YOU

996 111 16
                                    

Hati hati typo bertebaran
Selamat membaca

•••

"Aku mencintaimu"

Selama dua puluh satu tahun dirinya hidup, tak pernah satu kalipun terlintas dalam benaknya bahwa kata kata tersebut akan terlontar dengan begitu lancar dari mulut laki laki yang menyandang status sebagai sahabat kecilnya. Sungguh demi apapun dirinya bahkan tak pernah membayangkan hal tersebut akan terjadi dengan sangat mudahnya sebab memang menurutnya selama dua puluh satu tahun dirinya melewati setengah hari harinya bersama laki laki tersebut tak pernah ada satu tindakanpun yang mencerminkan bahwa laki laki itu menyukainya.

Sungguh aneh bukan? Haruskah ia percaya dengan perkataan laki laki itu barusan, ataukah ia abaikan begitu saja dan menganggap bahwa ia tak pernah mendengar apapun dari mulut sang sahabat. Ia bingung bahkan sekedar berucap saja ia tak bisa. Lidahnya terasa kelu.

Bukan tanpa alasan ia tak mempercayai perkataan lelaki itu. Bukankah laki laki itu juga telah mengetahui dengan sangat baik perihal dirinya selama ini. Lalu mengapa sekarang dengan mudahnya laki laki itu berkata demikian. Apakah kalimat tersebut hanyalah salah satu dari sekian candaan yang laki laki itu berikan kepadanya.

"Pftt apa yang kau katakan? Aku mohon jangan bercanda chanyeol. Aku tak suka"

Pada akhirnya dirinya lebih memilih menanggapi perkataan sahabatnya itu meski harus dengan sebuah tawa yang canggung dan perkataan yang begitu hambar. Namun menurutnya itu lebih baik daripada harus berdiam diri berpura pura seolah tak mendengar apapun dari laki laki tersebut.

"Apakah perkataanku terlihat seperti sebuah candaan?" tanya balik laki laki tersebut tanpa mengindahkan satu pertanyaanpun dari si wanita.

Diam. itulah yang wanita itu lakukan sekarang. Ayolah.. mengapa sekarang semuanya terasa lebih membingungkan daripada kata kata yang terucap pertama kali dari mulut laki laki itu. Seharusnya memang tadi dirinya tak memilih untuk bertanya jika pada akhirnya pertanyaan yang dilontarkan laki laki itu barusan nyatanya semakin membuat pikirannya terombang ambing.

"Ka-kau serius" ucapnya terbata.

"Ya" jawab laki laki itu walau belum memusatkan atensi kepadanya.

Hening dan canggung itulah yang wanita itu rasakan karena memang setelah laki laki itu menjawab pertanyaanya, tak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan lagi. Laki laki itu masih sibuk memperhatikan dua anak kecil yang tengah bermain didepan sana sedang si wanita duduk canggung dengan segala pemikiran yang mulai berkeliaran dikepalanya.

"Chanyeol" panggil baekhyun ragu.

"Hm" masih sama laki laki itu hanya memandang objek didepannya.

"Bu-bukankah kau tau kalau aku__" terdengar keraguan diakhir kalimat. Sungguh wanita itu tak sanggup untuk melanjutkan kata katanya sebab demi apapun hal yang akan ia katakan tersebut adalah sesuatu yang mungkin akan menyinggung laki laki di sampingnya itu.

Chanyeol menoleh kearah wanita disampingnya yang sekarang tengah tertunduk.

"Mengapa tak dilanjutkan" tanya chanyeol menatap wanita didepannya.

"Ak-aku..."

"Tak perlu dilanjutkan. Aku tau apa yang akan kau ucapkan" sela chanyeol.

Baekhyun mendongak. Melihat tepat kearah obsidian laki laki itu.

"Kau tidak tersinggung"

Chanyeol terkekeh walau jujur hatinya bertingkah sebaliknya. Laki laki itu dengan lembut mengusap surai baekhyun, yang menurutnya sungguh sangat halus dan indah.

YOU [Chanbaek-END]Where stories live. Discover now