Melepaskan genggaman Jaehyun, Taeyong mengendus ke arah tubuh sang suami, "Kau belum mandi?!" tanyanya sedikit memekik sambil memasang tampang marah. Atau lebih tepatnya pura-pura marah.
Pria tinggi di hadapannya mengusap tengkuk. Jaehyun memang tak sempat mandi sebelum menjemput sang istri, ia menunggu Taeyong sejak jam 7 malam di depan butik untuk mengawasi jika saja Yeonwoo datang.
Dan benar, wanita itu hampir saja luput dari pengawasannya. Sebab, ia ketiduran di dalam mobil.
"Apa aku sebau itu?" Jaehyun berkata sambil mengendus area bahunya.
Taeyong mengangguk sambil menatap jijik, "Mandi sana!" tegasnya lalu membalikkan tubuh sang suami agar segera naik ke atas tangga.
Ia tersenyum tipis melihat Jaehyun tak henti-henti mengendus bajunya sendiri. Padahal, tadi Taeyong hanya bercanda. Wangi maskulin suaminya tak pernah hilang meskipun tak mandi seharian.
Pria mungil itu pun menghela napas, berjalan ke arah kamar Minho lalu membuka pintu di hadapannya. Ia tidak membohongi Jaehyun. Haus? Benar, Taeyong sangat haus penjelasan dari sang adik tentang Yeonwoo.
"Minho-ya..." Taeyong menepuk pelan dada adiknya yang tengah tidur terlentang, "Ya! Bangunlah, hyung ingin berbicara." katanya lalu menarik kedua lengan pria bersurai hitam itu hingga terduduk di atas tempat tidur.
Minho menguap lebar, Taeyong yang duduk di pinggiran ranjangnya refleks memundurkan badan, "Astaga, kau hampir menelan kakakmu sendiri." cebik pria yang lebih tua kesal lalu menepuk pipi adiknya.
"Ada apa, Hyung?" Minho menggaruk pipi. Matanya masih setengah terpejam namun Taeyong mencubit pipinya kuat hingga ia memekik kencang.
"Pelankan suaramu, anak nakal," Taeyong mengubah posisi.
Duduk bersila di depan Minho lalu melipat kedua lengannya, "Ya! Apa benar kau yang memberitahu Jaehyun jika seorang gadis ingin mencelakaiku?"
Sontak Minho melebarkan mata, menatap Taeyong kaget lalu berucap "Apa Jaehyun hyung menceritakan hal itu padamu?"
Taeyong menjatuhkan bahu, "Tidak, dia hanya memberitahuku untuk tak mendekati gadis itu." katanya lalu memanyunkan bibir. Mengerling pada sang adik sambil tersenyum tipis, "Sebenarnya aku tak peduli jika ia mencelakaiku sekalipun. Aku hanya penasaran kenapa dia berniat sejahat itu."
Minho menyeringai puas. Ini kesempatan berharga yang harus ia manfaatkan agar Taeyong bisa mengakui perasaannya pada Jaehyun, pikirnya. "Kau serius ingin mengetahuinya, Hyung?"
Taeyong mengangguk antusias, "Tentu."
"Yakin?" Minho bertanya lagi.
"Yakin!" jawab Taeyong kesal.
Pria yang lebih muda memiringkan kepala, "Ini sangat erat kaitannya dengan Jaehyun hyung."
"Jaehyun?" Taeyong bertanya lirih. Menggigit bibir bawah lalu berdeham pelan, "Memangnya ada apa dengan gadis itu dan Jaehyun?" tanyanya berpura-pura tak acuh sebelum melirik ke arah lain.
Mendecakkan lidah, Minho lantas mencondongkan badan ke arah kakaknya "Ini sangat penting, ya... Jika kau memang mencintai Jaehyun Hyung. Tapi jika tidak, apa boleh buat. Aku tak akan lanjut bercerita." katanya lalu merapikan selimut.
Minho hendak menjatuhkan badan di atas kasur empuk miliknya namun pekikan Taeyong menghentikannya. "Berceritalah!" Taeyong setengah berteriak.
"Jadi kau mencintai, Jaehyun Hyung?"
Mendesis pelan, Taeyong mengangkat satu tangannya. Ingin sekali ia melayangkan pukulan keras pada kepala sang adik namun hal itu bisa membuat Minho enggan bercerita. "Terserah!" ia menggaruk tengkuk, "J-Jadi bagaimana ceritanya?"
YOU ARE READING
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...
