Awal musim panas, aku terlibat dalam insiden berulang di kehidupan sehari-hari yang tak ada habisnya.
"Selamat pagi, Shido. Aku sudah menunggumu."
Di tengah kota ada sesuatu yang baru, Menara Tenguu dan teman masa kecil yang berada di sampingku, Sonogami Rinne.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jika kamu menginginkan sesuatu dariku, maka aku akan membalas perasaanmu dengan sepenuh hati. Kita bisa menjadi kekasih, kita bisa berciuman, menjadi satu, menikah, punya anak, kita bisa bersama selama yang kau inginkan. Tapi, jika kamu memilih orang lain, aku juga tidak keberatan. Dan tentu saja, aku juga tidak akan memaksamu untuk memilih siapa pun. Pada saat yang sama, jika kamu mengatakan kamu menginginkan semua orang maka aku akan mendukungmu juga. Selama kamu bahagia, aku akan melakukan apa saja untukmu. Apa pun yang kamu inginkan, aku akan memberikannya untukmu. Aku bisa menjadi teman masa kecilmu, pacarmu, istrimu, adik perempuanmu, ibu atau anak perempuanmu, senior atau juniormu, musuhmu atau temanmu atau orang asing. Aku tidak keberatan. Selama kamu bahagia, maka itu yang terpenting."
Rinne selalu ada untuk mendukungku, mendorongku untuk terus maju. Tapi aku tidak pernah tahu, bahwa melakukan hal seperti itu menyebabkan hati Rinne layu.
Aku tidak pernah tahu bahwa Rinne adalah Ruler ( penguasa ), orang yang mengawasi dunia yang tak berujung ini, yang diciptakan dari malaikatnya yang disebut Eden.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Karena aku tidak pernah tahu, aku selalu senang dengan kehidupan sehari-hari yang kuhabiskan bersama Tohka, Origami, Kurumi, dan Kotori, hanya untuk memenuhi keinginanku sendiri akan kebahagiaan.
Akhirnya, dunia ini telah mencapai batasnya. Ketika Rinne terus mengawasi dunia ini, pikirannya mulai melemah, sebuah fenomena aneh mulai terjadi di seluruh dunia yang diciptakan oleh Eden ini.
Pada suatu saat, aku mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Eden secara langsung.
"Keinginan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan, dan membuang apa yang membuat mereka sedih. Di dunia ini, kamu bisa mengabulkan keinginanmu untuk apa pun, tapi kamu ingin menolak dunia ini?"
"Jika aku bisa mandapatkan itu dan jadi kenyataan, maka itu luar biasa! Tapi, kebahagiaan palsu semacam ini yang diberikan oleh kemauanku sendiri, tidak bisa dibandingkan dengan kebahagiaan yang kudapatkan dengan tanganku sendiri. Aku menolak, untuk menerima Utopia ini!"
