Taeyong memejamkan mata, merasa kuluman Jaehyun semakin kuat dan merangsang kedua tangannya untuk mencengkeram pinggang suaminya. Ia melenguh pelan saat lidah pria tinggi di hadapannya menggoda miliknya.

Dengan senang hati Taeyong memberikan akses pada sang suami, membiarkan Jaehyun mengobrak abrik isi mulutnya dan menyesapi saliva miliknya. "Mmmh... J-Jae..." Pria mungil itu berucap pelan di antara ciumannya.

Ia lantas merasa tidak rela saat Jaehyun malah melepaskan tautannya. Padahal, diam-diam Taeyong berharap agar sang suami terangsang karena lenguhannya.

Sudah satu bulan lebih ia dan Jaehyun membina rumah tangga. Namun sampai saat ini keduanya belum pernah bercumbu melebihi ciuman panas seperti sekarang. Taeyong hanya penasaran, jika saja sang suami tak tertarik melakukan hal-hal intim, ia tak tahu menahu bagaimana pandangan seorang yang pendiam dan tenang sekelas Jaehyun terhadap hubungan badan.

"Maaf," Jaehyun mengusap bibir Taeyong yang basah dengan ibu jarinya. "Ayo berangkat sekarang." katanya lalu memutar kenop pintu.

Sedangkan pria mungil yang masih berdiri di tempatnya refleks menjatuhkan rahang. "Dia benar-benar tak bisa ditebak."

***

"Kau ingin kemana setelah ini?"

Jaehyun menutup pintu kursi penumpang setelah memasukkan barang belanjaan sang istri. Menoleh pada Taeyong yang berdiri di samping mobil sambil memasukkan tangan kedalam saku hoodie.

"Ayo masuk lagi," Taeyong mengerucurkan bibir, "Aku ingin tteokbokki pedas tadi." katanya sedikit merengek.

Memberikan tatapan memohon pada sang suami namun mendapat gelengan telak dari pria itu. "Tidak, Tae," Jaehyun mengusap pipi istrinya, "Bagaimana kalau... Ice cream?"

Taeyong mendesah pasrah. Menghentakkan kakinya kesal karena Jaehyun tak juga mengizinkannya. Ia bisa saja melawan sang suami, namun ancaman Jaehyun lumayan berbahaya baginya.

"Eomma Lee akan marah jika kau sakit lagi." Ucapan Jaehyun sukses membuatnya bergidik. Sang ibu memang sangatlah sensitif dan senang mengomeli Taeyong habis-habisan jika radang lambungnya kambuh. Beruntung Jaehyun tak memberitahu wanita itu ketika ia sakit di kantor dulu.

Padahal, di dalam super market tadi ia sangat tergiur melihat tteokbokki pedas dan panas yang dijajalkan secara gratis. Katanya ada promosi produk baru dari makanan siap saji itu. Bukan, Taeyong tak ingin memakannya karena itu diberikan secara cuma-cuma. Tapi, ia benar-benar ingin melahap makanan itu, karena sudah lama lidahnya tak mengecap rasa pedas yang membuatnya ketagihan.

"Baiklah," Taeyong tersenyum nakal, "Tapi kau yang bayar." katanya pada sang suami sambil menaik turunkan alis.

Jaehyun mengangguk pelan, tak bisa menyembunyikan senyumnya melihat tingkah ajaib dari sang istri. Padahal belum satu menit berlalu pria mungil itu mencebik kesal padanya. "Masuklah," katanya sambil membuka pintu mobil.

"Apa?" Taeyong memekik, "Bukannya kita akan membeli ice cream?" tanya Taeyong tidak terima.

Pria tinggi itu mendorong pelan tubuh Taeyong agar masuk dan duduk di samping bangku pengemudi. Menutup pintu lalu sedikit berjongkok agar wajahnya sejajar dengan jendela mobil yang terbuka. "Di depan sana ada toko Ice Cream langgananku."

***

"Woah!" Taeyong berseru, menatap sekeliling toko Ice Cream itu sambil membuka sedikit mulutnya.

Merasa takjub saat mengamati satu persatu ice cream berbentuk bunga yang sangat indah di depannya. Tempat sederhana dengan nama Milky Bee, namun berhasil membuatnya tak bisa mengedipkan mata.

My Introverted Husband | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now