" Oh, makasih ya..." Ucap Deva.

" Gue yang harusnya makasih ke loh. Oh iya, ini buat loh." Ucap siswa itu sambil memberikan bolpoin kepada Deva.

" Buat apa'an?" Tanya Deva.

" Buat nggantiin yang kemaren gue ilangin." Jawab siswa itu.

" Oh. Makasih ya..." Ucap Deva.

" Iya sama-sama. Gue balik dulu deh Dev, bye..." Ucap siswa itu lalu melenggang pergi dari kantin.

Setelah itu Deva kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

" Dev." Ucap Kesya.

" Hm." Balas Deva.

" Itu Adam bukan sih?" Tanya Kesya.

" Emang." Jawab Deva.

" Adam siapa?" Tanya Vano.

" Ketua kelas." Balas Deva cepat.

" Oh. Dia pernah ngilangin pulpen loh?" Tanya Vano lagi.

" Hm. Waktu kerja kelompok." Balas Deva.

" Loh suka sama dia Dev?" Tanya Vano hati-hati.

" Nggak. Cuman temen sekelas." Balas Deva cepat.

Setelah itu, Vano langsung bernafas lega.

" Loh cemburu Van?" Tanya Aldi.

" Enggak." Jawab Vano cepat.

" Halah, loh cemburu kan..." Ledek Aldi.

" Gue itu nggak bakal cemburu kali. Lagian gue sama Deva juga bukan apa-apa kan." Balas Vano.

Tanpa sadar, ucapan Vano telah menyakiti perasaan seseorang.

" Apa sekarang loh udah nggak punya rasa sama gue? Apa cuma gue yang masih berharap?" Batin Deva.

" Udah ah, ngapain sih bahas begituan?" Ucap Angga.

" Tau tuh..." Tambah Naufal.

" Emmm...gue balik ke kelas dulu. Soalnya ada tugas yang belum gue selesaiin. " Ucap Deva tiba-tiba lalu segera pergi meninggalkan kantin.

~ DEVANO ~

Sesampainya Deva di kelas...

" Mana lagi nih buku tulis?" Tanya Deva pada dirinya sendiri.

Setelah menemukan buku tulisnya, Deva langsung mengerjakan tugasnya yang belum selesai.

Kriinggg.....

Suara bel masuk pun berbunyi, dan itu tandanya seluruh siswa/siswi harus segera ke lapangan karena akan ada pengumuman penting.

Begitupun dengan Deva, gadis itu segera pergi meninggalkan kelas.

Saat ditengah perjalanan menuju lapangan, Deva bertemu dengan Adam.

" Dam!" Ucap Deva.

" Iya?" Jawab Adam.

" Loh nggak ke lapangan?" Tanya Deva.

" Ini mau ke lapangan. Kenapa? Mau bareng." Tawar Adam. Dan dibalas anggukan oleh Deva.

Lalu mereka berdua berjalan beriringan menuju ke lapangan.

DEVANO ( COMPLETED )Where stories live. Discover now