Yoona menggeleng kalut, "Aku tidak akan percaya, sampai daddy mengatakannya sendiri padaku,"

"Kenapa? Bukankah seharusnya kau senang akan memiliki ibu?" Brian menatap Yoona dengan mata dinginnya.

Yoona terdiam. Apa yang ia lakukan? Ia tentu menginginkan kebahagiaan Sehun. Apa dengan menikah dengan Irene, maka Sehun akan bahagia? Lantas, mengapa ia seakan tidak menerimanya?

Tangan Yoona terjatuh lemas ke sisi tubuhnya. Ia tidak tahu, mengapa dirinya sekalut ini. Mengapa ia mencoba bertanya pada Sehun? Bukankah dengan menjalin hubungan dengan Irene, nama Sehun akan kembali bersih?

Yoona jatuh terduduk dengan isakan kecilnya. Brian menghela nafas melihat gadisnya yang terlihat lemah. Ia menyetarakan tingginya dengan Yoona. Ia mengusap air mata Yoona dengan ibu jarinya, "Jika kau ingin membersihkan nama hyeong dari skandal, kau hanya harus berdiam disini,"

Yoona menatap Brian. Pria itu tak tega melihat gadis pujaannya menatap dengan tatapan kesedihan. Brian membawa Yoona dalam pelukannya, "Tindakanmu lah yang akan menyelamatkan hyeong dari skandal itu, dan membersihkan nama hyeong. Kau ingin melakukannya, bukan?" Yoona mengangguk dalam pelukan Brian, tanpa membalas pelukan pria itu. Tanpa Yoona sadari, sebuah senyum kemenangan menghiasi wajah Brian.



Sehun harus menghela nafas lelahnya. Sudah berjalan tiga hari, ia belum menemukan tanda-tanda keberadaan Yoona. Ia bahkan pasrah, ketika Jae Joong menyebarkan berita pada awak media tentang pertunangannya dengan puteri keluarga Bae.

Ia terpaksa. Sungguh.

Tidak ada cara lain, selain menuruti keinginan Jae Joong. Ia bersyukur, karena Jae Joong setuju dengan keputusannya untuk tidak langsung menikah, dan hanya menggelar acara pertunangan. Sehun menolak untuk langsung menikahi Irene, sebelum ia menemukan puterinya. Dan hal itu bisa di terima oleh Jae Joong.

Sehun memijat pangkal hidungnya. Ia sudah lelah menunggu kabar dari orang-orang kepercayaannya untuk memberikan informasi padanya tentang keberadaan Yoona.

Sehun tersadar ketika mendengar ketukan pintu sebanyak tiga kali. Ia menyuruh seseorang yang mengetuk itu untuk masuk ke dalam ruangan dimana ia berada. San sudah berada di ambang pintu yang sebelumnya sudah membungkuk singkat, "Tuan Lay datang berkunjung, Tuan,"

"Katakan padanya untuk menunggu," San mematuhi peeintah Sehun. Ia segera keluar untuk meninggalkan Sehun.



Sehun menuruni tangga. Lay duduk di sofa yang terdapat di ruang tengah. Cangkir tehnya masih penuh, tanda ia belum menyesap teh yang di suguhkan San.

Sehun mengambil tempat di hadapan Lay, "Bagaimana? Ada perkembangan?" Sehun menanyakan pointnya langsung pada Lay, tanpa menghiraukan San yang sedang meletakkan cangkir teh untuk majikannya.

"Ini sungguh membingungkan, Tuan. Bagaimana bisa, CCTV yang berada di setiap sudut jalan tidak memberikan petunjuk tentang Nona Yoona," Lay meletakkan beberapa dokumen di hadapan Sehun dan satu flashdisk, "Saya sudah menyalin semua video yang di ambil CCTV sekitar kediaman anda," Lay menyerahkan satu lembar kertas, "Ini print copy, beberapa mobil yang melewati tikungan ketiga setelah rumah anda,"

Sehun melihat gambar-gambar yang menampilkan beberapa mobil yang berbeda. Audi, SUV, mercedes bens, VAN. Tidak heran jika memang ada mobil bertipe VAN yang di tangkap oleh CCTV. Di kompleks perumahannya memang ada beberapa rumah artis papan atas yang karirnya masih bersinar. Belum lagi, sebuah boy grup yang sedang bersinar, membuat beberapa mobil VAN mewah sering melintas.

Sehun melempar dokumen itu di atas meja dengan sedikit kasar. Wajahnya memancarkan keputusasaan, "Tidak ada yang memberikan clue sedikit pun. Jika terus seperti ini, aku akan semakin mengkhawatirkan keadaan Yoona,"

"Sepertinya, dugaan Ver benar adanya. Nona Yoona bukan pergi, melainkan telah di bawa paksa oleh seseorang, Tuan. Beberapa hal terasa janggal, seperti CCTV yang terpotong pada menit-menit tertentu, seakan pelaku bekerja sama dengan salah satu pihak keamanan,"

Sehun menegakkan tubuhnya, "Kau sudah menyanyakan pada masing-masing petugas keamanan? Mengintrogasi mereka satu persatu,"

"Sudah saya lakukan, Tuan. Mereka bersih. Pelaku terlalu pintar. Entah seseorang telah meng-hack CCTV, atau mungkin pintar dalam hal menyamar,"

Sehun benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini, "Tuan, maaf jika saya lancang. Apa saingan bisnis anda akan melakukan cara kotor seperti ini? Atau anda memiliki musuh di luar bisnis anda? Atau mungkin, ada hal janggal selama satu minggu ini,"

Ia mengingat kembali. Beberapa hal janggal? Jika di sebut hal janggal, mungkin adiknya yang bernama Brian yang tiba-tiba berada di sekolah Yoona dengan alasan berkunjung ke kediaman temannya yang berada dekat dengan lokasi sekolah Yoona.

Sehun kembali menatap Lay, "Kau.. Cari tahu, apakah Brian memilik teman yang tempat tinggalnya dekat dengan lokasi sekolah Yoona. Dan jika kau sudah menemukan informasinya, kau harus menghubungiku secepat mungkin!"

Lay menyetujuinya dan memilih pamit untuk segera melaksanakan tugasnya.

Setelah kepergian Lay, ponsel Sehun berdering. Nama Adam Lewis tertampil di layar ponsel, "Ya?"

"Kau harus mencari tahu, siapa rekan atau musuhmu yang memiliki van berjenis Chevrolet Express Starcraft. Informanku mendapatkan satu petunjuk,"

Kening Sehun mengernyit. Rekan atau musuh yang memiliki van yang disebutkan oleh Adam? Baik rekan maupun musuh, Sehun tidak mengetahui siapa dari mereka yang menggunakan mobil van. Yang ia tahu, rekan dan musuhnya banyak yang menggunakan limusin.

Sehun memutuskan panggilan setelah mengucapkan terima kasih pada Adam. Ia beralih menghubungi Lay, "Carikan informasi pemilik van berjenis Chevrolet Express Starcraft dari orang-orang terdekatku. Baik dari rekan bisnis, musuh, atau jika perlu, keluargaku,"

"Baik, Tuan," setelah mendengar jawaban Lay, Sehun kembali memutuskan panggilannya.

Sedikit demi sedikit, puzzle mulai terkumpul. Jika puzzle sudah sempurna dan telah di rangkai menjadi bagian yang utuh, ia berjanji untuk tidak memaafkan dan akan memberikan balasan pada seorang yang membawa Yoona pergi dari hidupnya.

 Jika puzzle sudah sempurna dan telah di rangkai menjadi bagian yang utuh, ia berjanji untuk tidak memaafkan dan akan memberikan balasan pada seorang yang membawa Yoona pergi dari hidupnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* yang kemarin nanya, siapa nama aslinya Brian, kalau gak salah dia model dengan nama MAX BEAUCHAMP. Gimana? Udah gak penasaran kan?

-_-

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now