• 13 •

2.3K 455 151
                                    

"Hi!"

Yoona mengangkat wajahnya, dan mendapati seorang pria muda berada di hadapannya.

Saat ini Yoona berada di pos keamanan yang merupakan fasilitas sekolahnya. Ia sedang duduk dan menunggu Sehun menjemputnya. Seperti hari-hari biasa, saat Sehun telat untuk menjemputnya. Yoona akan menunggunya du pos itu, dan sesekali berbicara ringan dengan petugas keamanan sekolah. Ketika sedang menunggu, seorang pria menghampiri dan menyapanya.

Yoona mengetahui pria di hadapannya ini. Saat ia sadar, kakek angkatnya dan juga adik dari Sehun tengah berkunjung. Dengan kata lain, pria yang ada di hadapannya ini adalah adik dari Sehun, Brian Oh.

"Paman?"

Brian meringis pelan mendengar sebutan dari Yoona untuk dirinya. Oh, ayolah! Ia belum setua itu!

Brian tersenyum lembut pada Yoona. Ia mengacak rambut dari puteri angkat kakaknya, "Harus berapa kali kukatakan. Oppa, bukan Paman,"

Yoona tersenyum canggung. Ini pertemuan kedua mereka, dan pertemuan pertama mereka di luar rumah, "Apa hyeong belum datang?"

Yoona melihat kembali ke sekitar, dan tidak menemukan mobil Sehun. Ia menggeleng, "Mungkin sebentar lagi," Yoona masih mengedarkan pandangannya. Entah mengapa, ia tidak nyaman dengan tatapan Pamannya.

"Aku memiliki teman di daerah dekat dari sini. Saat melewati sekolah ini, aku tidak sengaja melihatmu," Brian mencoba menjelaskan pada Yoona, walau Yoona tidak ingin tahu. Semua orang pasti memiliki 'kemungkinan' untuk bertemu satu sama lain. Baik di sengaja, maupun tidak di sengaja, "Ayo! Oppa akan mengantarkanmu pulang,"

Sehun selalu mengatakan padanya, agar tidak mengikuti orang yang tidak di kenal. Tetapi pria di hadapannya ini.. Yoona mengenalnya. Tetapi juga tidak mengenalnya. Pria itu adik dari ayahnya. Tetapi Yoona baru mengenalnya beberapa hari lalu. Haruskah Yoona ikut dengannya, sedangkan ia masih merasa asing dengan Brian?

"Umm.. Kurasa aku akan menunggu daddy," Yoona menolaknya dengan sehalus mungkin.

Brian mengadahkan kepala melihat ke langit, "Sudah mulai menghitam. Sebentar lagi akan turun hujan. Kau akan tetap menunggu hyeong?" Yoona mengangguk ragu, sedangkan Brian menghela nafasnya melihat jawaban tubuh gadis di depannya, "Jika aku menghubungi hyeong, apa kau bersedia kuantarkan pulang?"

Yoona terlihat berfikir. Namun, ia tidak memberikan jawaban. Ia hanya diam tanpa menjawab dengan bahasa tubuh, ataupun dengan kata-kata. Ia hanya ragu. Tidak sopan jika ia menganggap adik dari ayahnya ini adalah orang asing. Tetapi itulah kenyataan. Brian masih asing untuknya.

Brian mengeluarkan ponselnya dan terlihat sedang mengetik sesuatu. Yoona memang sengaja tidak membawa ponselnya agar terfokus untuk belajar. Nilainya yang menjadi tertinggi di sekolahnya, tidak boleh turun hanya karena benda pipih yang bernama 'ponsel'.

"Aku sudah menghubungi hyeong. Kau pulang denganku,"

Yoona mengernyitkan alisnya. Itu bukan seperti permintaan. Tetapi seperti sebuah perintah. Ia melihat tangan Brian terulur, tetapi Yoona tidak menyambutnya seperti ketika ia menyambut tangan ayahnya. Yoona hanya berdiri. Seakan tau maksud Yoona, Brian menarik kembali tangannya dan berjalan lebih dulu dari Yoona. Sedangkan Yoona mengekori pria yang menjabat sebagai 'adik dari ayahnya'.

Brian membukakan pintu penumpang pada Yoona. Saat Yoona hendak masuk, sebuah tarikan di lengan atasnya membuat Yoona kembali keluar. Yoona melihat Sehun dengan tangan yang masih berada di lengannya. Saat Yoona sudah berdiri di samping Sehun, ia melepaskan cengkramannya dari lengan Yoona.

"Hyeong?"

Sehun menatap Yoona yang berada di sampingnya dengan wajah tertunduk, "Bukankah daddy sudah mengatakan padamu berkali-kali, agar menunggu daddy menjemputmu?"

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now