Chapter 18 "Jauh"

17.8K 1.1K 100
                                    

Natasya menatap lirih rumahnya dan berjalan menjauh. Kemudian ia melangkah kearah taxi yang sudah menunggu mereka.

Tadi, Setelah ia mengemasi barang - barangnya, ia baru sadar jika mereka akan pergi jauh. Di lihat dari barang bawaannya.

"Bibi sebenarnya kita akan kemana? " Tanya Natasya dan memasukan barang - barangnya di dalam bagasi mobil di sana.

"Bibi juga tidak tahu. Pamanmu hanya menyuruh kita seperti ini"

Natasya mengagguk mengerti dan ikut masuk saat di lihatnya Kori maupun Wenda sudah masuk ke dalam mobil.

Natasya duduk dan menatap sekali lagi rumah yang menjadi tempat alasan kebahagiaan dan juga kesedihan keluarganya dulu.

Aku akan sangat merindukan rumah ini..

Dan akhirnya mobil berjalan dan meninggalkan rumah yang menjadi kenangan masa lalu bersama keluarganya dulu.

Sebenarnya ia ingin tetap tinggal. Namun panggilan pamannya tidak mungkin di tolak. Karena hanya mereka keluarga yang tersisa di hidup Natasya. Jadi kemanapun mereka pergi, Natasya harus mengikuti mereka.

***

Hujan malam ini sudah tidak sederas tadi. Dan Matias bisa sampai di mansionnya dengan nafas lega karena kedua orang yang mengganggunya sudah balik ke hotel.

Matias duduk di balkon kamarnya sembari duduk dan mengambil ponselnya yang sedari tadi ia tinggalkan di kamarnya.

Matias membuang nafas lelah dan mengaktifkan ponselnya. Dan setelah ponselnya benar-benar sudah menyala, ia langsung membukanya dengan cepat.

Dan saat melihat notifikasi di sana, saat itu juga tubuhnya tiba-tiba menegang.

"Bagaimana bisa aku melupakan janjiku?? Shit!! " Umpat nya dan berlari cepat menuruni tangganya dan menuju garasi mobil.

Matias langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankannya dengan cepat. Sangat cepat.

Dalam perjalanan, Matias mencoba menghubungi nomor Natasya. Namun nomor gadis itu sudah tidak aktif.

Ia merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia melupakan Natasya? Padahal ia meminta gadis itu untuk datang. Namun dirinya sendiri yang tidak datang.

Matias menambah laju mobilnya saat melihat jam di tangannya. kemudian ia melambung beberapa mobil di depannya. Ia tidak peduli akan jadi seperti apa setelah ini jika ia membawa mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Suara umpatan dari pengemudi lain terus ia dapatkan. Matias tidak peduli. Yang sangat ia khawatirkan adalah Natasya. Wanita itu pasti sudah menunggunya sangat lama.

Hingga lampu merah di depan menyadarkan Matias jika ia sudah menerobos nya.

Dan..

BRUKK

BRAKK

BRUKK

BRAKK

Dan seketika Matias terdiam. Kejadian ini sangat cepat baginya.

***

Natasya yang sementara menurunkan barang-barangnya di bandara langsung meringis sakit saat tanpa sadar kakinya menginjak sesuatu yang tajam.

"Lo nggak papa? " Wenda yang menyadari ringisan Natasya langsung menatap saudaranya itu.

"Nggak papa" Natasya menggeleng pelan dan menatap kakinya yang berdarah itu.

DAMN! MY BILLIONAIRE IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang