"Jaehyun! Hentikan yaaak! Astaga, kenapa kau seperti Ruby."
Ngomong - ngomong, Ruby adalah anjing peliharaan Taeyong di rumah orang tuanya.
"Kau harus mandi, Nyonya Jung," ucap Jaehyun dan tanpa basa-basi ia menggendong sang istri brydal menuju kamar mandi.
Sementara sepasang suami istri itu tengah membersihkan diri dengan air hangat melalui shower, pria bersurai hitam yang sedari tadi menunggu pada meja makan mulai dilanda kekeringanㅡdalam artian ia telah lama menanti pasangan aneh itu.
"Aish, apa mereka benar-benar sedang membuat adik bayi?" Gumam Minho kesal sebelum meneguk susu di hadapannya.
Bahkan minuman berwarna putih tulang itu hanya tersisa beberapa tetes di ujung gelas sajaㅡsaking lamanya ia menunggu.
Menit demi menit berlalu, kepala Minho yang tadinya mengacung tegak telah tergeletak di atas meja. Namun, mendengar suara langkah kaki berjalan ke arahnya lantas membuat ia dengan sigap kembali pada posisi semulaㅡduduk tegak dengan kepalanya menoleh malas pada sepasang suami istri di belakangnya.
"Aigoo, apa permainan kalian sangat menyenangkan hyung-deul?" Sindirnya, "Aku bahkan hampir pingsan karena terlalu lama menunggu kalian."
Menautkan alis bingung, Taeyong dan Jaehyun duduk berdampingan dihadapan Minho. "Permainan?" Pria mungil itu meraih piring berisi telur setengah matang yang dibuat oleh adiknya.
"Kau kira di kamar kami ada komputer untuk bermain Battle Ground?" Cebiknya sebelum menyendok nasi goreng Kimchi bersama telur setengah matang tadi.
Minho memutar bola mata, "Masih berpura-pura polos juga," gumamnya lalu mendecak pelan.
"Apa katamu?!"
Taeyong memekik, membuat Jaehyun dan Minho yang masing-masing ingin melahap sepotong roti refleks terdiam dengan mulut setengah terbuka. Berdeham, si pria berlesung pipi mengusap tengkuk istrinya, "Sayang, kita tak boleh berteriak di depan makanan."
Jaehyun meletakkan rotinya di atas piring, menggengam tangan sang istri yang memegangi sesendok nasi goreng Kimchi lalu mengarahkannya pada mulut si mungil. "Aaa..." ia berkata sambil menganga, mengintruksi agar Taeyong menyambut suapannya.
"Oh Tuhan..." Minho menopang dagu di atas meja, "Drama romansa jenis apalagi ini? Aku jadi ingin memiliki istri juga," gumamnya lalu menaik turunkan alis dan tersenyum menggoda kearah Jaehyun.
Namun, belum sempat pria tinggi itu mengeluarkan suara untuk membalas ucapan adik iparnya, ia tersentak ketika mendengar sang istri tengah mual. Menoleh, ia mendapati si mungil tengah membekap mulut. Taeyong bangkit dari kursi, berlari ke arah toilet yang dekat dari ruang makan diikuti oleh Jaehyun dan Minho.
"Taeyong. Ada apa, Sayang?" Tanya Jaehyun sambil memijat tengkuk dan kening istrinya bersamaan. Andai saja tangannya lebih dari dua, mungkin saat ini ia juga telah mengusap peluh pada ceruk leher Taeyong.
Minho yang berdiri di belakang suami istri itu harap-harap cemas, Jangan - jangan nasi goreng dan telur setengah matang buatanku bermasalah, batinnya.
"H-Hyung... Apa makanan tadi rasanya tidak enak?" Tanyanya pelan.
Taeyong mengangguk, kembali memuntahkan cairan bening pada wastafel, sebab makanan yang ia telan tadi telah habis terbuang di sana sebelumnya. Khawatir dengan keadaan sang istri yang wajahnya semakin memucat, Jaehyun menoleh dan menatap Minho senu.
"Minho-ya, maafkan aku. Tapi, sepertinya kakakmu harus dibawaㅡ"
"Tidak apa-apa, Hyung," potong pria bersurai hitam itu. "Aku bisa ke kampus sendiri. Tapi... Tolong kabari aku jika sesuatu terjadi pada Taeyong hyung," katanya lirih.
YOU ARE READING
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...
