Toko Ice cream yang berada di Myeondong itu sangat ramai, banyak wisatawan dan warga lokal mengantri untuk bisa memesan varian rasa. Setelah pungunjung memilih, sang pemilik akan membentuk Ice Cream itu hingga menyerupai kelopak bunga.

Taeyong menoleh pada Jaehyun yang tengah tersenyum lebar ke arahnya. "Tempat ini," Taeyong mengacungkan jempol, "Daebak-ia." katanya dengan mata membola.

Jaehyun terkekeh, dan baru kali ini Taeyong melihat sikap sang suami yang membuat hatinya semakin menghangat meski di luar tadi turun hujan. "Pesanan anda, Tuan." kata si pemilik toko sambil menyodorkan pesanan Taeyong.

Pria mungil itu memilih varian rasa vanilla, strawberry, dan green tea yang disulap menjadi bunga dengan cone sebagai batangnya. Jaehyun mengangguk, "Terima kasih, Paman," katanya lalu mengambil Ice Cream itu dan menyodorkannya pada sang istri.

"Terima kasih...Jaehyun," ucap Taeyong malu-malu.

Ia lantas tersentak ketika Jaehyun mencubit pipinya cukup kuat, "Yak! Kenapa kau mencubitku?" Taeyong berteriak lalu mendesis. "Sakit..." rengeknya membuat sepasang suami istri pemilik toko ice cream tersenyum melihat tingkah keduanya.

"Maaf," Jaehyun mengecup pipi sang istri yang memerah akibat ulah jari-jarinya yang tak bisa terkontrol. Ia terlalu gemas dengan tingkah imut Taeyong. Sedangkan beberapa pengunjung dan si pemilik toko menahan pekikan melihat adegan di depan mata mereka.

"Y-ya, jangan membuatku malu." cicit pria mungil itu lalu menunduk.

Jaehyun tersenyum simpul, menoleh pada pria paruh baya di hadapannya lalu bertanya, "Paman, apa pesananku masih lama?"

"Sebentar lagi, Tuan," kata Pria itu lalu menoleh pada sang istri yang tengah membentuk Ice Cream milik Jaehyun. "Tak akan lama." sambungnya lalu menatap Taeyong sambil tersenyum menggoda.

"Tae?"

Pria mungil itu mendongak, mengangkat alis sambil menatap biner cokelat suaminya, "Apa?"

"A-aku ingin ke toilet sebentar." Jaehyun berkata pelan lalu mengusap tengkuknya.

Taeyong mengangguk paham, "Pergilah, aku akan menunggu Ice Creammu lalu duduk di meja sana setelah mengambilnya." katanya lalu menunjuk meja bernomor 2.

"Terima kasih." Jaehyun tersenyum tipis sebelum melangkah cepat ke arah toilet. Dia benar-benar tak bisa menahan panggilan alam yang tiba-tiba mengganggu momentnya bersama sang istri.

Pria mungil yang masih berdiri didepan jejeran ice cream dalam cube terkekeh geli. Menggelengkan kepala sebelum kembali memusatkan perhatian pada sang istri pemilik toko itu.

"Paman, berikan satu ice cream varian vanilla, strawberry, dan green tea untuk istriku."

Tubuh Taeyong membeku, suara pria disampingnya membuat ia tak bisa berkata-kata. Perlahan ia menolehkan kepala, napasnya sesak saat matanya menangkap wajah sosok itu.

"Y-Yuta..."

Suara lirih Taeyong membuat pria berdarah Jepang itu menoleh. Membolakan mata saat melihat mantan kekasih juga calon istrinya dulu berada di sampingnya. Yuta gelagapan, menyembunyikan Winwin dibalik punggungnya agar tak mendapat amukan dari si mungil.

Ia sangat tahu, Taeyong bisa saja menghancurkan toko itu jika amarahnya tersulut. Istrinya tak boleh menjadi korban, pikir Yuta. Winwin harus ia lindungi sebab pria manis itu tengah mengandung anak mereka dan memasuki bulan kelima.

"Apa dia istrimu?" tanya Taeyong lirih. Memiringkan kepala guna melihat pria yang tengah disembunyikan Yuta. Menganga tak percaya saat melihat perut istri mantan kekasihnya itu membesar. Taeyong tak bodoh, ia tahu pria dibelakang Yuta tengah mengandung lebih dari 4 bulan.

My Introverted Husband | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now