Bagian dua ⚡|Tatapan

7 1 0
                                    

"Hanya bisa menatapmu dari jauh, walaupun jarak kita begitu dekat."
- Defaira Cantika Levania

🌴

"Apaa!! Beneran!!" Teriak Nada histeris. Defaira langsung membekap mulut Nada agar ia berhenti berteriak.

"Udah gue bilang jangan kasih tau siapapun." Ucap Defaira masih membekap mulut Nada. Nada mengangguk mengerti, setelah itu Defaira menurunkan tangannya di mulut Nada.

"Beneran? Lo denger dimana?" Tanya Nada penasaran.

"Pas gue mau cari kelas, gue denger ada suara orang nyanyi. Karena penasaran ya gue datengin aja."

"Nah ternyata tu yang nyanyi dia. Gue langsung kehipnotis gitu dengar suaranya."

"Tapi pas gue buka mata, nggak ada orang."

"Apa jangan-jangan cuma halusinasi gue aja ya."

"Nah itu maksud gue, karena Lo hanya mengagumi dia. Lo jadi sering kepikiran gara-gara itu."

Defaira menggidikkan bahunya. "Mungkin."

"Lo yakin Fa, nggak Lo ungkapin aja perasaan Lo ke dia."

Defaira mengangguk. "Yakin, gue cuma mau jadi secret admirernya aja. Itu sudah lebih dari cukup bagi gue."

Nada menggelengkan kepalanya. "Defa, Defa. Kenapa sih nggak Lo ungkapin aja perasaan Lo itu."

Alodya yang sejak tadi hanya mendengarkan perkataan mereka akhirnya angkat bicara.

"Gue juga berpikiran hal yang sama seperti Nada. Lebih baik Lo ungkapin aja perasaan Lo."

Nada terlonjak kaget, karena tiba-tiba saja Alodya ikut angkat bicara.

"Astaghfirullah! Gue kira siapa Al. Lo nggak dengerin lagu?" Ucap Nada.

Alodya menggeleng. "Gue cuman pasang aja tu earphone ke telinga gue. Habis gue males dengerin ocehan Lo yang nggak berguna itu." Ujar Alodya cuek.

"Alodyaa!!! Nggak berguna gimana sih!!" Teriak Nada sambil menatap tajam Alodya.

Alodya tidak sama sekali menghiraukan ucapan Nada, ia kembali melanjutkan perkataannya.

"Lebih baik Lo ungkapin aja perasaan Lo ke dia. Gue yakin hati Lo bakal merasa lega setelah Lo ungkapin perasaan Lo itu. Daripada Lo jadi secret admirernya terus-menerus dan Lo nggak bisa lakuin apapun. Apa cuma bisa diam terus, dan ternyata tiba-tiba ada orang yang bisa naklukin hati dia? Apa Lo mau hal itu terjadi? Lebih baik Lo ungkapin perasaan Lo itu, walaupun Lo nggak tau gimana responnya nanti. Bagaimanapun ini tergantung lo. Kalau Lo terus-terusan diam begini hati Lo juga bakal sakit, sakit karena cuma bisa mendam perasaan Lo itu." Ucap Alodya panjang lebar.

Nada bertepuk tangan mendengar penjelasan Alodya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tumben Lo bijak gini Al."

"Gue emang dasarnya bijak ye."

"Gimana Fa? Gue sih setuju apa kata Alodya. Tapi tergantung Lo sih."

Wajah Defaira nampak sedang berpikir, ia bingung harus menjawab apa dan harus melakukan apa. Semua yang dikatakan Alodya barusan ada benarnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UnlikelyWhere stories live. Discover now