Myungho mendekati Han Mi dan melepas jaketnya untuk menutupi lengan Han Mi karena memakai pakaian dengan lengan pendek.

"tidak baik perempuan keluar dengan pakaian seperti itu"

Han Mi menghirup aroma jaket Myungho yang begitu wangi.

'berapa botol parfum yang dia gunakan? Tapi aku suka aromanya'

Myungho yang mendengar suara Han Mi memuji parfumnya, tersenyum dengan lebar.

Mereka berdua hanya menikmati makan malamnya dengan diam. Myungho terlebih dahulu menyelesaikan makan malamnya. Ia kini hanya memandangi wajah Han Mi yang sedang makan, dan tentu saja Han Mi tahu jika Myungho menatapnya.

kenapa aku harus bertemu dengan orang sepertinya?

Mendengar itu, Myungho membalas perkataannya.

"kau harusnya bersyukur bisa ku ajak berkencan"

"apa?"

Han Mi menghentikan kegiatannya, ya walaupun memang sudah habis makanannya. Namun, Han Mi bingung saat Myungho dengan percaya dirinya mengungkap bahwa Han Mi harus bersyukur.

Tidak menanggapi kebingungan Han Mi, Myungho melirik pergelangan tangannya.

"kita harus pergi sekarang"

Han Mi berdiri dan berjalan di belakang Myungho, dan karena langkah kaki Myungho lebar, Han Mi harus berjalan dengan cepat menggunakan high heels nya.

Myungho membalikkan badan saat mendengar suara rintihan kesakitan. Melihat Han Mi terduduk di depan restoran, Myungho berlari dan berjongkok untuk melihat pergelangan kaki Han Mi.

Begitu Myungho memegang pergelangan kaki Han Mi, lagi-lagi Han Mi merintih. Tanpa basa-basi, Myungho berjongkok membelakangi Han Mi.

"naiklah!" Han Mi ragu. Mereka berdua tidak sedekat itu hingga harus melakukan skinship.

Karena Han Mi tidak kunjung naik, Myungho melirik Han Mi. Myungho kembali berdiri, dan siap untuk mengomeli Han Mi.

"kau tidak mau naik? Kau tahu, jika kau berjalan seperti itu akan membutuhkan waktu lama untuk menuju mobilku yang ada di sana. Karena setelah ini kita tidak pulang"

"apa?! Aku ingin pulang!"

"cepatlah naik, atau kau aku tinggal disini sendiri" Han Mi akhirnya menaiki punggung Myungho.

'dasar pemaksa'

Han Mi mengalungkan tangannya di leher Myungho. Sebenarnya Han Mi sangat-sangat canggung saat ini.

Myungho membuka pintu mobil. Han Mi berfikir, dia merasa tempat parkir mobil sangat dekat dengan tempatnya terjatuh. Tapi kenapa Myungho harus menggendongnya, bukan menuntunnya? Padahal hanya butuh 20 detik untuk sampai di mobil Myungho.

Dasar penipu dan pemaksa

Saat mobil Myungho melaju, suara musik dan getaran dari ponsel Han Mi membuat keduanya menoleh secara bersamaan pada ponsel Han Mi.

“halo”

“baiklah eonni, aku sedang dalam perjalanan pulang” Han Mi langsung memutuskan sambungan. Han Mi mempersiapkan mentalnya karena begitu sampai di rumah, Sera akan langsung memarahinya.

“antarkan aku pulang sekarang”

··☘···

Kim Hana. Dengan gaun warna merah marun, sedang menghadiri acara ulang tahun temannya. Teman satu SMA.

Karena Hana dulu terkenal di sekolah dengan keramahanannya, banyak sekali laki-laki yang menyukainya.

“Hana. Kemarilah!” teriak laki-laki yang berada di seberang meja dengan aneka minuman beralkohol.

Hana berjalan menghampiri laki-laki yang memanggilnya.

“ada apa, Sungjin?” sedangkan Sungjin hanya menatap Hana dari bawah hingga atas.

“semakin cantik saja kamu, Hana” Hana tersipu mendengarnya.

“tentu saja, tapi sekarang kamu tidak bisa menggodaku. Aku sudah menjadi milik seseorang” Hana menjawab dengan sedikit candaan.

waah, aku sangat iri dengan Jun”

“ada apa tadi memanggilku?” Hana sebenarnya sangat tidak suka pada Sungjin. Oleh karena itu, ia ingin cepat-cepat pergi.

“kamu masih ada kontak dengan Han Mi?” tanya Sungjin dengan nada serius kali ini.

“tentu saja, dia adalah sahabatku”

Sungjin hanya mengaggukkan kepala.

“bukankah kamu harusnya tidak berteman lagi dengan Han Mi?” Hana hanya menatap Sungjin dengan bingung.

“bukankah sebelum Jun menjadi kekasihmu dia pernah menembak Han Mi?”

[TBC]

Her Voice || THE8 ✓ Where stories live. Discover now