"Taeyong," Yuta menghela napas kasar "Kumohon tenang. Aku akan menjelaskan semuanya." katanya dengan selembut mungkin.
Takut jika Taeyong tiba-tiba berteriak dan membuatnya juga sang istri malu disana. Ditambah, keadaan toko Ice Cream itu sedang padat pengunjung.
"Apa lagi yang harus kau jelaskan Yuta?" tanya pria mungil itu lalu tersenyum miring.
Melangkah mendekati Yuta namun pria Jepang itu memundurkan langkah diikuti Winwin. "A-apa kau akan mengatakan jika pria dibelakangmu hanya memintamu menjadi Ayah dari anak yang dikandungnya?" tanya Taeyong lagi.
"Tidak Taeyong! Anak yang dia kandung adalah anakku... Anak kami." Yuta mengusap kasar wajahnya. Menghela napas berkali-kali lalu menatap biner legam pria mungil di hadapannya "Dengar aku Taeyong, sejak awal aku tak pernah mencintaimu," Yuta menoleh ke belakang pada sang istri yang sangat jelas terlihat ketakutan, "Dia...aku mencintainya."
Taeyong menggeleng lemah, masih dengan tatapan sedunya. "Tapi aku mencintaimu, Yuta!"
Pria Jepang itu kembali menatap Taeyong lamat, "Maaf, tapi jauh sebelum kau datang padaku, kami sudah saling mencintai."
Taeyong menggigit bibir bawahnya kuat. Menatap tak percaya atas apa yang dikatan Yuta, "L-lalu untuk apa kau mengejarku dulu sialan." katanya berusaha tenang lalu mengatupkan giginya rapat. Kedua tangan pria mungil itu telah mengepal kuat. Rasa sesak dalam dadanya semakin menjadi-jadi. Ia ingin menangis, berteriak, bahkan melempari wajah si Nakamoto Yuta. Namun, waktu untuk mengeluarkan buliran bening dan amarahnya belum tepat. Ia masih ingin mendengar lebih banyak.
"Aku...hanya," Yuta mengatupkan bibir "Saat itu aku hanya bingung dengan perasaanku padamu. Kupikir Winwin telah hilang dari hatiku... Tapi nyatanya tidak pernah."
Pria berdarah Jepang itu menundukkan kepala, "Maafkan aku, Taeyong-ah."
Taeyong menganga tak percaya, amarahnya sudah naik dan memanas hingga ke ubun-ubunnya. Mendecih lalu berucap lirih, "Maaf? Maaf katamu?"
Kakinya yang berada tepat dihadapan Yuta menendang keras tulang kering pria itu. Ice Cream yang sedari tadi Taeyong pegang harus mendarat pada wajah si pemuda Jepang. Pukulan, jambakan, bahkan tendangan tak henti-hentinya ia berikan.
Yuta memekik kesakitan, begitupun dengan Winwin yang hendak menolong sang suami namun tak sengaja terkena tamparan dari Taeyong. Beberapa penunjung yang melihat kejadian itu berteriak histeris. Sedangkan si pemilik buru-buru menghampiri ketiga pelanggannya. Namun, kekuatan Taeyong yang tengah dikuasai emosi tak bisa terbantahkan. Meskipun kedua tangannya telah ditahan, namun pria mungil itu masih bisa menepisnya.
"Kau bajingan gila! Kau tak pantas berbahagia sialan! Lebih baik kau matiㅡakhh!" Taeyong mendesis kesakitan.
Yuta mendorong tubuhnya keras hingga tersungkur di lantai dingin toko itu. Suasana seketika hening, hanya suara napas terputus-putus dari si pria Jepang juga isakan Winwin yang masih setia memeluknya dari belakang.
"Yuta..." lirih Winwin saat melihat Taeyong terjatuh dengan keras.
"Dengar kau jalang! Jangan coba-coba mengganggu rumah tanggaku, dasar tidak berguna!" teriak Yuta lalu berjongkok dihadapan Taeyong yang tersungkur.
Menyeringai lalu berbisik, "Kau harusnya berterima kasih karena aku meninggalkanmu sebelum menikahimu waktu itu." Meludah disamping kanannya lalu berdiri dan menatap Taeyong jijik.
Taeyong terisak, sekujur tubuhnya lemas tak berdaya. Meski ia yakin sikunya lecet akibat dorongan kuat Yuta tadi, tapi rasa perih di dalam dadanya jauh lebih menyiksa ketimbang luka berdarah. Ia butuh Jaehyun, suaminya. Tapi kemana pria itu? Pikirnya.
ESTÁS LEYENDO
My Introverted Husband | Jaeyong ✓
Fanfiction❝He is Introvert, He is My Husband❞ M/M | FLUFF | SLICE OF LIFE | MATURE | M-PREG Kisah tentang Lee Taeyong yang ditinggal pergi oleh Yuta, sang calon suami di hari pernikahannya. Hingga kedua orang tuanya pun memilih Jung Jaehyun pria dari masa lal...
