Beruntung, Soojung salah satu sahabatnya lulus ujian seleksi, dan membuatnya mengenyam pendidikan di tempat yang sama. Soojung melirik Yoona dari sudut matanya, "Jangan terlihat gugup. Atau kau menjadi mangsa yang lezat untuk para senior,"

"Aku tahu," jawab Yoona, tetapi dirinya masih menggigiti kuku ibu jarinya. Terlihat sangatlah gugup.

Soojung berhenti di jalan bercabang, "Aku ke arah sana. Kau tidak searah denganku," Yoona tidak menjawab, hanya mengangguk. Soojung yang menyadari kekhawatiran sahabatnya, ia menepuk punggung Yoona lumayan keras untuk menyadarkan Yoona, "Tegakkan tubuhmu! Kau harus terbiasa, dan kau harus mendapatkan teman. Karena kita tidak bisa setiap hari bersama,"

Yoona mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan, "Baiklah. Semoga beruntung, Soojung,"

Soojung menarik satu sudutnya, "Itu kata-kataku, Yoona," dan mereka pun berpisah.

Mahasiswa baru mulai berbaris atas perintah dari senior. Sedangkan Yoona, ia masih mengedarkan pandangannya karena kebingungan. Dimana ia harus berbaris.

"Kau tersesat?"

Yoona berbalik saat mendengar suara berat di belakangnya. Ia menemukan seorang pria tinggi, yang sedang tersenyum dengan lesung pipinya. Terlihat ramah dan bersahabat.

Yoona mengangguk kaku, "Kelas?" tanya pria itu dengan ramah.

"S-Sastra Korea," Yoona tergagap menjawabnya. Ia memang lebih memilih untuk mengambil sastra. Beruntung, Art University of US terdapat jurusan sastra. Yang membuat Yoona kebingungan, setiap barisan berbeda kelas. Sastra Inggris, Sastra Jepang, Sastra Tiongkok, Sastra German dan lain-lain. Yoona tidak mengetahui bagian Sastra Korea.

"Ikut denganku," pria itu mulai berjalan di depan Yoona, sedangkan ia hanya mengekori pria itu. Akhirnya, pria itu berhenti, "Sastra Korea berada di barisan ini. Bergabunglah dengan temanmu,"

Yoona menghela nafas lega, "Terima kasih, uuh, itu.." Yoona terlihat bingung kembali.

"Chanyeol. Park Chanyeol,"

Yoona membungkukkan badannya, "Terima kasih, Chanyeol-sunbae," pria itu terkekeh dan mengangkat satu telapak tangannya. Bukti, jika Chanyeol akan meninggalkan dirinya untuk kembali ke tugasnya.

Yoona mengetahui, jika Chanyeol bukanlah mahasiswa baru seperti dirinya. Terlihat, dari jas almamater yang dikenakannya. Mahasiswa baru berpakaian putih dan hitam. Berbeda dengan senior, yang cenderung berpakaian bebas, namun harus di lapisi jas almamater.

Para gadis menatap Yoona, dan seperti ingin mengatakan sesuatu. Setelah Chanyeol benar-benar meninggalkan Yoona, salah satu gadis yang berada paling belakang bertanya padanya, "Apa itu Chanyeol-sunbae?" Yoona mengangguk lugu, "Oh, Tuhan! Apa yang bicarakan dengannya?"

"Chanyeol-sunbae hanya menunjukkan barisan Sastra Korea padaku,"

Gadis itu menutup mulut, dan menahan teriakan histerisnya, "Ah!! Kau beruntung! Kau sangat beruntung! Chanyeol-sunbae adalah maskotnya Sastra Korea. Dia pria paling tampan di Sastra Korea,"

"Lucky bastard," salah seorang gadis yang berada satu barisan paling depan menyeletuk. Kata-kata yang menurut Yoona sedikit kasar. Tetapi gadis itu tersenyum senang pada Yoona.

"Ah, aku lupa. Maaf atas ketidak-sopananku untuk mengenalkan diri. Aku Kim Jisoo. Dan dia, temanku, Lee Sung-Kyung," lalu gadis bernama Jisoo itu sedikit mendekat ke wajah Yoona, "Dia memang kasar, tetapi dia baik,"

Yoona tersenyum membalas, "Oh Yoon-Ah," Yoona memperkenalkan dirinya pada SungKyung dan Jisoo.

Mata SungKyung membesar, "Oh? Noble Co?" Yoona tersenyum kikuk dan tak menjawab, "Kau.. Oh Yoon-Ah yang rumornya—"

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now