Merentangkan tangan dan disambut dengan pelukan hangat oleh sang suami. "Aku ingin makan tteokbokki pedas, Jaehyun." bisiknya tepat disamping telinga si pria tinggi.
"Kau tidak boleh memakannya." Jaehyun mengusap punggung Taeyong, sesekali mengecupi pundak sang istri yang ditutupi kemeja.
Taeyong mendecakkan lidah. Mejauhkan tubuhnya dari sang suami sambil menatap pria itu kesal, "Tapi aku sangat ingin memakannya, sayang." ia mengeluarkan puppy eyes.
Mengepalkan tangan, Jaehyun menahan napasnya diam-diam. Ia ingin berteriak histeris, namun bibirnya seolah bagai es beku yang tak bisa bergerak sedikit pun.
Tuhan... Taeyong memanggilku sayang.
"T-Tae, lebih baik kau memasak sesuatu dirumah." Jaehyun berkata gugup sebelum menghadap ke depan. Hendak menyalakan mesin mobil namun Taeyong lagi-lagi membuatnya membeku ditempat. Pria mungil itu menarik-narik lengan kemejanya sambil memanggil, "Oppa..."
Niat hati ingin menggoda sang suami, namun yang Taeyong dapati hanya tatapan menusuk dari Jaehyun. Pria itu menoleh ke arahnya, menatapnya datar hingga nyalinya perlahan ciut. "Y-ya! Kenapa kau menatapku seperti itu?" Ia gelagapan, "Kau berani mendelik padaku sekarang?ㅡakh!"
Pria mungil itu refleks memekik, memejamkan mata dan mengulum bibir rapat-rapat. Pasalnya Jaehyun mencengkeram bahunya kuat dan bibir sang suami menjamah area lehernya. Taeyong tak yakin jika pria yang bersamanya sekarang adalah Jung Jaehyun suaminya, pikirnya.
"J-Jae... Disini banyak orang." Taeyong berucap pelan diikuti geraman rendah.
Lidah Jaehyun menyapu bersih leher jenjangnya dan hal itu membuat Taeyong pening seketika. Ia ingin lebih dari ini, tapi tidak di dalam mobil. Terlebih mereka masih di depan halte kampus.
"M-maaf," Jaehyun mengecup sekilas bibir istrinya.
Mengusap ceruk leher Taeyong dengan ibu jari dan tersenyum tipis melihat bekas jamahannya di sana. "Kita pulang sekarang." katanya dengan nada tenang dan mendapat anggukan antusias dari si pria mungil.
***
"Aku akan memasukkannya, Tae."
"Hm," pria mungil itu bergumam pasrah "Pelan-pelan."
Jaehyun mendesis, "Lihatlah, b-begini?"
Menepuk jidat, Taeyong kemudian berdecak, "Iya, Sayang." katanya sambil mengatupkan gigi lalu menunjuk kearah panci penggorengan dengan dagu, "Pastikan kau memasukkan udangnya, bukan tanganmu."
"T-Tapi minyaknya tak akan mengenaiku kan?"
"Ya Tuhan," Taeyong berkata dengan nada pasrah.
Menggenggam pergelangan tangan suaminya dan membing Jaehyun untuk menggoreng udang itu. "Lepaskan pelan-pelan, jika kau memasukkannya dengan tergesa minyak panas ini akan mengenai tanganku juga."
Mengangguk paham, Jaehyun mengikuti instruksi sang istri. Bernapas lega saat udang berukuran cukup besar itu jatuh ke dalam minyak panas tanpa mengenai tangannya juga Taeyong. Ya, ia memang trauma dalam hal goreng menggoreng. Wajar jika ia tak bisa memasak hingga sekarang, melihat minyak di dalam panci saja membuatnya bergidik. Apalagi jika harus memotong sayuran dan bahan bahan lain? Jaehyun tak yakin jika jari-jarinya masih utuh setelah itu.
"Nice!" Taeyong berseru diikuti tawa geli saat melihat wajah tegang suaminya.
Mengusap keringat Jaehyun pada pelipis pria itu dengan punggung tangannya lalu berkata, "Kau harus bisa memasak untuk istrimu." tersenyum tipis lalu berjinjit dan mengecupi pipi sang suami.
YOU ARE READING
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...
