BAB 35 : I Got It!

Mulai dari awal
                                    

"Siapa yang mau tunangan?"

"Loh? Bukannya Iqbaal itu calon mantunya mami ya?"

Salsha memerah, gadis itu menggeleng menepis presepsi maminya. Otaknya tiba-tiba membayangkan ketika dirinya benar menikah dengan Iqbaal. Ah sial! Wajahnya memerah tiba-tiba.

"Mana mau si Iqbaal sama anak manjanya mami ini."

Salsha refleks melempar krupuk yang dimakannya. "Gak tau aja kalo dia udah jadi bucin sejatinya aku!"

Lelaki yang saat ini memindahkan piring berisi roti isi, segelas susu dan air putih ke nampan itu memasang wajah mengejek.

"Mau kemana? Gitu aja ngambek!"

"Siapa yang ngambek, ini Kakak mau anter makanan buat Yuki."

Ah iya, Salsha tak menyadari jika mulai hari ini ia mempunyai kakak ipar.

"Emang Kak Yuki kenapa?"

"Lagi sakit."

Apa cuma Salsha yang merasa jika nada dan raut wajah yang ditunjukkan kakaknya itu adalah ekspresi senang. Dasar aneh! Harusnya kan kakaknya itu sedih jika istrinya sakit.

***

"Aku akan ke Bali selama seminggu."

Salsha mengalihkan pandangannya ke arah Iqbaal. Lelaki yang baru saja tiba di apartemen Jeha itu tiba-tiba berbicara demikian.

"Ngapain? Sama siapa?"

"Kenapa?" Jeha yang baru saja keluar dari dapur membawa camilan dan minuman itu ikut menimbrung.

"Sama siapa?" Salsha enggan menjawab pertanyaan Jeha. Gadis itu masih setia dengan pertanyaannya pada Iqbaal.

Bastian mengisyaratkan Jeha untuk diam yang mana mengundang pelototan mata dari sang pujaan hati. Kadang Bastian bingung. Dia salah apa sih?

"Sama Sandra, By." Iqbaal berkata pelan ketika menyebut nama sekertarisnya.

"Oh... jadi kamu beneran nerima mantan kamu itu buat jadi sekertaris? Mau cinlok?"

Iqbaal menatap Bastian sebagai isyarat meminta bantuan. Namun yang ada lelaki itu malah mengangkat bahu. Sialan! Padahal dia menerima Sandra karena rekomendasi Bastian.

"Kenapa diem? Beneran mau cinlok sama si Sandra itu?"

"Enggak gitu, By."

"Terus gimana?" Salsha menyorotnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Dia yang ngerekomendasiin Sandra buat jadi pengganti Icha."

Kini Bastian yang disorot dengan manik cokelat Salsha. Lelaki itu menyengir dan mengangkat tangannya membentu tanda damai.

"Gak bakal ada cinlok, kok, janji deh gue yang tanggung jawab."

Salsha mempoutkan bibir. "Aku ikut ke Bali."

"Hah?"

Iqbaal dan Bastian kompak melongo. Kedua lelaki itu seolah menunjukkan rasa tidak setujunya. Bagaimana ya, mereka di sana bukan untuk berlibur. Salsha menyorot keduanya dengan tatapan memicing.

My Sweetest ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang