"Tae?" Pria mungil itu tersentak saat Jaehyun tiba-tiba berdiri dibelakangnya.

Ia mencebikkan bibir, "Apa?" tanyanya malas tanpa menoleh pada sang suami.

"Biarkan aku saja yang mencuci piringnya." kata Jaehyun pelan membuat Taeyong mendesis, lalu berbalik kearahnya. Pria mungil itu menatap tajam sang suami lalu memukul dada bidang Jaehyun dengan satu tangan, "Bersihkan semuanya, kerjakan sesuka hatimu! Aku tak peduli." katanya lalu mendesah pasrah.

Melangkah dan menjauhi Jaehyun yang menghela napas sambil menggelengkan kepala. Pria tinggi itu meletakkan piring di wastafel, mencucinya dengan cepat sebelum menyusul sang istri yang sepertinya sudah berada di dalam kamar.

"Kenapa? Apa kau sudah selesai membersihkan rumahmu?" Tanya Taeyong dengan nada sinis sambil memasang cardigan.

Ia mendelik tajam pada sang suami yang baru saja masuk kedalam kamar. Selang beberapa detik ia tersentak, Jaehyun berjalan ke arahnya lalu membuka lemari pakaian di sampingnya. Mengambil hoodie berwarna soft pink dan hitam lalu berbalik dan menarik ujung cardigannya. "Ada apa? Kau ingin mencuci cardigan ini? Aku sudah mencucinya, bodoh!" tanya Taeyong kesal.

"Tidak, di luar turun hujan barusan." Jaehyun berkata sambil melepas kain berwarna cokelat itu dari tubuh istrinya hingga menyisakan kaos hitam tipis.

Taeyong hanya menurut, menatap Jaehyun penuh selidik lalu bertanya "Memangnya kenapa jika di luar hujan? Aku berangkat dengan mobil bukan berjalan kaki." katanya sebelum menoleh ke arah lain.

"Angkat tanganmu." Jaehyun berkata pelan namun nada perintahnya tak bisa Taeyong tolak. Pria mungil itu lagi-lagi menurut sambil mencebik kesal.

Jaehyun memasangkan hoodie soft pink kepada sang istri. Tersenyum tipis melihat pakaian hangat itu sangat pas pada tubuh mungil Taeyong.

Manis sekali, rasanya aku ingin memelukmu sepanjang hari, Taeyong-ah.

"Sudah selesai Tuan Jung si pembersih rumah?" ucapan Taeyong membuat Jaehyun tersentak lalu mengangkat alisnya.

Pria mungil itu mendecakkan lidah, mengambil dompet yang tadi ia letakkan di atas kasur lalu menoleh pada Jaehyun. Menyipitkan mata melihat suaminya juga memasang hoodie dengan warna hitam.

"Apa membersihkan rumah membuatmu kedinginan?" cibirnya lalu mendecak pelan.

Ia kemudian berjalan ke arah pintu kamar lalu bergumam, "Aku pergi."

Namun, belum sempat Taeyong memutar kenop pintu, Jaehyun lebih dulu menarik pelan tangannya. Sontak ia menoleh pada sang suami, masih dengan tatapan sengit, "Apa lagi?" tanya nya pasrah.

"Aku akan menemanimu berbelanja." kata Jaehyun diikuti senyum tipis. Merapikan rambut sang istri yang sedikit acak-acakan karena memakai hoodie tadi. Memasangkan kupluk pada kepala Taeyong dan membuatnya kembali mengulas senyum.

Apa Taeyong akan marah jika aku menciumnya? Dia sangat menggemaskan. Batin Jaehyun sambil mengepalkan tangan.

Gigi giginya pun mengatup rapat karena terlalu gemas dengan sang istri. Taeyong yang mengenakan hoodie pink, jeans hitam ketat dan lipbalm berwarna senada dengan pakaian hangatnya membuat Jaehyun menjerit dalam hati.

"A-apa?" Taeyong berdeham pelan, "Maksudku tidak perlu! Bukankah kau ingin membersihkan rumah? Lakukan apa yang ingin kau lakukan." katanya lalu mencebikkan bibir.

Hanya berselang beberapa detik Taeyong mencibir sang suami, mata pria mungil itu membola saat kedua tangan Jaehyun menarik tengkuknya. Benda kenyal dan lembut pria itu melumat miliknya, namun ia semakin tersentak saat Jaehyun menggigit pelan bibir bawahnya.

My Introverted Husband | Jaeyong ✓Where stories live. Discover now