Minho menjatuhkan bahu, "Yeonwoo sebenarnya sudah mengagumi dan mengincar Taeyong Hyung sejak lama. Tapi aku menganggapnya biasa saja, lalu aku mendengar sedikit informasi kemarin," Ia mendekatkan wajah kearah Jaehyun, "Ternyata wanita itu sedikit gila, Hyung. Dia memiliki gangguan mental, jika orang yang disukainya tak bisa ia miliki maka Yeonwoo tak akan segan-segan mencelakainya." bisiknya lalu kembali menegakkan badan.
Menyembunyikan senyum agar Jaehyun tak curiga padanya. "Tolong jaga Taeyong Hyung baik-baik. Dia kakakku satu-satunya, Hyung. Aku tahu kau sangat mencintainya." Minho berucap dengan nada dilirihkan sambil mencengkeram pundak sang kakak ipar.
Tentu, aku akan menjaganya. Bahkan aku rela mati hanya untuknya.
"Jaehyun?"
Tersentak saat sadar dari lamunannya akan percakapannya dengan Minho, ia lantas menoleh pada sang istri "Hm? Kenapa?"
Taeyong tersenyum tipis diikuti gelengan pelan. Menunjuk lampu hijau dipinggir jalan lalu berucap, "Kau terlalu lama melamun, Tuan Jung." Ia terkekeh.
"M-maaf," Jaehyun kembali melajukan mobilnya.
Hanya butuh beberapa menit hingga akhirnya ia dan sang istri sampai di kediaman mereka. Jaehyun keluar terlebih dahulu, Taeyong mengulas senyum saat melihat pria itu berjalan mengitari mobil. Sepertinya ia akan membukakan pintu, pikirnya. Ia pun meraih safety belt, hendak melepasnya namun tak bisa. "Eoh? Apa ini rusak?" gumamnya sebelum pintu terbuka. Tentu, Jaehyun pelakunya.
"Ada apa?" tanya sang suami melihat istrinya masih duduk di bangku penumpang.
Memanyunkan bibir, Taeyong menoleh pada Jaehyun yang berdiri di samping mobil. Ia menautkan alis, "Aku tidak bisa membukanya." katanya sedikit merengek.
Jaehyun tersenyum tipis, membungkuk hingga sebagian tubuhnya masuk ke dalam mobil itu. Membantu sang istri melepaskan belt yang mungkin hampir rusak akibat cengkeraman Minho sore tadi. Adik iparnya itu terlalu hyperactive, pikirnya. Tanpa sadar, Taeyong mengulum bibir rapat-rapat. Wajah sang suami berada tepat di hadapannya. Bagaimana Jaehyun dengan tampang serius membukakan belt untuknya. Jantungnya bergemuruh, ada apa ini? Batinnya.
"Sudah," Jaehyun bergumam lalu menatap wajah Taeyong.
Namun, ia melebarkan mata saat pria mungil itu tiba-tiba mengecup bibirnya secepat kilat. Berdeham pelan, ia pun berucap "A-ayo kita masuk sekarang."
Taeyong mengangguk, menunduk dalam sembari keluar dari mobil suaminya. Menggerutu dalam hati atas apa yang baru saja ia lakukan. Kecupannya tadi benar-benar refleks, tanpa berpikir panjang ataupun menimang.
Ia kemudian sedikit tersentak saat Jaehyun kembali menggenggam erat tangannya sambil berjalan masuk ke dalam rumah. Entah ada apa dengan pria di sampingnya, di dalam mobil tadi pun sang suami tak pernah melepas genggaman tangannya. "Jaehyun," Taeyong menghentikan langkah tepat di depan pintu rumah, "Apa kau tak lelah menggenggam tanganku?" Ia mengangkat tangannya bersama milik sang suami.
"Tanganmu berkeringat daritadi." katanya lalu tersenyum tipis.
Jaehyun melirik tautan jemarinya dengan Taeyong, "Maaf, kali ini saja, Taeyong-ah." katanya sebelum membuka pintu rumah dan kembali menarik tangan istrinya untuk masuk.
Diam-diam Taeyong tersenyum lebar, terus mengikuti langkah Jaehyun di depannya yang menuntun ia kearah tangga. Pria mungil itu kembali menghentikan langkah tepat di depan puluhan anak tangga menunju lantai atas.
Jaehyun berbalik, mengangkat kedua alis melihat sang istri mematung di hadapannya. "Ada apa?" tanyanya.
"Aku haus, kau duluan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fiksi Penggemar❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...
14 회
Mulai dari awal
