• 15 •

2.2K 434 147
                                    

"Apa Sehun makan dengan teratur?" Ellena yang mendapatkan kabar Sehun tak sadarkan diri, langsung menuju ke rumah Sehun. Adam yang bukan lain adalah suami Ellena, mengantarkan Ellena ke rumah sahabat baik isterinya itu.

San mengingat-ingat. Belakangan ini, Sehun tidak menyentuh makanannya. Entah, mungkin firasat buruk telah menghantui dan menyebabkan Sehun tidak bernafsu untuk memakan makanannya. Terbukti, skandal tentang Yoona sebagai 'sugar baby' Sehun mencuat dan menggemparkan publik.

"Tiga hari yang lalu. Tuan Sehun hanya meminum kopi atau terkadang susu. Ia tidak menyentuh makanannya. Hanya sedikit buah-buahan," San memberitahu pada Ellena.

Ellena menghembuskan nafasnya dan menatap sahabatnya dengan pandangan sayu, "Terpaksa, aku harus memberikan cairan infus padanya. Tubuhnya mengalami dehidrasi ringan," Ellena kembali bertanya pada San, "Apa Tuan Jae Joong mengetahui kondisi Sehun?"

Wajah San terlihat bersalah, "Kami tidak menghubungi Tuan Besar. Beberapa awak media masih memata-matai kediaman ini,"

"Keras kepala!" Ellena berdecih, "Lalu, dimana Yoona?"

San menundukkan kepalanya. Ellena merasa, bahwa ada yang tidak beres dalam situasi ini. Ia menatap San dengan curiga, "Bibi San. Dimana Yoona?" Ellena kembali menanyakan pada San yang masih tertunduk.

"N-Nona Yoona.."

"Nona Yoona pergi dari rumah ini, Mrs. Lewis," Ver membatu San untuk memberitahukan situasi yang terjadi. Ver menatap Ellena dengan air mata yang menggenang. Sedangkan Ellena terkejut atas kabar yang diberitahu oleh Ver, "Nona Yoona keluar melewati pintu belakang. Saya telah menyusulnya tidak lama setelah Nona Yoona keluar. Tetapi saya tidak menemukan Nona Yoona dimana pun," Ver jatuh bersimpuh di depan kaki Ellena, dan membuat Ellena harus memundurkan tubuhnya satu langkah, "Saya rasa, Nona Yoona tidaklah pergi. Mungkin ini fikiran buruk saya. Tapi saya merasa, Nona Yoona di bawa paksa oleh seseorang,"

Ellena tak bisa berkata-kata. Tubuhnya limbung, tapi kembali mendapatkan keseimbangannya di bantu oleh sang suami. Ellena menutup mulutnya karena terkejut, "Mrs. Lewis, saya mohon.. Mungkin saya hanya seorang yang rendah yang tidak layak meminta sesuatu pada anda. Tetapi saya mohon, tolong temukan Nona Yoona,"

Adam tidak mengerti situasinya. Karena ia baru saja tiba di Seoul. Adam mengetahui Sehun. Tetapi Yoona? Ia baru mengetahuinya hari ini.

Ellena berjongkok untuk menyetarakan tubuhnya dengan Ver yang masih bersimpuh. Ia meletakkan kedua tangannya pada bahu Ver, "Tenanglah. Aku akan membantu sebisaku,"

Ver terisak kecil. San mengikuti bersimpuh dan memeluk tubuh Ver untuk menenangkannya. Ellena melihat Ver menangis. Semua ini terlalu tiba-tiba. Ellena merasa ada yang mengganjal di kasus ini.

Adam menyentuh satu sisi pundak Ellena, "Aku akan membantumu, sayang," tangan Ellena membuku di punggung tangan suaminya dan melemparkan senyum yang mengatakan 'semua akan baik-baik saja'.



Irene melihat seorang pria yang menghampirinya. Ia duduk di sofanya yang nyaman, dengan satu kaki yang menumpuk di kaki yang lain. Ia menyesap teh hitamnya dengan gerakan anggun. Irene hanya melirik pria yang datang, dan kembali pada tehnya.

Pria itu mendudukkan dirinya tepat di hadapan Irene. Ia menunggu sampai Irene selesai dengan acara menyesap teh sorenya.

"Aku sudah mengabulkan apa yang kau minta. Tepat seperti tebakanmu, gadis itu keluar dari pintu belakang dengan wajah yang menyedihkan," Irene membuang wajahnya ke luar jendela, "Seandainya gadis itu tidak menganggu, aku tidak akan rela mengotori tanganku dengan cara ini," dan setelahnya, ia mendengus kesal, "Kali ini peranmu lah yang bermain. Kau hanya perlu menjaganya di kediamanmu, kerahkan semua anak buahmu. Jangan sampai ia keluar dari kediamanmu. Setidaknya, sampai aku menikah dengan Sehun,"

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now