Part 4

1.7K 105 2
                                    

Sorry for typo....

Kesungguhan seseorang bisa dibuktikan dengan memberikan sedikit seseorang tersebut pelajaran atau mengetes berapa besar seseorang memang mencintainya, mungkin membuat seseorang tersebut kecewa akan diri kita agar dia mau meluapkan semua apa yang ada dihatinya tentang dirimu yangsebenarnya, dan apa artinya dirimu dihatinya yang sesungguhnya.

Myungsoo membaringkan tubuhnya dengan nyaman diatas sofa milik kekasihnya tersebut, myungsoo membiarkan suzy untuk tenang dikamarnya dan ia akan menunggu dengan sabar diapatemen gadis tersebut.
Myungsoo menatap atap apartemen suzy dan terkekeh mengingat kekecewaan sang kekasih tadi.
Ia lega mendengar kekecewaan suzy tersebut, myungsoo menyunggingkan senyuman lebar ia semakin yakin untuk menjadikan gadis tersebut istri dan ibu dari anak anaknya.

Sudah sampai jam 5 sore ia menunggu agar suzy keluar dari kamar tapi gadis tersebut tak keluar juga, apakah sebegitu kecewanya diri suzy padanya.
Myungsoo mendudukkan tubuhnya dan mendesah menatap pintu kamar suzy.
"Lama sekali dia menangisnya"kesal myungsoo yang tak juga melihat suzy keluar kamar.
Clekk
Bunyi suara pintu kamar terbuka dengan senyum manis myungsoo menunggu suzy.
Sedangkan suzy keluar dari kamar dengan rambut yang acak acakan dan mata sembab serta wajah yang memerah.

Suzy membawa kakinya menuju dapur dan melewati myungsoo yang menatap gadis tersebut dengan lekat, suzy pikir myungsoo sudah pulang jadi suzy berjalan menuju dapur dengan menundukkan kepala, sudah sekita 6 jam ia menanggis dan akhirnya terlelap, sekarang ia haus ingin minum.

"Sayang kau lama sekali menanggisnya"gumam myungsoo tepat ditelinga suzy, ia memeluk erat pinggang suzy.
Suzy yang mendengar bisikan lembut myungsoo pun terdiam kaku kenapa pria ini masih ada diapatemennya, suzy sudah menduga bahwa myungsoo telah pergi meninggalkannya dari tadi, lalu kenapa pria tersebut malah disini menunggu lama dirinya keluar dari kamar.

Dengan mencoba perasaan dengan tenang dan tegar suzy melepaskan tangan myungsoo yang dipinggangnya dan berbalik menatap pria tersebut.
"Maafkan aku sampai membuat wajahmu memerah seperti ini"lirih myungsoo mengusap kedua pipi suzy yang sedikit bengkak dan memerah karena lamanya menanggis.

Suzy mendengus dalam hati, ia seperti ini juga karena pria tersebut lalu kenapa pria ini masih disini membuat suzy semakin marah mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuatnya terpuruk dalam sekejap mata, teganya pria tersebut melakukan tersebut padanya yang memang sudah percaya dengan sepenuh hati.

"Maafkan aku membuatmu sedih, kau harus mendengar penjelaskanku dulu tapi kau malah masuk kamar dan membuatku menunggu lama"ujar myungsoo lagi dengan lembut dan diakhir kalimat kesal.

Suzy menatap tajam pada myungsoo lalu berucap
"Bukanyannya diamnya dirimu adalah penjelasan"sindir suzy menatap nyalang pada pria yang sudah ia cintai itu, beberapa jam yang lalu ia hanya mendapatkan bungkaman dari mulut pria tersebut dan sekarang malah menyalahkannya yang tidak mau mendegarkan penjelasannya.
Bukannya tidak mau tapi pria tersebut yang tidak mau menjelaskannya pada suzy.

"Iya maafkan aku, sekarang minum dulu dan ayo duduk agar aku menjelaskannya denganmu, kau membuatku gemas"senyum myungsoo tipis menuntun suzy untuk kembali duduk disofa.

"Apa maksud tatapanmu itu, apa kau menyuruhku tetap menjadi kekasih dan simpananmu"sinis suzy yang telah duduk dan melihat tatapan myungsoo yang menatapnya aneh.

Myungsoo yang mendengarnya terkekeh langsung mengecup singkat bibir suzy yang merengut tersebut.
"Kenapa aku harus menjadikan gadis yang cantik dan sesempurna dirimu jadi simpanan, harusnya aku menunjukkan pada semua orang bahwa kau milikku agar mereka iri padaku"jelas myungsoo memeluk suzy dan mengusap rambut panjang gadis tersebut dengan sayang.
"Jadi kau mau menjadikanku istri keduamu"lirih suzy tapi menerima pelukan myungsoo, menyandarkan kepalanya pada dada bidang pria tersebut.

Myungsoo melepas pelukan suzy dan menatap gadis tersebut
"Aigoo kau dan pikiran anehmu"gemas myungsoo mencubit pipi suzy, heran! Darimana gadis tersebut mendapatkan pikiran dan kalimat tersebut, semakin aneh dan melantur kemana mana.

"Dengar baik baik, bae suzy adalah cinta pandangan pertama myungsoo, bae suzy gadis pertama yang membuat myungsoo rela menunggu dan mengejarnya, bae suzy gadis pertama yang ingin myungsoo langsung nikahi, bae suzy gadis pertama yang membuat myungsoo ingin mati bila tak berada disisi gadis tersebut"dengan menangkup kedua pipi suzy agar menatap maniknya.

"Jadi percayalah padaku tidak ada yang lain selain bae suzy"lanjut myungsoo menatap dalam manik mata suzy yang sudah berkaca kaca entah apa yang dipikiran gadis tersebut.
"Aku mencintai bae suzy sampai maut memisahkan"gumam myungsoo mengusap air yang telah menetes dipipi gadis tersebut, mendekatkan wajahnya dan mencium lama bibir suzy.
Merasa suzy yang masih diam menanggis myungsoo menggerakkan bibirnya dan menekan tekuk gadis tersebut lebih dalam agar suzy membalas lumatan pada bibirnya tersebut.

Suzy mengalungkan tangannya pada leher myungsoo tersenyum bahagia disela sela lumatan pria tersebut lalu membalas ciuman myungsoo.
Myungsoo yang merasakan balasan suzy pun semakin memperdalam lumatannya, membawa tubuh suzy duduk diatas pangkuannya memeluk erat dan sesekali mengusap lembut pinggang gadis tersebut dengan masih mencium bibir yang membuatnya candu tersebut.

Suzy yang merasa kehabisan nafas memukul mukul dada myungsoo agar pria tersebut menyudahi ciumannya, bukannya memeberikan suzy menghirup oksigen myungsoo malah semakin memperdalam ciumannya dengan memiringkan kepalanya kekiri dan kanan bergantian agar gadisnya bisa bernafas tanpa melepas pangutan panas mereka.

"Oohh shittt...."gumam myungsoo frustasi saat merasakan suzy semaki  merapatkan duduknya pada dirinya hingga membuat bagian bawahnya tertimpah bokong sintal gadis tersebut.
Myungsoo menurunkan ciumannya keleher suzy membuat suzy mendongka agar myungsoo leluasa mengecupi leher jenjangnya hingga terdengar desahan pertama suzy.

"Suzy aku sudah tidak tahan, 2 minggu lagi kau harus sudah jadi istriku"tegas myungsoo menyudahi ciumannya, ia tidak ingin meregut keperawanan gadisnya tanpa ikatan yang pasti, biarpun jika ia melakukannya sekarang dan pasti akan bertanggung jawab.
Tapi tidak ada yang tahu jalan Tuhan, mungkin saja jika mereka melakukan 'itu' sekarang tanpa ikatan pernikahan dan Tuhan menghukum mereka bagaimana, menghukum dengan memisahkan mereka dengan kehancuran yang sudah terjadi dan pasti yang paling dirugikan adalah pihak gadisnya, suzy pasti akan hancur jika ia melakukan tersebut.

"Menyiapkan pernikahan itu tidak gampang myungsoo"ucap suzy yang suzy  berhasil menenangkan pikirannya kedalam keadaan waras, ia memeluk myungsoo dengan erat dan tersenyum bangga atas kesabaran pria tersebut yang menghargai dan melindunginya padahal pria tersebut sudah tersiksa karena nafsu bejatnya.
"Aku akan menyiapkannya dalam 1 minggu kau hanya memeprsiapkan diri sayang"balas myungsoo mengecup dahi suzy, suzy mencibir mendengar sifat bossy prianya tersebut, ia lupa bahwa myungsoo dari keluarga kaya jadi tidak sulit untuk menyiapkan pernikahan yang diinginkan.
Suzy mengangguk pasrah dengan memejamkan matanya dipelukan dada myungsoo, mau diapakan lagi ia memang tidak bisa lagi berpaling dari myungsoo jadi menjadi istri pria tersebut adalah tujuan yang paling bahagia.

"Kenapa kau hanya diam saja tadi saat aku bertany kau memiliki kekasih lain atau tidak"seakan tsrsadar suzy mendongka menatap myungsoo.
Myungsoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan membalas tatapan suzy dengan cengiran yang lucu.
"Hehhee aku hanya mengerjaimu tadi"balas myungsoo sepelan mungkin takut suzy akan marah, suzy menatap kesal lalu kembali memeluk dada myungsoo membuat pria tersebut bernafas lega, suzynya tidak marah.
"Apa benar aku yang pertama"ucap suzy mengusap dada myungsoo lembut, suzy tersenyum senang mengingat ucapan myungsoo tersebut.
"Ya, kau yang pertama dalam segala hal untukku, aku memang pernah menyukai gadis tapi hanya sekedar suka tidak seperti ini"jelas myungsoo mengusap kepala suzy yang bersandar nyaman didadanya.
"Termasuk ciuman pertamamu"tanya suzy lagi tidak dipungkiri ia bahagia saat itu, Tuhan tetap buat aku bahagia seperti ini selamanya.
"Hmm semua termasuk keperjangkaan ku nanti"bisik myungsoo tapat telinga suzy, meniup pelan telinga gadis tersebut.

Suzy merona dengan tindakan myungsoo tersebut, ia memukul keras dada myungsoo yang menggodanya.
"Dasar mesum"maki suzy dengan rona merah yang masih melekat dikedua pipinya tersebut.
Myungsoo tertawa keras melihat suzy ia memeluk gemas gadis tersebut, rasanya bahagia bisa menggoda gadisnya sampai membuat suzy merona malu, sepertinya harus dicoba untuk kedepannya.

Tbc....

I LOVE YOU AND YOU'R BODY IS COMPLEMENTARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang