7. Razka

6.2K 161 26
                                    

Razka sudah rapih dengan baju santainya. Sebelum Razka sarapan ia ke kamar Lea terlebih dahulu. Saat ingin membuka pintu kamar Lea ternyata pintunya terkunci namun itu tidak menjadi masalah untuk Razka karna ia mempunyai kunci cadangan kamar Lea. Ia mengeluarkan kunci itu dari saku celananya dan membuka pintu kamar Lea. Ternyata Lea masih tertidur pulas dan tubuhnya di tutupi oleh selimut. Razka berjalan menuju jendela kamar Lea dan membuka gorden kamar Lea. Lea terusik dengan cahaya matahari yang memasuki kamar Lea. Lea terkejut saat melihat Razka berada di kamarnya.

"Hello baby." Sapa Razka.

"Hah?" Lea terkejut karena Razka sudah berada didalam kamarnya.

"Bagaimana kau bisa masuk ke kamar ku?" Tanya Lea dan Razka menghampiri Lea.

"Kau lupa? Aku punya kunci cadangan baby." Ucap Razka dengan senyum seringai.

"Ck. Aku mau mandi kau bisa keluar dari kamarku!" Ucap Lea sambil berdecak. Lea bangun dari tempat tidurnya dan mengambil handuk.

Razka tersenyum melihat tingkah adik tercintanya. Razka keluar dari kamar Lea dan kembali masuk kedalam kamarnya. Razka mendengar suara pintu kamar Lea terbuka dan artinya Lea telah selesai mandi dan ia segera ingin menghampiri Lea. Namun langkahnya terhenti saat Lea melihat ke lantai bawah dan ternyata disitu ada seorang pria yang Razka tidak kenal. Razka melihat wajah Lea tersenyum saat melihat pria itu dan itu membuat hati Razka panas saat Lea tersenyum melihat pria itu. Razka mengepalkan tangannya namun ia membuang nafas dan menahan amarahnya. Setelah ia melihat Lea sudah menuruni tangga ia segera menyusul Lea ke meja makan.

Razka mencium pipi Lea tanpa permisi dan langsung duduk di kursi makan dan Lea sepertinya tidak nyaman berada di dekat Razka dan Lea menghentikan aktivitas makannya.

"Loh kok kamu berhenti makannya?"

"Hah? Lea udah kenyang mih. Emm..... Lea langsung berangkat ya mih. Buat mamih." Lea langsung pergi dari meja makan karna ia tak ingin menemui Razka.

Razka merasa aneh dengan sikap Lea. Ia merasa jika Lea dengan perlahan ingin menjaga jarak dengannya.

"Mih, Razka mau nganter Lea dulu ya. Bye mih muach." Pamit Razka.

Razka berjalan menghampiri Lea namun langkahnya terhenti saat melihat tubuh Lea berada di tangan laki-laki itu. Amarah Razka sudah memuncak dan Razka menghampiri pria itu namun ia lambat papihnya sudah menghampiri Lea dan pria itu.

"Shit."

Razka mengepalkan tangannya dan Razka melihat Lea pergi dari pria itu dan papihnya. Tapi tidak lama kemudian pria itu berjalan keluar rumah dan sepertinya ada yang aneh saat pria itu berbicara dengan papihnya.

"Sebenarnya apa yang dibicarakan sama papih sama cowok itu. Jangan-jangan........ Gak gak gak boleh Lea cuma milik gue. Ya hanya milik gue sampai kapanpun itu." Tekad Razka.

Razka membututi pria itu dan ia melihat pria itu menghampiri Lea dan menarik tangan Lea masuk kedalam mobilnya dan itu makin membuat emosi Razka memuncak. Ingin rasanya Razka menghabisi pria itu. Saat pria itu sudah jalan lalu Razka segera masuk kedalam mobil dan membututi pria itu.

"Brengsek! Lea gak boleh dekat dengan laki-laki manapun selain gue." Ucap Razka sambil memukul stir mobilnya.

Pria itu memakirkan mobilnya di depan fakultas Lea dan Razka juga melihat pria itu mengucap pucuk kepala Lea.

"Shit! Gak akan gue biarin. Liat aja Lo." Geram Razka dan saat Lea sudah memasuki fakultasnya Razka langsung keluar dari mobil dan langsung menghajar pria itu.

Bukkk

"Jangan deket-deket sama Lea bangsat." Ucap Razka dengan emosi.

Bukkk

Pria itu membalas pukulan Razka dan Razka tersungkur. Razka kembali memukul pria itu dan pria itu memukul Razka juga. Pria itu menarik kerah baju Razka.

"Gue berhak Deket sama Lea. Bokapnya suruh gue buat jagain Lea. So Lea sebentar lagi akan jadi milik gue." Ucap Pria itu

"Jangan ngimpi!" Ujar Razka dan kembali memukul pria itu.

Bukkk

"Stop! Stop!" Teriak Lea dan Lea berdiri di antara pria itu dan Razka.

"Kalian apa-apan sih bikin Lea pusing tau gak! Lo juga ngapain Lo mukul Arkan hah!" Ucap Lea dan emosinya sudah meluap.

"Aku gak suka kamu Deket sama dia." Ucap Razka sambil menunjuk Arkan pria yang mengantarkan Lea.

"Lo gak berhak ngatur gue! Mending sekarang Lo pergi dari kampus gue." Sarkas Lea sambil mendorong Razka.

"Lo gapapa? Sorry ya kakak gue emang rada miring otaknya makanya begitu, hehehe." Ucap Lea sambil membersihkan luka yang ada di ujung bibir Arkan.

"Shh......" Desis Arkan.

"Eh sorry sorry."

"Gapapa, yaudah kamu masuk. Aku mau langsung ke kantor." Ucap Arkan sambil menyuruh Lea masuk kedalam.

"Tapi kan-----."

"Udah gapapa. Nanti aku bisa bersihin sendiri kok."

"Yaudah aku masuk ya. Hati-hati, hihihi." Ucap Lea. Sebelum Lea masuk Lea mencium kedua jari tangannya dan memberikan ciuman itu kepada Arkan dan Lea langsung lari dari hadapan Arkan.

Arkan menggeleng kepala saat melihat tingkah laku Lea yang menggemaskan. Razka di dalam mobil menggeram saat melihat Lea mesra dengan Arkan.

"Liat aja lo! Gak akan gue biarin Lo sama Lea bersama!" Ujar Razka dan Razka pergi dari fakultas Lea dan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.

🖤🖤🖤

Terima kasih yang sudah membaca cerita aku. Jangan lupa vote dan coment kalian yaaa.... Maaf banget untuk visual Arkan, Lea, dan Razka tidak ada dulu soalnya jaringan aku lagi ga bisa buat masukin foto mereka bertiga. Sekali lagi makasih buat yang udah baca cerita aku.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang