Chapter 4 "Perpisahan"

28.4K 1.1K 16
                                    

Wanita itu terduduk di samping jendela kamarnya dan menatap nanar kearah bulan dan bintang yang menjadi saksi perpisahannya bersama Ajun.

Natasya terus menangis hingga sebuah suara membuatnya mendongkak.

"Sweetie ada apa? " Matias datang dan secara terang-terangan Natasya menolaknya.

"Keluar! "

"Hey ap-"

"Gue bilang keluar! "

"Oke" Dan lagi-lagi Matias menahan sabar dan keluar dari kamar Natasya. Ternyata kepergiaan Ajun membuat Natasya sangat hancur.

Setelah di lihatnya Matias yang sudah keluar, Lagi-lagi Natasya menangis dan menuju balkon rumahnya sambil menatap jauh mengingat ucapan Ajun kepadanya.

"Gue udah di jodohin di sana Syaa"

Dan lagi-lagi air mata itu keluar mengingat kata-kata pria itu. Begitu menyakitkan bagi Natasya. Secepat itukah Ajun meninggalkannya? Padahal hubungan mereka sudah sangat dekat. Bahkan hatinya sudah sepenuhnya ia berikan pada Ajun seorang. Namun mungkin Tuhan belum menakdirkan Ajun menjadi pendamping hidupnya.

Miris.

Hanya itu yang berada dalam benak Natasya saat ini.

Detik berganti menjadi menit, menit berganti menjadi jam, dan Natasya masih tetap berada di tempatnya menatap kosong kearah bintang-bintang di sana yang mungkin sedang merasa kasihan kepadanya.

Bahkan angin malam tidak di gubris Natasya sangking larut dalam dunia pikirannya sendiri.

Mungkin karena merasa lelah terlalu lama berdiri, akhirnya Natasya memilih duduk di kursi kayu tempat di mana biasa ia menyantaikan dirinya. Namun kali ini berbeda.

Dan tanpa sadar mata sembab milik Natasya menutup di iringi nafas yang beraturan dari sang pemilik.

***

Matias tidak bisa tertidur melihat kondisi berantakan Natasya tadi. Sangat jelas ada raut wajah marah, sedih, dan kecewa yang di pancarkan Natasya.

Dan pria itu merasa dirinya bersalah atas kejadian ini. Namun Matias menggelengkan kepalanya cepat. Ia harus melakukan ini demi mendapatkan Natasya.

Pria yang memiliki wajah bagai bak Dewa Yunani itu hanya menatap kearah jam tangannya.

Sudah jam tiga pagi.

'Apakah Natasya sudah tidur?'

Akhirnya Matias melenggang pergi dari kamar tamu yang ia tempati itu dan menuju ke lantai di mana Kamar Natasya berada.

Mata Matias memicing saat tidak mendapati Natasya di kasurnya. Pria itu menuju kearah kamar mandi dan membukanya. Tetap hasilnya sama.

Kemudian mata pria itu terkunci saat melihat sosok yang ia cari tengah duduk di kursi balkon kamar ini.

Matias mendengus tak suka saat mengetahui udara malam ini sangat tak bagus untuk kesehatan Natasya. Terpuruk sih terpuruk, tapi jangan membuat diri sendiri terluka.

Dengan langkah panjangnya, Matias menghampiri wanita itu dan berniat memarahinya. Namun melihat Natasya ternyata tengah tertidur pulas seketika membuat emosi Matias hilang begitu saja.

Dengan cepat dan gampangnya, Matias mengangkat tubuh mungil Natasya dan membawa masuk ke dalam.

Di baringkannya tubuh wanita itu dan tak lupa Matias menyelimuti tubuh kecil di depannya.

DAMN! MY BILLIONAIRE IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang