Part 5: Consent

8.6K 1.6K 387
                                    

Warning!
Mature Theme
(Proceed with cautions)

***

Namjoon menjalin jemarinya sementara matanya memperhatikan Seokjin yang duduk di sisi lain meja. Omega itu terlihat tenang, aroma yang berputar di sekeliling Seokjin tercium manis seperti biasanya.

Namjoon pernah mendengar soal kondisi emosional Omega akan mempengaruhi aromanya, jika dia dalam kondisi tertekan atau stress, aromanya bisa tidak tercium sama sekali. Hal yang sama berlaku jika dia merasa terlalu ketakutan.

Akan tetapi Seokjin tidak seperti itu, duduknya tegak seperti biasa, matanya meneliti baris demi baris kalimat yang ada di berkas di hadapannya. Namjoon menunggu hingga Seokjin membuka suara tapi Omega itu hanya diam dan terlihat seperti dia tengah memproses segalanya.

"Sebelum kita mulai," Namjoon akhirnya memecahkan keheningan di antara mereka dan Seokjin mengangkat kepalanya untuk menatap Namjoon.

Seokjin menarik napas dalam, menunggu apa kiranya yang akan ditanyakan Namjoon. Kalimat pembuka dari berkas yang ada di hadapan Seokjin sudah membuatnya gemetar dan Seokjin hanya berusaha mempertahankan serpihan kendali diri serta ketenangannya agar tidak berdiri dan melesat sejauh mungkin dari tempat ini.

Tidak, Seokjin sudah berniat akan bertaruh sangat besar untuk pengorbanannya yang ini. Maka dari itu bayarannya harus setimpal.

"Are you undergoing birth control treatment?" tanya Namjoon.

Seokjin agak tersentak mendengar itu, tapi mengingat apa yang akan mereka bahas selanjutnya pasti lebih sensitif daripada itu, Seokjin memutuskan untuk menjawab.

"Ya, aku mendapat heat suppressant dan birth control treatment. Itu menjaga siklus heatku tetap bagus dan juga menekan aromaku secara keseluruhan." jelas Seokjin tenang.

Namjoon menaikkan sebelah alisnya 'Menekan aroma Seokjin secara keseluruhan? Omega itu menebarkan aroma yang sungguh manis, jika Seokjin tidak berada dalam perawatan semacam itu, aroma seperti apa yang akan dihasilkannya?'

"Diberikan dalam bentuk injeksi? Atau obat-obatan oral?" Namjoon bertanya lagi, dia menanyakan ini karena memang ini harus ditanyakan. Namjoon harus memastikan Seokjin sehat, walaupun Namjoon sudah bersedia memutar balik dunia hanya untuk menahan Seokjin di sisinya, Seokjin yang lemah tidak akan menarik karena dia tidak akan memberikan perlawanan yang berarti.

"Obat, mereka memberiku kapsul."

Namjoon mengangguk pelan, "Aku sudah menyiapkan dokter pribadi untukmu, masih ada waktu sampai aku akan mengumumkan pernikahan ini, jadi kurasa kau bisa bertemu dokter itu minggu depan."

Seokjin tertegun, "Dokter.. pribadi?"

Namjoon mengangguk lagi, "Aku juga memiliki satu, dia yang mengurus suplemen dan juga rut suppressant milikku." Namjoon menatap Seokjin, "Tapi dokterku adalah Alpha, dan aku sudah mencarikan satu dokter Omega yang kupercaya untuk mengurusmu."

"Siapa?"

"Omega dari dokter pribadiku." Namjoon menunduk menatap berkasnya, "Di halaman kedua kau akan menemukan semacam kolom terkait obat-obatan yang kau konsumsi, tuliskan semuanya, termasuk vitamin atau suplemen dalam bentuk apapun."

Seokjin membalik halaman berkasnya dan tertegun melihat banyak sekali kolom yang harus diisi terkait obat-obatan yang mungkin dikonsumsinya termasuk alergi yang dimilikinya. Seokjin membaca tiap kolom dan menuliskan jawaban di jenis obat yang memang dia konsumsi.

LiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang