Madre di Terra |5

13 15 1
                                    

"Zucca, cepat ke pesisir perairan!" Sal berteriak dari luar markas dengan suara yang begitu panik. Zucca yang sedari tadi sedang mengobrol bersamaku dan pasukan epsilon yang lainnya langsung bergegas mengambil senjata miliknya yang dia letakkan tepat di sampingnya.

Semua pasukan, ikut menghampiri asal suara Sal berteriak. Ada rasa khawatir, bingung dan takut secara bersamaan, tapi saat ini bukanlah merupakan saat yang tepat untuk kami pasukan Salvatore terra merasa gentar.

"Ada apa kamu berteriak Sal?" tanya Stuart yang ternyata lebih dulu berada di dekat Sal.

"Aku melihat ada sesuatu yang muncul dari air," jelas Sal. Wajah Sal yang berkulit putih, terlihat begitu pucat.

"Kamu tidak salah lihat?" tanya Zucca memastikan penglihatan Sal. Sal mengangguk dengan mantap sebagai jawaban untuk Zucca.

Semua orang berada di sekitar pesisir perairan saling menatap satu sama lain. Aku yakin, ada perasaan takut saat mengetahui apa yang dilihat Sal adalah sebuah kebenaran yang akan menjadi momok menakutkan bagi kami semua. Sesuatu yang mungkin akan mengancam hidup kami.

Zucca mencoba menenangkan semua orang yang ada disana dan meminta Stuart mengantarkan Sal untuk beristirahat di dalam markas, sebelum ikut berkumpul bersamaku, Ryel dan Ares di markas penelitian.

Aku meminta Conchette, Beatrice dan Quira untuk kembali ke markas peristirahatan pasukam epsilon. Mereka bertiga mengangguk menuruti ucapanku dan berjalan ke arah markas.

"Sepertinya makhluk yang dilihat oleh Sal adalah pemilik kotoran yang kita temukan tadi," ucap Ryel memulai pembicaraan kita kali ini.

"Makhluk itu adalah makluk air, kemungkinan adalah ikan. Tapi, kenapa kotorannya bisa sampai di darat?" Ares menerutkan keningnya kebingungan melihat runtutan kejadian yang ada. Zucca, Stuart dan Ryel ikut mengangguk seolah ikut merasakan apa yang dipikirkan oleh Ares.

"Ada jenis ikan yang bisa hidup di darat, bahkan 90% hidupnya berada di darat. Ikan Mudskippers merupakan ikan karnivora yang mencari mangsanya di daratan," ucapku memberitahu mereka tentang salah satu jenis ikan yang mungkin saja memang hidup di masa ini.

Mereka berempat terkejut dan kagum secara bersamaan mendengar pernyataanku. Ikan Mudskippers atau biasanya disebut ikan tembakul oleh penduduk bangsa Indonesia pada zaman dahulu. Ikan ini biasanya dapat tumbuh hingga mencapai tiga puluh centi.

Melihat keadaan saat ini, aku yakin ikan Mudskippers yang saat ini menghuni perairan besarnya melebihi ukuran normal dan tandanya ikan itu akan semakin berbahaya, karena ikan Mudskippers merupakan ikan karnivora–pemakan daging.

“Apa mungkin makhluk yang Sal lihat adalah ikan Mudskippers?” tanya Stuart dengan nada penasaran.

“Mungkin saja, ikan Mudskipper dengan ukuran raksasa dan kekuatan yang berkali-kali lihat lebih ganas dari ikan Mudskippers ukuran normal karena ikan itu sudab mengalami mutasi gen yang cukup lama," jawab Ryel membantuku menjelaskan kemungkinan yang terjadi.

Kami berlima saling memandang satu sama lain, seolah mencari sesuatu yang akan datang saat melihat sesama. Ares menghela napas dengan kasar sembari mengusap peluh yang terukir dengan jelas di wajahnya.

"Apa yang harus kita lakukan, Serra?" tanya Ares menatapku menunggu keputusan yang akan aku ambil.

"Kita harus memancing makhluk itu untuk keluar, setelah itu-"

"Apa?" tanya mereka berempat berbarengan sembari menatapku penasaran.

"Kita harus menangkap salah satu dari mereka." Aku mengedarkan pandanganku ke wajah mereka satu persatu. Ares, si pengatur strategi terlihat mulai berpikir dengan keras untuk menyusun strategi demi menjalankan misi pertama di ekpedisi kita.

"Ares, kamu sudah mendapatkan ide untuk strategi kita?" tanyaku menatap Ares penuh dengan keyakinan tersendiri.

"Ya, ku rasa aku sudah menemukan strategi yang terbaik. Aku harap, aku tidak membuat kesalahan kali ini," ucap Ares seolah terdapat sedikit keraguan terhadap strategi yang dia buat.

Zucca yang mendengar ucapan Ares yang tidak percaya pada dirinya sendiri, merasa kesal dengan Ares. "Kalau kamu tidak percaya terhadap kemampuanmu sendiri, bagaimama kami bisa percaya padamu!" cetus Zucca dengan nada sinisnya.

"Kamu percaya pada dirimu sendiri atau tidak?" tanya Zucca kepada Ares.

"Aku percaya! Strategi yang aku buat adalah yang terbaik dan aku yakin kita akan berhasil," ucap Ares dengan penuh kepercayaan diri yang tumbuh.

"Jelaskan kepada kami semua," pintaku yang disanggupi oleh Ares.

"Kita akan memancing makhluk mengerikan itu dengan persediaan daging kaleng yang kita bawa, kemudian ...," jelas Ares dengan detail.

Tidak hanya mengatur strategi, dia juga yang memilihkan senjata yang harus digunakan oleh pasukan alpha yang sudah diperkirakan.

"Kami akan mempersiapkan senjata yang dibutuhkan. Ares, kamu bersama dengan Ugo akan menjadi mata bagi pasukan alpha. Semua yang akan kami lakukan akan sesuai dengan perintahmu," putus Zucca tentang tugas Ares dan Ugo.

"Tentu saja."

"Kapan kita bisa menjalankan misi kita?" tanya Ryel penasaran.

"Besok, di waktu yang sama saat Sal melihat makhluk itu muncul."

Madre di Terra | COMPLETEDWhere stories live. Discover now