🐾 6

1.1K 226 42
                                    

"Karena udah terlanjur mempermalukan diri, baiklah, aku Kang Minhee bakal nunjukin perasaanku sama kak Yunseong terang-terangan," seru Minhee nyaring.

Dia natap mukanya di cermin yang ada di toilet studio Wollim. Ngangguk-angguk. Senyum.

"Minhee cakep, Minhee manis, Minhee bakal jadi calon pacar kak Yunseong. YAKIN PASTI BISA!"

Salah satu pintu bilik toilet yang dari tadi tertutup tiba-tiba terbuka. Minhee kaget pas dengar pintu dibanting, apalagi saat tau siapa yang dari tadi ada di dalam sana.

Hwang Yunseong.

Dia pasti denger semua monolog Minhee.

Ekspresinya gak baik. Dia natap Minhee gak ramah.

Minhee panik, ini baru hari pertama dia ikut kelas, masa langsung ditolak, terus dikeluarin.

Yunseong mendekat ke Minhee...

Minhee makin panik.

Tangan Yunseong udah keangkat...

Masa sih dia mau nampar Minhee? Jahat amat.



Plak




Eh, ditampar...




Plak



Ditampar lagi...





Plak





Anjir...




Plak




"Woy SAKIT!!!"






"Bangun juga akhirnya si putri tidur. Masih jetlag ya, Min?"

Minhee ngumpulin kesadaran. Jadi tadi mimpi? Bukan kak Yunseong yang nampar dia tapi...

"Sakit bego. Mukul gak kira kira," Minhee malah geplak kepala Hyeongjun pelaku yang nampar dia dari tadi.

Hyeongjun pejemin mata, tahan emosi. "Ya kamu dari tadi dibangunkan malah gak bangun bangun!!! Baru tau aku ada orang bisa tidur nyenyak saat lagi ada battle dance dengan musik kencang. Iya orang itu Kang Minhee, hebat memang temenku ini!"

Minhee nyengir gak berdosa. Hyeongjun geleng-geleng capek tahan emosi, trus bangkit mau keluar kelas.

"Buruan udah malam. Ayo pulang." Hyeongjun berseru ketus.

Bener aja pas Minhee keluar kelas, udah sepi, paling yang tersisa cuma beberapa staff office, ada juga kak Yunseong beserta dua sahabatnya, Kim Dongyun dan Jo Changwook. Mereka juga termasuk master Dance di studio ini.

"Jadi beneran cuma tidur bukan pingsan?" tanya Changwook ke Hyeongjun.

"Iya, masih jetlag kayaknya," balas Hyeongjun. "Thanks ya, udah nungguin sampai dia bangun."

"Kami biasa pulang telat kok. Santai aja," ujar Dongyun sambil naik-naikin alis.

"Kalian belum makan? Bagaimana kalau kita makan bareng?" ajak Changwook.

Hyeongjun udah mau nolak. Dia pingin makan di rumah bareng Wonjin, tapi belum sempat jawab si Minhee malah bilang, "Call, aku udah lapar banget sampai kayaknya aku bisa makan satu ekor sapi."

"Oww," Dongyun sama Changwook langsung tepuk tangan kagum denger ucapan Minhee.

"Temennya Hyeongjun unik banget ya," Yunseong yang dari tadi diam kini ngomong sambil ketawa. Gaya ketawanya lucu, sambil usep usep hidung.

"Namaku Minhee."

"Tau kok," sahut Yunseong makin geli.

"Harus diingat lho ya." Minhee ngomongnya serius sambil natap Yunseong lekat.

Mata mereka bertemu, senyum Yunseong seketika kaku, padahal Minhee natap dia dengan senyumnya yang paling cerah

"Pastinya, Minhee," balas Yunseong mengalihkan pandangannya, malu dia diliatin mulu.

"Tenang Minhee, aku gak bakal lupa sama orang yang unik dan manis kayak kamu," timpal Changwook sok ngalus.

"Aku kok ngerasa tersanjung ya. Tapi, aku udah lapar banget. Sebelum aku berubah jadi zombie, ayoo kita makan. Cepat cepat... "











"Kita ditraktir Minhee ya, kak?" tanya Dongyun ke Yunseong.

"Lebih baik bayar sendiri."

"Kenapa kak?"

"Karena Minhee tampaknya orang yang berbahaya."





––––––––––––––––

- harap maklum klo ceritanya aneh

Close | Hwangmini Where stories live. Discover now