AUTHOR
"Oh!"
Park Joorin tersenyum dan melambaikan tangannya pada Hannah yang baru keluar dari lift. Perempuan itu terkejut mengetahui Joorin berdiri di depan mejanya, di luar ruangan Jaebum.
"Lama tak jumpa, Hannah." Joorin tersenyum hingga matanya menyipit, menunjukkan lesung pipi di sudut kanan bibirnya.
Hannah tersenyum dan memeluk perempuan di hadapannya itu. "Ya, sejak Castella?" Lalu keduanya tertawa.
"Jaebum sedang-"
"Rapat. Aku tahu," Joorin memotong. "Aku tidak ingin bertemu dengan Jaebum, tapi denganmu."
"Aku?" Joorin mengangguk.
"Apa jadwal makan siangmu kosong hari ini? Kudengar dari Jaebum jadwal makan siangmu selalu penuh."
Hannah tertawa, lalu menggelengkan kepala. "Untukmu, aku bisa meluangkan waktu."
Hannah lalu meminta maaf karena harus kembali mengantarkan dokumen untuk Jaebum di ruang konferensi dan membiarkan Joorin menunggu sendirian.
"Tak apa. Aku bisa menunggu disini." Kemudian ia melanjutkan, "Pergilah, aku tidak ingin kau dimarahi Jaebum karena tak kunjung kembali."
---
"Mwoya? Mengapa kau ada disini?" Jaebum bergegas dari ruang konferensi ketika Hannah memberitahu bahwa Joorin menunggunya di atas. Lelaki itu terkejut karena ia bahkan tidak tahu bahwa Joorin akan datang ke kantornya.
"Surprise!" Perempuan itu berdiri dan merentangkan kedua tangannya, senang karena rencananya berhasil.
Jaebum merangkul pinggang Joorin dan mengecup bibir perempuan itu. "Kau bilang tidak bisa makan siang denganku. Apa janjimu batal?"
Joorin menggeleng. "Aku akan makan siang dengan Hannah."
"HANNAH?!" Seru Jaebum terkejut kemudian menatap perempuan yang kini sudah berada di balik meja kerjanya. "Ia setuju?" Tanyanya lagi pada Joorin.
"Tentu saja aku setuju, kalau tidak untuk apa aku membuatnya menunggu disini sendirian?" Hannah tertawa seraya menghampiri keduanya, tas kecil berwarna hitam di tangannya.
"Kau sudah siap?" Hannah mengangguk, lalu Joorin dengan cepat memeluk Jaebum dan mengecup pipinya dengan cepat.
"Kami pergi dulu," Joorin lalu dengan cepat menarik tangan Hannah dan keduanya masuk ke dalam lift. Meninggalkan Jaebum yang kebingungan dengan semua ini.
---
HANNAH
"Is it okay to leave him like that?"
"It's okay, he's a big boy." Jawab Joorin, tertawa kecil. Matanya tidak lepas dari buku menu.
Kami berada di restoran Indonesia di salah satu hotel bintang lima di area Gangnam. Joorin memilih restoran ini karena rekomendasi salah satu perancang busana yang berasal dari Indonesia.
Yang masih tidak kumengerti adalah mengapa ia mengajakku, bukannya Jaebum kekasihnya. Tidak, tidak, hubungan kami baik dan cukup dekat. Aku hanya mencemaskan Jaebum yang kemungkinan besar akan merajuk, apalagi kami meninggalkannya seperti tadi.
"Bagaimana dengan gado-gado? Atau kau ingin mencoba mie goreng?"
"Bagaimana kabarmu, Joo?" Tanyaku seraya menunggu pesanan makanan kami datang. Seperti yang dikatakannya tadi, sudah lama kami tidak bertemu, sejak di Castella saat penyambutan Mark.
"Aku baik-baik saja," jawabnya seraya tersenyum. Lesung pipinya terlihat jelas. "Sedikit sibuk dengan persiapan namun tidak ada yang tidak bisa timku tangani." Ia meyakinkan.
![In Between [Im Jaebum]](https://img.wattpad.com/cover/154589647-64-k212178.jpg)