Prolog

112 13 0
                                    

"Ada banyak banget anggota parlemen termuda di dunia ini Alana, tapi kenapa elo baru kepincut dia sih?" Seru Bani pada gue yang sejak tadi tidak bisa memalingkan tatapan gue pada layar ponsel yang menampilkan wajah seorang Anggota Parlemen termuda Singapura yang sedang tersenyum dengan keringat tipis diwajahnya menampakkan ia baru aja kelar main futsal bersama teman-temannya. Ah indahnya dunia kalau diisi cowo-cowo ganteng plus cerdas kayak dia begini.

"Gue enggak liat dia sebagai anggota parlemennya kok, tapi dari cerdasnya Ban! Elo enggak akan ngerti maksud gue"

"Iya emang gue enggak pernah ngerti maksud elo selama ini"

"Lana! Bangun Lan, bangun! Elo belum tidur aja udah mimpi!" tambah Yara sahabat gue satunya lagi. Saat ini kita bertiga sedang ngumpul di MCD tempat favorit kita bertiga menghabiskan kegabutan hampir setiap hari.

"Sialan! Ini bukan masalah mimpi, tapi masalahnya adalah gue jatuh cinta" Balas gue enggak mau mengalah.

"Elo udah pernah bilang cinta setiap liat foto teaser comeback nya EXO! Elo Jatuh cinta! Selalu!" Ungkap Bani Sarkas.

"Apa perlu Bani cariin elo pacar Lan?"

"Tapi ke Alifiandra ini beda! Gue selalu degdegan liatin fotonya doang! Apa lagi denger dia ngomong"

"Kalau ketemu dia elo pasti langsung mati ya Lan!" Ungkap Yara kemudian tertawa.

Dan tiba-tiba telunjuk Bani mendarat tepat di pelipis gue.

"Jijik liat elo senyam-senyum kek orang gila gitu Lan! Asli, tolong jangan bikin malu dua sahabat lo ini. Elo ga sadar apa dari tadi orang-orang pada liatin elo yang sejak tadi bersikap kek orang gila gitu?"

Gue menggeleng. "Besok mereka akan ngeliatin gue gitu juga saat gue gandeng Alifiandra ke kondangan elo berdua"

"Ra, Dosa apa ya kita punya temen halu begini?" Tanya bani pada Yara.

Gue mah cuek aja dengan apa yang dikatakan Bani, memang ngomongnya selalu ceplas ceplos gitu dan gue emang sama sekali enggak akan tersinggung dengan omongan dia karena apa yang dia omongin adalah benar adanya. Haha. Enggak ada yang mungkin tentang gue dan Alifiandra, gue tinggal di Lombok sementara dia tinggal di Singapura. Gue mau kejar dia ke singapura pun enggak mungkin ketemu, karena Halo? Gue ini siapa?.

"sabtu pada kemana?" tanya Bani kemudian.

"gue mau pergi" Balas gue cepat.

"Kemana lo?" Tanya Yara dan Bani bersamaan.

"Rahasia dong" balas gue singkat.

"Hibernasi kan loh?" Tebak Yara.

Gue memilih untuk enggak menjawab pertanyaan mereka. Yang ada gue malah mengalihkan pembicaraan menjadi meminta pendapat mereka tentang alur cerita novel gue selanjutnya yang langsung didengarkan secara runut oleh mereka berdua.

Mereka enggak boleh tahu apa rencana gue sabtu depan, kalau tahu bisa-bisa rencana gue gagal. Bukan menenangkan diri yang ada dua bocah itu akan ikut dan mengganggu konsentrasi gue.

Gue harus kegili sendirian.

Menyelesaikan novel gue yang jatuh tempo bulan ini, tanpa mereka, tanpa ponsel dan tanpa social media, tanpa update-an EXO, tanpa update-an Alifiandra?

Bisakah gue?

...

sk.

i have to tell you somethingWhere stories live. Discover now