·04 #Dinner·

539 45 1
                                    

Happy📖Reading
.
.
.

Dengan secepatnya, Myungho menutup bibirnya dengan telapak tangannya yang lebar, sehingga bibir merah muda Nara tidak dapat mencium bibir tipis Myungho, dan dengan cekatan juga Myungho segera menjauhi Nara.

Tangan Myungho terangkat, siap untuk menampar Nara. Tapi ia ingat, bahwa ia tidak pernah sekalipun menyakiti perempuan.

Nara yang melihat Myungho akan menamparnya, segera menutup mata. Nara pasrah karena perbuatannya memang kurang ajar.

Merasa Myungho tidak segera menamparnya, ia membuka matanya perlahan. "kenapa tidak menamparku?" suara Nara bergetar. Dia sungguh ingin menangis. Mata sipit itu memerah menahan air mata.

Myungho tidak menjawab pertanyaan Nara. Ia langsung pergi tanpa pamit dengan Nara.

Saat langkah kakinya tiba di depan pintu, Myungho berbalik menghadap Nara yang ada dibelakangnya sambil menunduk menyesali perbuatannya.

"Oh, ada yang ingin aku katakan padamu sekarang. Jangan pernah hubungi aku atau bertemu denganku lagi!" Tegas Myungho dan kembali melanjutkan langkah kakinya, segera meninggalkan apartemen Nara.

Saat tangan Myungho memegang kenop pintu, suara Nara menghentikan tangannya yang ingin membuka pintu.

"ibuku tewas. Aku ditipu oleh kekasihku. Aku hanya ingin meminta bantuanmu. Aku tadi hanya emosi sehingga melampiaskannya padamu Myungho" Nara terisak begitu mengingat kejadian yang menimpanya hari ini.

Myungho tidak peduli. Ia meninggalkan Nara sendirian, dan segera pulang. Sudah cukup muak dengan perbuatan Nara barusan. Myungho menyadari bahwa selama ini mungkin bukan rasa suka pada Nara, tapi rasa kasihan.

Myungho masih mengingat kejadian di apartemen Nara dengan jelas. Di dalam hati, ia bertanya-tanya. Apakah terlalu kejam meninggalkan Nara sendirian saat kejadian buruk menimpa Nara?

"kenapa kamu ada disini?!" teriakan seorang perempuan membuat Myungho menghentikan pikirannya.

Myungho berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah kursi yang ada di depannya. Dengan senyum lebar, ia menarik kursi itu keluar dari meja agar perempuan yang berteriak tadi bisa duduk.

"Dimana Jun? sepertinya aku salah restoran" Melihat Han Mi hendak pergi, Myungho menahan tangan Han Mi.

"kau tidak salah tempat. Malam ini kita akan makan malam bersama?"

Han Mi tidak habis pikir. Pantas saja Jun mengajaknya makan malam dadakan.

"ada apa?" tanya Han Mi dengan wajah kesal, namun Han Mi tetap menuruti perintah Myungho yang menyuruhnya untuk duduk.

"aku ingin berkencan denganmu"
Han Mi sungguh terkejut. Benar-benar terkejut. Mendengar perkataan Myungho, membuat Han Mi bergidik ngeri. Ia harus pergi dari sini, terlalu berbahaya dekat dengan Myungho.

'kenapa ini terjadi lagi? Aku tidak ingin dia mengenal ku lebih jauh lagi'

Myungho yang melihat Han Mi bangkit, segera mencekal Pergelangan tangan Han Mi. Ia terdiam sejenak sambil memegang pergelangan tangan Han Mi. Apa maksud kalimat yang diucapkan Han Mi? Pertanyaan itu terus dipikirkan Myungho walaupun tidak akan menemukan jawabannya di dalam otaknya. Namun, Myungho tidak ingin bertanya itu sekarang.

Han Mi akhirnya tersadar, kalau Myungho memegang tangannya sangat lama. “yak! Apa yang kamu lakukan?" Han Mi semakin kesal.

"tunggu! Duduklah dulu!" Han Mi melihat keseriusan pada mata Myungho, sehingga Han Mi memutuskan untuk duduk kembali.

Her Voice || THE8 ✓ Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora