BAB 36 : Pregnancy and The Wedding

Start from the beginning
                                    

"Lo gak lagi hamil kan, Sha?"

"Hah?" Salsha melongo beberapa saat sebelum akhirnya melayangkan pukulan di bahu Steffi.

"Lo gila ya?"

"Jujur deh sama kita. Lo tidur sama Iqbaal pas di Bali?"

Salsha terdiam. Gadis itu berpikir beberapa cukup lama membuat Jeha yang dasarnya tak sabaran mencengkram pundak sahabatnya.

"Bilang jujur sama gue. Bilang kalo yang dibilang sama Bastian gak bener. Lo gak mungkin tidur sama dia kan?"

Salsha menelan ludah ketika tatapan Jeha seolah bersiap memakannya. "Enggak, gue gak tidur sama Bastian kok," cicitnya.

Steffi menepuk dahinya. Gadis itu ikut kesal dengan pikiran Salsha yang tiba-tiba lemot dan gagal koneksi.

"Emang gak mungkin! Kan si Jeha nanyanya lo sama Iqbaal!" kata Steffi tak sabaran.

"Emang kalo kita tidur baru sekali bisa langsung hamil ya?"

"HAH?"

PRANG! Toples makanan, teko berisi sirup, dan dua gelas itu jatuh seiring dengan kalimat kaget yang di dengar oleh Helena.

***

"Maaf ya Iqbaal baru dateng, tadi harus nyelesaiin meeting bentar." Iqbaal membungkuk sopan menyalami kedua orang tua Salsha, Kak Al serta istrinya yang tengah hamil muda-Yuki.

"Duduk dulu, Nak," ucap Helena dengan senyuman tipis.

Iqbaal mengangguk lalu mengambil tempat di samping kedua orang tuanya. Baru saja dirinya menjatuhkan pantat di sofa, cubitan kuat dari sang ibu membuat dirinya refleks meringis dan menoleh.

"Ihh... Sakit, Bunda," aduhnya pada sang Ibu.

Sang Bunda malah mendeli kemudian berkata, "Biar gak goyang sembarang!"

Iqbaal mengerutkan dahi. Dia ini kan bukan Kim Jongin yang doyan goyang. Lelaki itu hendak mengutarakan pendapat ketika delikan dari sang ayah juga menyorotnya. Oke. Dia mulai bingung dengan keadaan sekarang. Di lihatnya Kak Al yang menyorot tatapan membunuh ke arahnya. Kenapa hawa di sini terasa panas ya?

"Gini aja, biar gak terlalu lama dan bikin semua jadi tambah kacau. Kita tentuin tanggal pernikahannya. Kalau bisa bulan ini juga," ucapan dari Hasdy membuat Iqbaal mengernyit. Lelaki itu total bingung dengan ucapan ayah Salsha.

"Om mau nikah lagi?"

Ibunda Iqbaal yang ada di sampingnya tak segan menginjak kaki sang putra dengan heelsnya.

"Aduh... Sakit Bunda," aduhnya sembari mengusap sepatu hitam yang menjiplak heels ibunya.

"Ya elo lah yang nikah. Ntar kalo perut Salsha tambah gede gimana?" Jeha membuka suara. Gadis yang juga ada dalam pertemuan itu tak bisa menahan rasa kesalnya.

Oh ya omong-omong Salsha dimana? Iqbaal mengedarkan pandangannya. Dia kira Salsha tengah mengambil minuman atau apa, tapi nyatanya gadis itu tak ada.

"Salsha mana?"

"Udah deh jangan ngalihin pembicaraan."

"Jeha, udah ya," kata Kak Yuki menenangkan gadis yang hadir sebagai 'saksi' itu.

"Bukan Om yang akan nikah, Nak. Tapi kamu sama Salsha. Tante udah hubungin beberapa kenalan untuk ngebantu persiapan. WO juga udah dapet."

My Sweetest ExWhere stories live. Discover now