PROLOG

5.7K 325 21
                                    

Mungkin inilah kenyataannya, apa yang terjadi di hadapanmu belum tentu benar-benar seperti apa yang kamu lihat. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di belakangmu, kenyataan terpahit apa yang harus kamu telan dan harus kamu terima setelah mengetahui cerita aslinya. Dan bagaimana cara kamu menyikapi setiap bagian terpahit itu?

Sama, seperti itulah yang di rasakan oleh gadis berusia 18 tahun yang sedang berdiri di tengah-tengah taman kota. Satu hal yang membuatnya datang dan berdiri kaku di tempat ini, karena ingin membuktikan ucapan dari orang-orang sekitarnya yang sudah berkali-kali menyebutkan kalau lelaki yang ia kenal dengan sebutan pacarnya itu telah berkhianat.

Dan benar, itulah yang terjadi di tempat ini pada beberapa menit yang lalu. Sebelum angin berembus  menerbangkan tiap helai rambutnya yang kering, mata gadis itu menahan butir air yang akan terjatuh dari tempatnya, juga getaran di tubuhnya tidak bisa menutupi kalau ia sedang merasa kecewa. Kenapa tidak dari awal ia percaya akan ucapan dari orang-orang sekitarnya sebelum menerima lelaki itu.

Lelaki yang ia kenal sebagai penyembuh dari rasa traumanya terhadap lelaki mana pun. Tapi lelaki itu juga yang mengenalkannya pada rasa sakit yang tentu akan melukai hatinya entah untuk berapa lama. Bukan cuma sekali ia mengalami sakit, tapi sakit yang kali inilah membuatnya merasakan rasa sakit yang begitu teramat perih. Kenangan dengan lelaki itu berputar seperti video durasi singkat yang merangkum semua ceritanya bersama lelaki itu.

Tanpa ia sadari, angin sudah datang bersama langitnya yang gelap, suara petir juga mulai terdengar beberapa kali, tapi gadis itu tetap bergeming tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Taman kota juga sudah tidak ada orang lagi, hanya gadis itu yang tersisa dengan rasa sedih yang bertumpuk di dalam batinnya. Pertanyaan menyalahkan takdir berkali-kali disebut dalam batin dan pikirannya.

Kenapa Tuhan harus memberikan rasa sakit padanya? Dia hanya berharap untuk mendapatkan lelaki yang baik, apakah salah? Kenapa di saat ia sudah mendapatkan lelaki yang membuatnya nyaman, dan lagi dia harus di pisahkan dengan lelaki itu? Kenapa? Kenapa Tuhan harus memberikan kisah cinta yang rumit untuknya? Kenapa tidak ada lelaki satu pun yang mau bertahan dengannya? Apakah ada yang salah dari dirinya? Apakah ada yang kurang!!

Tubuhnya runtuh, air matanya mengalir deras, gadis itu terduduk lemas di atas tanah, ia menangis sejadi-jadinya, mengepalkan kedua tangannya di depan dada, ia menatap ke langit, bulir-bulir air hujan mulai turun, ia tetap enggan untuk pergi dari taman itu, sampai hujan juga membasahi tubuhnya yang tidak kuat. Gadis itu menatap pergelangan tangan kanannya, ada gelang dengan hiasan emoticon wajah tersenyum di gelang itu, ia langsung melepas gelang itu dari tangannya, dan membuat gelang tersebut jadi putus.

Ia mengingat gelang itu, gelang yang pernah ia beli dua pasang di depan sekolahnya, satu di antara gelang itu ia berikan pada lelaki yang tidak pernah menganggapnya ada, dan yang satu lagi di pasang di pergelangan tangannya. Sekarang, ia menyesal kenapa harus memberikan lelaki itu gelang? Kenapa ia harus melakukan kebodohan itu? Tidak seharusnya ia menunjukkan rasa cinta pada lelaki yang tidak pernah menganggapnya ada!

Di saat air hujan semakin membuat tubuhnya basah, rasa dingin dari air hujan pun sudah terasa sampai ke tulang-tulangnya, dan bibirnya juga mulai pucat, matanya yang kuat menatap perlahan meredup, di detik itulah ia merasakan hujan seketika berhenti, dan dua pasang kaki berada dekat dengan tubuhnya. Sepertinya orang yang datang meletakkan payung di atas kepalanya. Gadis itu berusaha menatap untuk melihat siapa yang datang, tapi belum sempat melihat, tubuhnya ambruk ke tanah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Annoying Love Where stories live. Discover now