8. Maaf

34 5 0
                                    

"Rel sini deh bangunin Rachell!!!" Teriak Melisa yang kepalanya sedikit keluar dari pintu kamar .

Sementara Darrel yang mendengar hanya diam dan tetap fokus dengan film yang ditonton saat ini.

"Rel dicari Melisa dikamar" Ucap Berlian sambil berjalan mendekati sofa yang ada diruang tengah.

"Biarin mager gue"

"Ih Darrel, udah jam 10 nih masak Rachel jauh-jauh kesini cuma pindah tidur" Berlian kembali berbicara sambil merebut remot tv yang dipegang oleh Darrel.

"Gila emang Rachel, cocok dipanggil ratu mimpi" Sahut Kunto.

"Kan ada lo sama Melisa li, kenapa harus gue yang bangunin" Darrel mencoba merebut remot dan mengganti chanel film kesukaannya.

"Gue sama Melisa udah bangunin dari jam 8 tadi" Berlian terus menyembunyikan remot ditangannya.

"Ada baiknya lo bangunin dia dulu rel" Kali ini Raka menyahuti perbincangan teman-temannya.

"Dasar raksasa, tidur aja nyusahin" Darrel kembali mengomel dan berjalan menuju kamar Rachel berada.

Sementara Rachel didalam kamar terlihat tidur pulas sambil merangkul salah satu guling dikamar tersebut.

Dan Melisa yang tadinya sibuk dengan cermin dihadapannya langsung menoleh karena mengetahui kedatangan Darrel.

"Yaudah lo bangunin, gue mau masak dulu didapur" Melisa beranjak dari kursi lalu meninggalkan Darrel dan Rachel dikamar.

Darrel hanya mengangguk sebagai jawabannya, pertanda mengerti ucapan Melisa.

"Hel bangunnn!!" Darrel mencoba menarik selimut yang berbalut ditubuh Rachel.

Tidak ada jawaban dari Rachel.

"Dasar kebo raksasa" Darrel kembali mengumpat untuk kesekian kalinya.

"Hel bangunn!! Semua manusia disini udah nyerah bangunin lo" Darrel kembali mengomel sambil menggoyangkan tubuh Rachel.

"Helllllll"

"Rachellia Bramasta, Putri mimpi dari alam tidur ayolah bangun jangan nyusahin pangeran bumi terus" Darrel mencoba menarik tangan Rachel hingga tubuh Rachel tertarik ditepi kasur.

Respon Rachel selanjutnya hanya membuka mata sebentar lalu menutup matanya kembali.

"Helll, ayo bangun" Darrel menarik lagi tangan Rachel hingga Rachel hampir terjatuh.

Tetapi dengan reflek cepat Darrel menempelkan tubuhnya ditepi kasur dan mengulurkan tangannya untuk menangkap kepala Rachel yang hampir jatuh kebawah.

Darrel benar-benar tidak sengaja atas kejadian barusan, Darrelpun tidak akan memaafkan dirinya sendiri jikalau terjadi sesuatu pada perempuan yang dicintainya.

"LO BISA GAK SIH BANGUNIN DENGAN CARA HALUS???!!!" Kali ini suara Rachel meninggi bersamaan dengan mata Rachel yang sudah terbuka lebar hingga membuat Darrel kaget.

Rachel menarik tubuhnya dan mendorong kasar tubuh Darrel.

"BRENGSEK!! LO GILA YA? LO PENGEN GUE CACAT?" Rachel kembali bersuara dengan nada keras dan kasar.

"Maaf hel" Darrel menarik tangan Rachel dan memohon untuk kejadian barusan yang telah dilakukannya.

"Lo gak bisa bangunin dengan cara baik-baik?" Kini nada suara Rachel tak setinggi tadi.

"Gue udah bangunin lo baik-baik, bahkan yang lain udah pada nyerah buat bangunin lo dari tadi jam 8"

"Gue gak suka ya lo kurang ajar kayak gini"

You Are The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang