariku?"

"Scorp, ia dalam bahaya."

Berbeda dengan James yang tercengang, Snape justru menampilkan ekspresi datarnya seperti biasa. Rhea melirik Snape, lalu berbalik lagi menatap saudari kembarnya.

"Mengapa harus Snape?"

"Ia tahu segalanya, Rhe. Ia sudah mulai curiga dengan salah satu penyihir yang pernah membuat onar di rumah kita dulu dan ternyata Profesor Snape menemukan benang merahnya."

"Siapa mereka?"

"Kau akan tahu nanti. Sekarang yang terpenting adalah menyelamatkan Scorpius, adikmu yang keras kepala itu." tukas Snape dingin.

Saat Snape mulai berjalan cepat disusul Lyra dibelakangnya, Rhea berusaha menghentikan sang Profesor yang misterius itu. Bagaimanapun juga ia harus tahu, mengapa Snape yang tak ada hubungan apapun dengan keluarganya mengetahui segala seluk beluk masalah yang terjadi dalam keluarga Malfoy.

"Tapi Profesor--"

Snape berhenti lalu berbalik.

"Aku tahu kau ingin mencecarku dengan berbagai pertanyaanmu itu. Tapi ketahuilah bahwa nyawa adikmu atau mungkin Draco dalam bahaya saat ini."

"Draco?"

Ditengah temaramnya cahaya dari tongkat sihir Snape, Rhea dapat melihat bahwa saudarinya itu nampak berkaca-kaca.

"Daddy, Rhe. Kemungkinan ia masih hidup."

Rhea melotot. Hey, bagaimana mungkin seseorang yang telah mati bertahun-tahun dapat hidup kembali? Jujur saja, pikiran logis Rhea tak dapat menerima pernyataan ini.

Seakan mengerti jalan pikiran Rhea, James unjuk suara. "Tapi bagaimana mungkin?"

"Bukankah memalsukan identitas adalah sesuatu yang mungkin, Potter?" jawab Snape.

"Jadi selama ini ia memalsukan identitasnya?"

"Bukan kehendaknya."

"Maksudmu?"

Be My Boyfriend (Sequel A New Wife)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu