Ia tergelak saat melihat wajah Minho yang berubah menjadi suram. Lelaki yang lebih muda darinya itu pun menggulirkan kedua bola mata ke atas hingga terlihat seperti orang yang tengah sekarat. "Hyung... Jangan bercanda," Minho merengek.

"Ini sangat penting, ya... Jika kau memang mencintai Taeyong Hyung. Tapi jika tidak, apa boleh buat. Aku tak akan lanjut bercerita." sambungnya diikuti senyuman nakal.

Jaehyun menghela napas berat, "Hyungmu sedang marah padaku, Minho-ya." katanya lirih.

"Sudah kuduga," Minho mendecakkan lidah, menggelengkan kepala dramatis lalu melipat lengan di depan dada "Macan betina itu marah karena apa lagi, Hyung?"

Menipiskan bibir, Jaehyun kembali bersuara. "Ini semua salahku." Ia mengulum bibir. Matanya berkaca-kaca mengingat raut wajah kecewa Taeyong padanya semalam.

Minho sendiri menatap sendu sang kakak ipar. Terbesit sedikit rasa bersyukur karena setelah melakukan pendekatan ekstra di awal-awal pernikahan Taeyong dengan pria itu, akhirnya Jaehyun bisa terbuka padanya.

"Berhenti menyalahkan dirimu, Hyung," Minho mengusap bahu Jaehyun "Memangnya kesalahan apa yang kau lakukan sampai Taeyong Hyung marah?"

Jaehyun tersenyum miring, "Aku... Mengabaikannya," Ia menggigit bibir sejenak lalu kembali berucap, "Tapi aku tak bermaksud seperti itu, aku hanya tak suka melihatnya bertemu dengan Yuta."

Seringai terbit dari bibir pria yang lebih muda. Dalam hati ia bersorak, rencananya kali ini pasti berdampak besar bagi pasangan aneh yang menampungnya di rumah mereka. "Jadi... Kau cemburu, Hyung?"

"Sepertinya begitu," Jaehyun bergumam, "Tapi harusnya aku tak berhak cemburu."

Minho menggeleng tegas. "Tidak! Kau berhak cemburu, Hyung. Lagipula..." Ia memijat kening dramatis, "Kau harus lebih ekstra menjaga Taeyong Hyung."

Menghadapkan tubuhnya ke samping hingga ia dapat melihat dengan jelas wajah sang kakak ipar yang tertekuk, "Bukan cuma Yuta yang harus kau jauhkan darinya, tapi Yeonwoo juga."

"Yeonwoo?" Jaehyun menautkan alis, "Apa hubungannya dengan Taeyong?"

Mendesis pelan, Minho mencondongkan badan. Mendekatkan bibirnya di samping telinga sang kakak ipar, "Kau tak mendengar gosip itu, Hyung?" tanyanya dengan nada rendah.

"Gosip?" Jaehyun melirik Minho, "aku tidak tahu apa-apa."

Pria yang lebih muda mengubah posisi, menyandarkan badannya di sandaran bangku mobil sambil menutup wajah dengan satu tangan. "Entah aku harus kasihan pada Taeyong Hyung atau Yeonwoo Sunbae." katanya lalu menyibak poni yang menutupi keningnya.

"Aku belum mengerti, Minho-ya." Jaehyun berucap datar.

Ia heran dengan tingkah sang adik ipar yang tak jauh berbeda dengan dua sahabatnya Bambam dan Dukyeom. Ya, ia tak perlu merindukan sepasang amoeba itu sebab di rumahnya pun ada spesies yang sama dengan mereka.

"Yeonwoo sunbae... Dia masokis gila Hyung," Minho mendesis sambil memiringkan kepala, "Dan dia sedang mengincar istrimu, Taeyong hyungㅡaakkk!"

Meringis pelan, Minho mengusap bahunya yang terbentur pada pintu mobil. Sebab Jaehyun tiba-tiba menepikan sedan itu dan mematikan mesin. Menatapnya sambil membolakan mata hingga ia bersorak dalam hati.

Kena kau Yeonwoo Sunbae, dan maafkan aku Jaehyun Hyung.

"Apa katamu?" tanya Jaehyun tak percaya "Tapi... Bagaimana bisa?"

My Introverted Husband | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now