❝Tak hanya dalam rana akademis, ia pun sangat pandai dan kreatif dalam dunia seni❞
•••
Menghela napas berat, Taeyong berjalan malas ke arah sang suami yang membelakanginya. Mengusap peluh di pelipisnya lalu duduk pada sofa ruang tengah. "Aku sudah selesai, tuan besar." ucapnya sebelum menjatuhkan tubuh di atas benda empuk itu.
Jaehyun yang masih sibuk bercumbu dengan vacum cleanernya menghentikan akitivas. Berbalik dan tersenyum tipis melihat sang istri tengah terlentang di atas sofa panjang dengan nafas tersengal. Menghampiri Taeyong, pria tinggi itu duduk di atas karpet berbulu, "Bagaimana?" tanyanya lalu mengambil tissue di atas meja.
Ia mengusap keringat yang membanjiri ceruk leher serta kening sang istri tanpa melunturkan senyumnya. Taeyong mendelik, Bagaimana katanya? Sangat melelahkan Jung! Ia membatin.
Bagaimana tidak? Pagi buta tadi, sang suami membangunkannya. Ia pikir di hari sabtu seperti sekarang pria itu akan mengajaknya mengitari taman sungai Han, atau mungkin bercumbu di kamar seharian. Tapi, angan-angannya terlalu tinggi. Jaehyun dengan senyuman lebar justru memberinya sapu dan mengajaknya membersihkan rumah berukuran jauh dari kata kecil itu.
Taeyong mendengus, "Bagaimana apanya?" ia memanyunkan bibir lalu merebut tissue yang diusapkan sang suami pada lehernya. "Harusnya aku yang bertanya, ada apa hingga kau mengajakku membersihkan rumah seperti ini? Melelahkan." ujarnya kesal.
"Kau bilang ingin berkeringat." Jaehyun tersenyum lembut lalu menarik lengan istrinya. "Ayo, masih ada satu ruangan lagi."
"Apa?!" Taeyong memekik, "Aku sudah lelah, aku juga lapar, kita belum sarapan Jaehyun." ia merengek.
Namun sang suami hanya memberikan respon gelengan sebelum menggendongnya brydal ke ruang kerja pria tinggi itu. Taeyong hanya bisa mendesah pasrah, sepertinya kepekaan Jaehyun sudah hilang atau mungkin kode yang ia berikan kurang jelas. Padahal, maksud kata berkeringat kemarin bukan seperti ini, pikirnya.
"Ruanganmu sudah bersih, apa yang perlu dilakukan lagi disini?"
Taeyong menautkan alis. Menatap sekeliling ruang kerja sang suami yang cukup luas dan bersih juga rapi. Ia heran, apa lagi yang ingin dilakukan pria itu. Pasalnya tak ada debu sama sekali di tempat ini. Bahkan, keranjang sampah yang berada di sana telah kosong. Sangat jelas jika Jaehyun telah membersihkan ruangan ini sebelumnya.
"Masih ada ruangan di sana." Jaehyun menarik lengan istrinya.
Memencet tombol di samping rak bukunya hingga dinding bercat hitam itu terbuka layaknya pintu rahasia. "Woah!" Taeyong berseru sambil membolakan mata. "A-aku yang membeli rumah ini, tapi kenapa aku tidak tahu jika ada ruang rahasia di dalamnya?"
Menarik pelan lengan sang istri, Jaehyun tersenyum sambil menuntun Taeyong masuk ke dalam sana. Awalnya ia pun heran, sama seperi Taeyong. Pasalnya sang arsitek tak memberitahu Taeyong juga dirinya bahwa ada tempat semacam ruang rahasia di beberapa tempat dalam rumahnya.
"O-omo!" Taeyong kembali melebarkan mata.
Berjalan mendahului Jaehyun saat melihat piano besar terpajang di sana. "Apa kau yang membawanya kesini?" ia menoleh pada sang suami dan mendapat respon anggukan dari pria itu.
"T-Tapi kapan? Kenapa aku tak melihatnya saat kita memindahkan barang dulu?" tanya Taeyong tak percaya sambil mengusap benda berwarna hitam itu.
Taeyong tersenyum tipis, lalu duduk di kursi depan piano. Ya, ia sangat ingat benda itu. Saat masih di sekolah menengah dulu, ia dan teman kelasnyaㅡtermasuk Jaehyun, mendapat tugas seni dari BoA songsaengnim; membuat video menggunakan satu alat musik.
BINABASA MO ANG
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...
