PART 13

3K 172 36
                                    

Note : Tulisan miring menandakan orang tersebut menggunakan bahasa Jepang.

_______________________________________________________________________________



Donghae berlutut dihadapan Jikyung sambil menyodorkan kotak yang berisi cincin berhiaskan permata yang cantik. Gadis itu tertegun, menatap Donghae dengan tatapan yang sulit dipahami.


"Oppa...." hanya itu yang dapat keluar dari mulutnya. Donghae menunduk, kemudian menutup kembali kotak cincin tersebut.

"Baiklah, tapi aku tak akan menyerah Ji," ucapnya sambil bangkit dan mengacak rambut Jikyung.

Gadis didepannya hanya mampu menatapnya dengan tatapan sendu.

"Mian.." lirih Jikyung sambil menunduk, gadis itu merasa bersalah karena terus menerus membuat Donghae menunggunya.

Donghae hanya mampu tersenyum miris, pria itu kemudian menangkup wajahnya Jikyung "Hey, jangan bersedih. Aku tak apa jika harus menunggumu hingga tua," ujar Donghae berusaha menenangkan Jikyung.

Jikyung hanya mampu tersenyum, semakin merasa bersalah kepada pria dihadapannya. Padahal bisa saja ia membuka hatinya untuk Donghae dan memulai semuanya bersama pria yang memang sudah menyukainya sejak dulu. Namun entah mengapa, terasa sulit untuk membuka hatinya untuk pria lain, atau memang ia hanya terbiasa dengan Cho Kyuhyun?


"Ayo, anak-anak pasti sudah menunggu kita," Donghae pun menggenggam tangan Jikyung untuk kembali ke tempat berkumpulnya anak-anak panti.


Setibanya disana, mereka dikejutkan dengan anak-anak yang kini sudah memakai topi ulang tahun sambil menyanyikan lagu ulangtahun untuk Jikyung. Wanita itu tentunya terkejut, ia menutup mulutnya tak percaya. Tak hanya anak-anak panti yang sudah ia didik, namun disana juga ada penanggung jawab panti asuhan, tempat ia mengajar. 

"Selamat ulang tahun Nona Kim!" ujar Ibu panti, yang memang sudah dekat dengannya. Wanita paruh baya itu kemudian menghampiri Donghae & Jikyung sambil membawa kue tart lengkap dengan lilinnya.

"Ayo tiup lilinnya Guru!" seru anak-anak tersebut, Jikyung masih tersenyum haru pun mengangguk, menyegerakan titah anak-anak yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

"Eits- Tunggu dulu, buatlah permintaan terlebih dahulu," tegur wanita didepannya.

Jikyung sejenak menoleh ke arah Donghae yang berada disampingnya, pria itu tersenyum dan mengangguk seakan menyetujui ucapan Ibu panti didepannya.

Jikyung pun memejamkan matanya, menyatukan tangannya dan dalam hatinya pun berkata "Ya Tuhan, berikan aku kebahagiaan selalu, terima kasih telah memberikan orang-orang seperti mereka disekelilingku. Ya Tuhan, semoga pilihanku kali ini tidak salah. Amin," tanpa ia sadari setetes airmata pun menetes seraya dirinya meniup lilin dihadapannya, tanda bahwa hari ini usianya menginjak satu tahun lebih tua dari hari kemarin.


"Berbahagialah Nona Kim, kau sudah banyak membantuku disini," ujar Ibu panti.

"Itu memang tugasku bibi, aku senang disini," jawab Jikyung. 

"Ahh, aku senang sekali. Kalian cepatlah menikah," ucapan tersebut membuat keduanya terdiam dan tersenyum canggung.

"Kami pasti akan mengabarimu bi," jawab Donghae membuat Jikyung terkejut sekaligus merona.

BETWEEN HEAVEN AND HELL [Cho Kyuhyun Fanfiction] Where stories live. Discover now