[16] Finding You

1K 38 0
                                    

"jangan pernah menyesal atas semua yang lo buat! Jika lu sudah melakukannya berati lo siap dengan konsekuensinya"

--gladish

Dan kesalahan yang gw buat yaitu mencintaimu, hingga gw mendapst konsekuensi harus menemukanmu atau mati bersamamu. No, im not crazy but im tired. Semua kebahagiaanku telah pergi. Pertama mamah yang pergi ninggalin gw saat masih kecil, kedua Gerry yang pergi ninggalin gw saat gw butuh banget dirinya buat nyemangatin gw, ketiga Papi harapan terakhir gw yang sekarang juga pergi ninggalin gw demi tante tante salon.

Sekarang gw sama Galvin berada dirumahsakit tempat dulu Gerry dirawat sebelum meninggal, seperti itu hasil dari penyelidikan orang suruhannya Galvin. Kita menuju resepsionis dan menanyakan tentang data Gerry

"permisi, boleh kita mencari data kakak saya bernama Gerry William yang meninggal 4 tahun lalu" ucap Galvin seperti memohon kepada mbak mbak resepsionis

"baiklah, silahkan tunggu sebentar akan saya carikan" jawab cewe berbaju putih itu sambil mengotak atik komputernya

Kita hanya menunggu dikursi depan meja resepsionis sambil sesekali melihat orang yang sedang berjalan. Ada yang bersedih, ada yang bahagia. Mungkin bukan gw doang didunia ini yang merasa sedih, tp gw lah orang paling menyedihkan didunia.

"Kak, kami sudah mendapat datanya" panggilan cewe tadi seketika dan sontak Galvin mendekat dan berbicara kepadanya

Disini gw hanya berdiri sambil menunggu apa yang dikatakan Galvin, entah napa gw jadi mager dan unmood saat liat Galvin memohon kepada mbak mbak resepsionis.

"hey bengong aja" sontak lamunan gw buyar dan menatap Galvin dengan tatapan tajam

"gimana?"

"kakak gw ternyata setelah kecelakaan tu ga meninggal dish, dia dirawat dirumah kita yang diBandung" ucap Galvin dengan nada bingung, seolah olah ini teka teki dari orang tua Galvin yang memang harus dia selesaikan

"terus lo tau kan rumahnya dimana?" tanya gw serius

"ya tau lah, orang itu rumah keluarga gw" sombong Galvin sambil melipat tangan didadanya

"ya udah ga usah lama lama ayo kesana" semangat gw yang membara tiba tiba hingga menarik narik Galvin menuju mobil gw

Setelah duduk dimobil Galvin tidak langsung menyalakannya, melainkan menatap gw daritadi. Dan gw hanya menatap kosong jalanan depan sambil berfikir.

"berarti jika kita ga tau dimana makam Gerry, ada kemungkinan dia masih hidup" gumam gw dengan masih meliat jalanan yang ramai dengan orang berlarian

"i dont know, but i hope that" Galvin kemudian menyalakan mobilnya menuju rumah keluarganya dikota Bandung ini

Setelah 15mnt kita sampai dirumah besar berpilar kokoh dengan cat berwarna putih tulang. Disana tampak terawat, seperti rumah berpenghuni, bahkan ada penjaga taman dan security yang bersiaga dibalik pintu gerbang yang menjulang tinggi

Kita turun dari mobil dan pembantu rumah ini langsung menyapa dengan hangat kedatangan kita.

"den Galvin, lama nggak mampir den" ucap mbok mbok yang mengenakan serbet dibahunya

Bad Couple Where stories live. Discover now