Madre di Terra |2

38 17 15
                                    

Seluruh pasukan Salvatore terra sudah dibagi sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Kelompok alpha adalah kelompok yang memiliki kemampuan bersenjata, kelompok beta adalah kelompok dengan kemampuannya membuat sebuah strategi, kemudian kelompok gamma adalah kelompok yang memiliki kemampuan medis dan yang terakhir adalah kelompok epsilon, kelompok para peneliti.

Masing-masing kelompok berisikan 5 anggota dengan memiliki kemampuan yang sama. Aku adalah anggota dari kelompok epsilon.

Sudah dua hari kami berada di negara ini, tapi belum juga ada tanda-tanda kehidupan yang terlihat.

"Serra!" panggil seorang laki-laki berseragam khusus dengan pin berlogo alpha. Laki-laki itu masuk dengan sekenanya ke dalam laboratorium, padahal di depan pintu sudah terpampang jelas tulisan yang mengimbau anggota pasukan lain selain anggota pasukan epsilon masuk ke dalam laboratorium.

"Apa tulisan di depan pintu kurang jelas?!" Bentak Ryel. Ryel dan aku memiliki kemampuan yang sama, sehingga kami ditempatkan di kelompok epsilon.

"Maaf, tapi ini ada suatu hal yang ingin aku sampaikan."

"Cepat katakan, Zucca! Jangan membuang waktu kami," peringatku membuat laki-laki bernama Zucca itu menghela napas dengan berat.

"Saat kami sedang berpatroli, aku melihat sebuah pergerakan dari permukaan air. Pergerakan itu tidak terlalu besar, tapi seperti ada sesuatu yang baru saja timbul dari dalam air," terangnya.

"Lalu?"

"Aku membawa sampel air dari sana. Aku ingin kalian memeriksa kandungan dari air ini. Semoga memang masih ada kehidupan disana."

"Tapi, harapannya sangat kecil, Zucca. Seluruh sumber air yang ada di negara ini sudah tercemar dengan plastik. Sangat tidak memungkinkan ada kehidupan yang masih bertahan di dalam air yang memiliki kadar oksigen yang rendah," ucap Ryel dengan nada penuh kekhawatiran.

"Benar apa kata Ryel. Kemungkinannya hanya satu berbanding seribu," ucapku.

"Cobalah terlebih dahulu, nanti kita akan mengetahui hasilnya saat kalian sudah selesai mengerjakannya," putus Zucca membuat aku dan Ryel mengangguk pasrah.

Setelah memberi sampel air itu, Zucca langsung meninggalkan laboratorium. Sepeninggalan Zucca, aku dan Ryel bersama dengan tiga anggotan epsilon lainnya mulai menentukan metode apa yang akan kita lakukan dan membagi tugas ini agar hasilnya lebih cepat kita ketahui.

"Conchette, Beatrice, kalian yang akan melakukan analisis mikro, sedangkan aku dan Ryel akan melakukan analisis total. Kau, Qiura, kamu yang akan membuat laporan dari analisis kali ini. Setelah hasilnya sudah selesai kamu bisa memberikannya kepada Zucca." Mereka semua mengangguk paham dengan pembagian tugas yang aku buat.

"Satu lagi, kalian harus meminimalkan penggunaan sampel karena sampel yang tersedia hanya sedikit," peringatku.

Mereka semua mulai mempersiapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan mereka butuhkan dan pastinya mereka membuat sebuah bagan kerja untuk menjadi pedoman mereka saat analisis berlangsung.

"Serra?" panggil Ryel.

"Ada apa?"

"Hmm, menurutmu pergerakan yang Zucca ceritakan tadi apakah sebuah pertanda bahwa masih ada kehidupan yang tersisa di negara ini?"

"Ya dan tidak."

"Maksudmu?"

"Kemungkinan apa saja bisa terjadi, Ryel. Mungkin saja itu adalah pergerakan dari gelembung gas atau memang ada pergerakan dari makhluk lain. Namun, jika itu memang pergerakan yang disebabkan oleh makhluk hidup, maka makhluk tersebut sudah mengalami perubahan genetika." Setelah menyelasaikan kalimatku, otakku justru baru mulai mencernanya. Memoriku tiba-tiba berputar ke hari dimana Zucca juga melihat adanya pergerakan di daratan ini.

"Kamu benar, Serra. Kemungkinan apa saja bisa terjadi sekarang. Mari kita selesaikan pekerjaan kita agar kita bisa mengetahui hasilnya secepat mungkin," ujar Ryel dengan nada semangatnya.

***

Kertas-kertas dokumen standar analisis memenuhi ranjangku. Semua berkas ini kubawa dari Italia dari hasil studiku saat masih berada di academy. Berbagai sumber dan standar dari berbagai negara cukup menjadi pegangan yang berguna untukku dalam menjalankan misi ini.

Melihat dari standar yang ada, keyakinanku bahwa air yang dibawa oleh Zucca sudah mengalami pencemaran berat akibat sampah plastik semakin kuat.

"Beristirahatlah, Serra!" ucap Ryel tiba-tiba dalam tidurnya. Gadis itu berbicara sembari menutup wajahnya.

"Sebentar lagi, aku masih membuat daftar kemungkinan yang aku temukan." Mendengar ucapanku, Ryel langsung mendudukan tubuhnya dan memasang wajah yang penasaran.

"Apa lagi, Serra?"

"Standar air limbah yang ada di dunia hanya sekitar 200 ppm untuk parameter COD* sedangkan hasil yang kita dapatkan justru melebihi dari standar yaitu 550 ppm. Itu nilai yang sangat tinggi dan makhluk hidup tidak akan ada yang bisa bertahan."

"Kalau begitu kemungkinanya pergerakan itu berasal dari gelembung gas yang dihasilkan oleh limbah plastik yang menumpuk, begitu maksudmu?"

Aku mengangguk mengiyakan, "tapi, jika itu adalah gas, maka gas itu termasuk ke dalam biogas. Namanya adalah gas landfill, gas ini dapat menyebabkan ledakan yang hebat karena temperaturnya yang tinggi."

"Selama ini belum ada ledakan yang terjadi disini," ucap Ryel semakin bingung.

Aku mengangguk, mengiyakan ucapan Ryel. Saat ini kami berdua harus memutuskan sesuatu yang besar dan pastinya perlu persetujuan dari seluruh anggota pasukan Salvatore terra.

"Kita harus memastikan apakah ada kandungan gas landfill atau tidak, kalau bisa secepatnya harus kita lakukan agar kita bisa mencari solusi untuk permasalahan ini."

"Aku setuju denganmu, tapi kita berdua harus memastikan hasil analisis dari Conchette dan Beatrice sebelum mengambil keputusan kali ini."

"Kapan mereka menyelesaikannya?"

"Besok dan aku yang akan memperlihatkan hasilnya kepadamu, setelah itu kita harus membuat surat persetujuan dari Captain Anlon dan ketiga ketua kelompok lain," jelas Ryel dengan rinci.

"Terima kasih Ryel, aku harap aku bisa mengandalkanmu."

"Beristirahatlah, perjuangan kita masih panjang untuk melawan waktu," titah Ryel.

Aku merebahkan tubuhku, setelah menyingkirkan kertas-kertas itu dari ranjangku. Baru dua hari kami semua berada di sini, tapi rasa lelah sudah mulai menjalar ke seluruh bagian tubuh kami semua.

Meskipun rasa kantuk mulai menyerangku, tapi perasaan ingin terjaga masih saja kurasakan karena aku merasa bahwa masih ada hal yang perlu aku kupas. Kuharap, hasil yang keluar esok bisa membayar semua.

~~~
Nb :
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah pengukuran kebutuhan oksigen untuk mengoksidasi senyawa terlarut dan partikel organik di air. Merupakan salah satu parameter analisis air.

Madre di Terra | COMPLETEDWhere stories live. Discover now