Mengusap dada, pria berdarah Thailand itu mengerang pelan lalu menoleh pada Taeyong, "Aku yang menghubunginya karena khawatir denganmu, bodoh," Ia mendecakkan lidah. "Astaga, aku prihatin dengan nasib Jaehyun kedepannya," sambungnya dengan gumaman.
"Jangan menghubungi suamiku, aku tidak suka!" ujar Taeyong sebelum masuk ke kamar mandi, menutup pintu dengan keras hingga Ten terlonjak untuk kedua kali.
"Oh Tuhan, jadi begini wujud asli macan yang tengah mengandung?"
Pria bersurai hitam itu bergumam diikuti gelengan pelan. Ia duduk disisi ranjang pasangan aneh itu sembari mengedarkan pandangan. Kedua netranya berhenti pada sebuah objek yang membuat senyumnya mengembangㅡframe foto Taeyong dan Jaehyun saat honeymoon di Paris.
Ten menghela napas bersamaan dengan bahunya yang terangkat sebelum ia jatuhkan. Ya, sudah dua bulan berlalu sejak ia menjemput pasangan beda watak itu di bandara, dan sekarang Taeyong telah mengandung seorang bayi yang nantinya akan menjadi pelengkap keluarga kecil Jung.
"Apa yang kau lihat?"
Mendengar suara Taeyong, buru-buru Ten mengalihkan pandangan ke arah sahabatnya. Ia mengulas senyum tipis melihat penampilan si mungil yang lebih nyaman dari sebelumnya.
"Nah, begitu kan lebih baik. Kandunganmu aman dan kaupun tak kesakitan," katanya lalu beranjak dari ranjang.
Pria berdarah Thailand itu menarik lengan sang sahabat pelan, menuntun Taeyong agar duduk pada bangku di depan meja rias, "Kau sangat pucat, Tae." lirihnya sembari menatap si mungil melalui pantulan cermin, "Pakailah lipbalm itu," Ia berkata lalu meraih lipbalm strawberry kesukaan Taeyong di depan cermin.
"Aku tidak mau," Taeyong merenggut sembari menyebikkan bibir. "Jaehyun tidak suka jika aku memakai lipbalm. Katanya, orang lain akan tertarik untuk menciumku."
Menepuk jidat sendiri, Ten hanya bisa menghela napas tenang dan menuruti perkataan sahabatnya. Ia harus terbiasa dengan kesensitifan Taeyong. Sebab pria mungil itu tengah mengandung, bisa saja ngauman sang sahabat sekaligus atasannya itu lebih dahsyat dari biasanya.
"Eoh?!" Taeyong memekik lalu menoleh pada Ten yang berdiri dibelakangnya, "Bukankah itu suara mobil Jaehyun?" tanyanya penuh semangat lalu beranjak dari kursi meja rias.
Ten bergumam. "Hm," diikuti anggukan, "Sepertinya memang Jaeㅡyak! Jung Taeyong!"
Belum sempat ucapannya terselesaikan, namun pria mungil itu lebih dulu berlari terbirit-birit keluar dari kamar. Bukan apa-apa, didalam perutnya ada janin yang masih rentan dan dengan seenak jidat sahabatnya itu berlari kesetanan tanpa pikir panjang.
"Taeyong hati-hati! Ya Tuhan... Kau sedang mengandung, bodoh!" Ten memekik frustasi sembari mengikuti istri Jaehyun turun dari tangga.
Sayangnya, yang diteriaki justru tertawa riang seperti bocah lima tahunan. Tak memerdulikan Ten di belakangnya yang terus mengoceh dan mendumel, toh sekarang ia ingin cepat-cepat menghampiri suaminya yang pergi sejak satu jam lalu.
Ya, setelah Kyungsoo pulang pagi tadi, Jaehyun memang meminta izinnya untuk pergi menjemput Ibu mereka.
"Jaehyun!"
Taeyong memekik saat orang yang ditunggunya membuka pintu utama rumah itu. Dengan sigap ia berhambur ke dalam pelukan sang suami. Kedua lengannya melingkar erat pada leher pria itu.
"Kenapa kau lama sekali?" rengeknya sambil menenggelamkan wajah pada bahu Jaehyun.
"Tae, kenapa kau berlarian seperti tadi?" pria berlesung pipi itu melepaskan tautannya, "Kau harus hati-hati, sayang... Ada anak kita di dalam sini," ucapnya sembari mengusap perut sang istri.
ESTÁS LEYENDO
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...
